Tarif PPN 12%, Tingkatkan Risiko Kemiskinan hingga Tekan Daya Saing Investasi

Senin, 18 November 2024 | 12:30 WIB
Tarif PPN 12%, Tingkatkan Risiko Kemiskinan hingga Tekan Daya Saing Investasi
[ILUSTRASI. Warga mengumpulkan kardus bekas di kampung nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Spt.]
Reporter: Bidara Pink | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025 kembali menuai tanggapan. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI menunjukkan, dampak kenaikan PPN pada tahun depan akan menambah beban pengeluaran rumah tangga masyarakat miskin.

Para peneliti di lembaga tersebut mengungkapkan, tarif PPN yang lebih tinggi biasanya akan mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa secara langsung, sehingga akan menyundut biaya hidup secara keseluruhan.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Daya Saing Indonesia dan Green Talent Management
| Kamis, 17 Juli 2025 | 04:17 WIB

Daya Saing Indonesia dan Green Talent Management

Mereka bukan hanya akan mengisi lapangan kerja hijau, tetapi menjadi pionir yang menciptakan lapangan kerja baru, mendorong inovasi berkelanjutan.

Tarif Impor Baru Berpotensi Menggerus Neraca dan Pendapatan Indonesia
| Kamis, 17 Juli 2025 | 04:05 WIB

Tarif Impor Baru Berpotensi Menggerus Neraca dan Pendapatan Indonesia

Pembebasan tarif atas semua produk dari AS menggerus pendapatan negara dan berefek negatif ke neraca dagang. 

Sudah Usang, Tarif Premi Asuransi Properti Perlu Direvisi
| Kamis, 17 Juli 2025 | 04:05 WIB

Sudah Usang, Tarif Premi Asuransi Properti Perlu Direvisi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun aturan baru yang akan mengatur besaran tarif premi asuransi properti. 

Banyak Kabar Baik, Mampukah IHSG Melanjutkan Kenaikan Hari Kesembilan?
| Kamis, 17 Juli 2025 | 04:05 WIB

Banyak Kabar Baik, Mampukah IHSG Melanjutkan Kenaikan Hari Kesembilan?

IHSG mengakumulasi kenaikan 3,57% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 1,58%.

Malindo Feedmill (MAIN) Menumbuhkan Pasar Ekspor
| Rabu, 16 Juli 2025 | 22:46 WIB

Malindo Feedmill (MAIN) Menumbuhkan Pasar Ekspor

Tahun ini, MAIN menargetkan hasil ekspor ke luar negeri mencapai US$ 373.000 atau setara sekitar Rp 6 miliar.

Prospek BRMS Diklaim Bakal Cemerlang Berkat Empat Tambang Emas Andalan
| Rabu, 16 Juli 2025 | 13:12 WIB

Prospek BRMS Diklaim Bakal Cemerlang Berkat Empat Tambang Emas Andalan

Sejumlah investor institusi asing seperti Blackrock dan Vanguard belum lama ini diketahui mengakumulasi saham BRMS. 

Saham CDIA Akhirnya Kena UMA, Namun Antrean Beli di Harga ARA Masih Membludak
| Rabu, 16 Juli 2025 | 12:32 WIB

Saham CDIA Akhirnya Kena UMA, Namun Antrean Beli di Harga ARA Masih Membludak

Minat investor terhadap saham CDIA masih sangat tinggi, terlihat dari antrean beli di harga ARA yang mencapai puluhan juta lot.

Profit 24,88% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (16 Juli 2025)
| Rabu, 16 Juli 2025 | 08:55 WIB

Profit 24,88% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (16 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 15 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.908.000 per gram, harga buyback Rp 1.752.000 per gram.

Ini Deretan Investor Institusi yang Profit Taking di Saham TOBA Sebulan Terakhir
| Rabu, 16 Juli 2025 | 08:21 WIB

Ini Deretan Investor Institusi yang Profit Taking di Saham TOBA Sebulan Terakhir

Harga saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melandai seiring aksi jual sejumlah investor institusi lokal dan asing.

Konsumen, Korporasi, dan Pemerintah Tak Ada yang Mau Belanja di Masa Paceklik
| Rabu, 16 Juli 2025 | 08:14 WIB

Konsumen, Korporasi, dan Pemerintah Tak Ada yang Mau Belanja di Masa Paceklik

Masa paceklik ekonomi Indonesia masih berlanjut di kuartal kedua 2025. Bahkan, kondisi ini berpotensi berlanjut di kuartal ketiga.

INDEKS BERITA

Terpopuler