Target Kontrak Baru WIKA Hampir Dua Kali Lipat Tahun Lalu

Selasa, 05 Januari 2021 | 05:10 WIB
Target Kontrak Baru WIKA Hampir Dua Kali Lipat Tahun Lalu
[ILUSTRASI. Tahun ini PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membidik kontrak baru mencapai Rp 40 triliun.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengincar kontrak baru senilai Rp 40 triliun pada tahun ini. Target tersebut hampir dua kali lipat dari realisasi perolehan kontrak baru tahun lalu.

Sepanjang 2020, WIKA mengantongi kontrak baru sebesar Rp 23 triliun. "Pencapaian kontrak baru WIKA tahun 2020 melampaui target revisi yang sebesar Rp 21,3 triliun," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya kepada KONTAN, kemarin.

Target kenaikan kontrak baru WIKA sejalan dengan perkiraan rampungnya sejumlah proyek berjalan pada tahun ini juga. Tiga proyek yang bakal rampung mereka kerjakan tahun 2021 seperti MRT Station Sanying Line Taiwan, construction & commisioning (EPCC) TSL Furnace Ausmelt dan EPX Proyek Amonium Nitrat.

MRT Station Sanying Line Taiwan bernilai kontrak Rp 226,74 miliar. Proyek itu milik Department of Rapid Transit Systems New Taipei City dan digarap mulai 17 Mei 2019. WIKA memprediksi proyek bakal kelar pada Mei 2021.

Baca Juga: Saham PGN (PGAS) Auto Reject Bawah, Tersengat Sengketa Pajak Rp 3,06 Triliun

Kalau EPCC TSL Furnace Ausmelt merupakan proyek smelter milik PT Timah Tbk (TINS) dengan nilai kontrak Rp 796 miliar. Proyek itu mulai dikerjakan pada 22 Januari 2020 dan ditargetkan rampung Agustus 2021.

Sementara EPX Proyek Amonium Nitrat merupakan proyek milik PT Kaltim Amonium Nitrat bernilai kontrak Rp 467,8 miliar. Proyek itu mulai dikerjakan pada 18 Desember 2019 dan ditargetkan tuntas Juni 2021.

Giliaran tahun 2022, WIKA menargetkan proyek landed house di wilayah Ouargla Aljazair rampung digarap. Proyek milik Ministre De L'Habitat, De L'Urbanisme Et De La Ville itu bernilai kontrak senilai Rp 506 miliar. Proyek mulai digarap pada 26 Februari 2019 dan ditargetkan rampung Februari 2022.

Sementara beberapa proyek besar yang didapatkan WIKA pada tahun 2020 yaitu pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel rotary kiln electric furnace (RKEF) produksi 3 dan 4. Masing-masing nilai kontraknya sekitar Rp 2,8 triliun dan US$ 180,39 juta.

Selain itu, WIKA mendapatkan proyek lanjutan pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang senilai Rp 938 miliar dan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara senilai Rp 538 miliar. "Sepanjang tahun 2020, WIKA banyak mendapatkan kontrak baru dari pengerjaan proyek di segmen infrastruktur dan gedung, energi dan industrial plant, industri serta properti," terang Mahendra.

Target anak usaha

 

Anak usaha WIKA yakni PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan kontrak yang dihadapi (order book) tahun ini mencapai Rp 15,52 triliun. Jumlah itu meningkat 6,27% ketimbang target revisi tahun 2020 senilai Rp 14,61 triliun.

Baca Juga: Berharap Hoki Tandukan Kerbau Logam di Tahun 2021

Estimasi order book 2021 meliputi proyeksi kontrak baru Rp 4,22 triliun dan carry over tahun 2020 senilai Rp 11,30 triliun. Adapun target kontrak anyar 2021 lebih tinggi 22,67% dibandingkan dengan target revisi kontrak baru 2020 yang sebesar Rp 3,44 triliun.

Komposisi kontrak baru 2021 akan berasal dari proyek pemerintah 44%, BUMN/BUMD 19% dan swasta 37%. "Komposisi ini menunjukkan WEGE fokus pada proyek yang memiliki pendanaan kuat, jelas dan independen," kata Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk Nariman Prasetyo dalam keterangan resmi, Senin (4/1).

Sementara target penjualan yang juga mencakup penjualan joint operation mencapai 2021 Rp 3,84 triliun atau naik 44% ketimbang target revisi 2020. Adapun laba bersihnya mereka proyeksi bisa tumbuh 67% year-on-year (yoy) menjadi Rp 231,67 miliar.

Selanjutnya: Tahun 2021 Modal Ventura Mengincar Startup yang Berpotensi Mengempit Profit

 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

INDEKS BERITA

Terpopuler