ILUSTRASI. Foto udara lokasi smelter nikel milik PT Antam Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (6/11/2023). PT Antam Tbk mencatatkan kinerja laba periode berjalan pada Januari?September 2023 (9M23) sebesar Rp2,85 triliun atau tumbuh 8 persen dari laba periode berjalan pada Januari-September 2022 (9M22) sebesar Rp2,63 triliun. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel terus meluncur ke bawah US$ 20.000 per ton. Meski begitu, emiten-emiten di sektor nikel masih mampu mendulang sentimen positif dari program hilirisasi. Menurut Bloomberg, Jumat (26/1), harga nikel dunia di bursa LME tertekan 42,96% ke level US$ 16.785 per metrik ton pada Jumat (26/1) secara year on year (yoy).
Analis Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer mengatakan, harga nikel tertekan akibat kelebihan pasokan. "Sehingga untuk beberapa waktu ke depan situasi ini kami nilai masih akan menekan harga nikel global," ujarnya, Jumat (26/1).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.