Target Penurunan Angka Stunting Bisa Meleset

Jumat, 28 Juni 2024 | 06:49 WIB
Target Penurunan Angka Stunting Bisa Meleset
[ILUSTRASI. Grup MIND ID telah membuat beberapa program yang sejalan dengan rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting, melalui Program Mobil Sehat.]
Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target Pemerintah Indonesia untuk menekan angka prevalensi stunting (tengkes) sebesar 14% pada tahun ini berpotensi meleset.  Survei Kesehatan Indonesia 2023 mengungkap penurunan prevalensi stunting tidak menggembirakan. Pasalnya, angka tengkes di negeri ini hanya turun 0,1%, dari 21,6% (2022) menjadi 21,5% (2023).

Kini, pemerintah berancang-ancang merevisi target stunting 2024 yang semula direncanakan 14%. Boleh jadi, angka stunting yang mungkin lebih realistis yang bisa dicapai pada tahun ini berkisar 18%-19%.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

BI Waspadai Dampak Lonjakan Inflasi AS
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 08:08 WIB

BI Waspadai Dampak Lonjakan Inflasi AS

Ketidakpastian meningkat dan berdampak terhadap aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia

Pemerintah Menugaskan Impor 200.000 Daging
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 08:01 WIB

Pemerintah Menugaskan Impor 200.000 Daging

Penugasan disepakati dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang dipimpin Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan

Cadangan Devisa Bakal Tergerus Risiko Pelemahan Rupiah
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:57 WIB

Cadangan Devisa Bakal Tergerus Risiko Pelemahan Rupiah

Cadangan devisa RI akhir pada Januari 2025 sebesar US$ 156,1 miliar, rekor tertinggi sepanjang sejarah 

Asa Agar Ekonomi Positif Berkat Dorongan Insentif
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:51 WIB

Asa Agar Ekonomi Positif Berkat Dorongan Insentif

Pemerintah kembali menggulirkan sejumlah insentif pajak, mulai dari PPh Pasal 21, PPN, hingga PPnBM  DTP

Yang Penting Hemat
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:30 WIB

Yang Penting Hemat

Penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah harusnya juga menyasar efisiensi struktur organisasi pemerintahan.

Stagnasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:30 WIB

Stagnasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pemerintah perlu membuat program pembangunan sosial yang memperkuat daya tahan dan daya beli publik.​

 Bunga Deposito Bank Masih Belum Turun
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:00 WIB

Bunga Deposito Bank Masih Belum Turun

Bunga deposito bank-bank besar di Tanah Air belum turun hingga Februari ini, meski BI rate telah dipangkas baru-baru ini. ​

Cerita Putri Madarina yang Lebih Nyaman Kelola Aset di Bitcoin
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:00 WIB

Cerita Putri Madarina yang Lebih Nyaman Kelola Aset di Bitcoin

Putri Madarina, Country Director Fasset Indonesia ​cukup besar mengalokasikan dana investasinya di instrumen bitcoin

Bank Muamalat Ditawarkan Lagi ke BTN
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 06:30 WIB

Bank Muamalat Ditawarkan Lagi ke BTN

Upaya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencari investor baru untuk Bank Muamalat Indonesia berlanjut. ​

Fokus di Obligasi, Yield BP Jamsostek Capai 6,84% pada Tahun 2024
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 05:50 WIB

Fokus di Obligasi, Yield BP Jamsostek Capai 6,84% pada Tahun 2024

Di tengah volatilitas pasar saham, hasil investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan alias BP Jamsostek naik 11%. 

INDEKS BERITA

Terpopuler