Tanggapi Tekanan Global, China Janji Menyetop Pendanaan untuk Pembangkit Batubara

Rabu, 22 September 2021 | 15:09 WIB
Tanggapi Tekanan Global, China Janji Menyetop Pendanaan untuk Pembangkit Batubara
[ILUSTRASI. Layar menampilkan Presiden China Xi Jinping pada peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Stadion Nasional di Beijing, China, Senin (28/6/2021). REUTERS/Thomas Peter]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Janji China dalam menangani perubahan iklim bertambah. Dalam rekaman video yang diputar di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (21/9), Pemimpin China Xi Jinping mengatakan China tidak akan membangun pembangkit listrik tenaga batubara baru di luar negeri.

Xi tidak memberikan rincian implementasi janji tersebut. Kendati masih tergantung pada bagaimana kebijakan tersebut diterapkan, langkah tersebut dapat secara signifikan membatasi pembiayaan pembangkit listrik tenaga batubara di negara berkembang.

China telah berada di bawah tekanan diplomatik yang berat untuk mengakhiri pembiayaan pembangkit batubaranya di luar negeri. Itu akan mempermudah dunia untuk tetap berada di jalur untuk memenuhi tujuan perjanjian iklim Paris untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan berharap ada deklarasi resmi untuk mengakhiri Perang Korea

Kebijakan China yang diumumkan Xi mengikuti langkah serupa yang diumumkan Korea Selatan dan Jepang di awal tahun ini. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk perubahan iklim, John Kerry telah mendesak China untuk mengikuti jejak rekan-rekannya di Asia.

“China akan meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang lain dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon, dan tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batubara baru di luar negeri," kata Xi. Ia menekankan niat China untuk berjalan searah dengan negara-negara lain.

Kerry dengan cepat menyambut pengumuman Xi, menyebutnya sebagai "kontribusi besar" dan awal yang baik untuk upaya yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan Konferensi Perubahan Iklim PPB. Pertemuan yang populer disingkat COP 26 itu dijadwalkan berlangsung di Glasglow, Skotlandia, pada 31 Oktober-12 November mendatang.

“Kami telah berbicara dengan China selama beberapa waktu tentang hal ini. Dan saya benar-benar senang mendengar bahwa Presiden Xi telah membuat keputusan penting ini," kata Kerry dalam sebuah pernyataan.

Alok Sharma, ketua COP26, juga memuji pengumuman tersebut. “Saya menyambut baik komitmen Presiden Xi untuk berhenti membangun proyek batubara baru di luar negeri. Topik utama diskusi saya selama kunjungan saya ke China,” katanya di Twitter.

Xi mengulangi janji, yang sudah disampaikan tahun lalu, bahwa China akan mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan netralitas karbon sebelum 2060.
Beberapa ahli mengkritik China karena memasang target yang rendah. Namun Beijing mampu membalas klaim tersebut mengingat AS di masa itu berada di bawah Presiden Donald Trump, yang menyebut perubahan iklim sebagai “tipuan.” Trump bahkan menarik negaranya dari perjanjian iklim Paris.

Baca Juga: Harga Bitcoin terjungkal ke bawah US$ 40.000, pertama dalam 6 minggu terakhir

China, penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, masih sangat bergantung pada batubara untuk memenuhi kebutuhan energi domestiknya.

“China adalah sumber pendanaan terakhir untuk pembangkit batubara. Jika tidak ada pendanaan dari China, hanya akan ada sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali ekspansi batubara global,” tutur Justin Guay, direktur strategi iklim global di Sunrise Project, kelompok yang mengadvokasi transisi global dari batubara dan bahan bakar fosil.

Guterres menyambut baik langkah Xi pada batubara. “Mempercepat penghentian penggunaan batu bara secara global adalah satu-satunya langkah terpenting untuk menjaga agar tujuan peningkatan suhu setinggi-tingginya 1,5 derajat, seperti yang termuat dalam Perjanjian Paris dapat tercapai,” kata dia dalam pernyataan tertulis.

Selanjutnya: Harga Melandai, Google Beli Gedung Perkantoran Di Manhattan

 

Bagikan

Berita Terbaru

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung

BTI mengambil alih piutang SMI dan WTR kepada CCT sehubungan dengan pinjaman dari pemegang saham CCT yang diberikan oleh SMI dan WTR.

INDEKS BERITA

Terpopuler