Tekanan Harga Masih Menghantui Emiten Nikel

Senin, 29 Januari 2024 | 05:30 WIB
Tekanan Harga Masih Menghantui Emiten Nikel
[ILUSTRASI. Foto udara lokasi smelter nikel milik PT Antam Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (6/11/2023). PT Antam Tbk mencatatkan kinerja laba periode berjalan pada Januari?September 2023 (9M23) sebesar Rp2,85 triliun atau tumbuh 8 persen dari laba periode berjalan pada Januari-September 2022 (9M22) sebesar Rp2,63 triliun. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel terus meluncur ke bawah US$ 20.000 per ton. Meski begitu, emiten-emiten di sektor nikel masih mampu mendulang sentimen positif dari program hilirisasi. Menurut Bloomberg, Jumat (26/1), harga nikel dunia di bursa LME tertekan 42,96% ke level US$ 16.785 per metrik ton pada Jumat (26/1) secara year on year (yoy).

Analis Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer mengatakan, harga nikel  tertekan akibat kelebihan pasokan. "Sehingga untuk beberapa waktu ke depan situasi ini kami nilai masih akan menekan harga nikel global," ujarnya, Jumat (26/1).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Sederet Tantangan Mengadang Program Rumah Rakyat
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Sederet Tantangan Mengadang Program Rumah Rakyat

Pemerintah berupaya merealisasikan program 3 juta rumah lewat beragam skema termasuk diantaranya lewat FLPP.

Bonus Kegedeaan Bikin Prabowo Gerah
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Bonus Kegedeaan Bikin Prabowo Gerah

Menurut Presiden Prabowo Subianto ada komisaris rapat sebulan sekali tapi tantiem Rp 40 miliar setahun.

Pebisnis Bus dan Hotel Enggan Putar Musik
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:25 WIB

Pebisnis Bus dan Hotel Enggan Putar Musik

Sejumlah pebisnis kapok dan memutuskan tidak memutar musik demi menghindari masalah hukum akibat melanggar hak royalti musik.

DFI Retail Nusantara (HERO) Bakal Ekspansi Tiga Gerai Baru
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:10 WIB

DFI Retail Nusantara (HERO) Bakal Ekspansi Tiga Gerai Baru

HERO menargetkan pembukaan dua sampai tiga gerai baru hingga akhir 2025, tanpa rencana penutupan gerai di tahun berjalan

Ungkit Ekonomi Tak Cukup Bersandar dari Investasi
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Ungkit Ekonomi Tak Cukup Bersandar dari Investasi

Pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp 7.450 triliun untuk mendorong ekonomi di di tahun 2026.

OJK Perketat Aturan Lender Ritel Fintech Lending
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:50 WIB

OJK Perketat Aturan Lender Ritel Fintech Lending

Salah satu yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah soal pendanaan dari pemberi pinjaman individu.

Garudafood (GOOD) Berharap Cuan dari Produk Anyar
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Garudafood (GOOD) Berharap Cuan dari Produk Anyar

Hingga semester I-2025, GOOD telah meluncurkan produk dengan inovasi terbaru seperti Chocolatos Rich dengan cokelat berkualitas premium.

Pasar Keuangan Menanti Langkah Konkret Pemerintah
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:15 WIB

Pasar Keuangan Menanti Langkah Konkret Pemerintah

Target pertumbuhan ekonomi yang tinggi di tahun 2026 bisa dianggap tidak realistis bagi pelaku pasar

Dana Kelolaan Manajer Investasi Hanya Tumbuh Mini
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:15 WIB

Dana Kelolaan Manajer Investasi Hanya Tumbuh Mini

Pasar modal yang masih diselumuti iklim kurang kondusif sejak awal tahun, tetap membatasi ruang pertumbuhan dana kelolaan dari manajer investasi

Kabel Bawah Laut dan Fondasi Digital
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:11 WIB

Kabel Bawah Laut dan Fondasi Digital

Kabel bawah laut adalah jalur strategis abad ke-21 yang harus ditempatkan di jantung agenda pembangunan nasional.

INDEKS BERITA