Telenor dan CP Group Gabungkan Unit Bisnis Telekomunikasi di Thailand
![Telenor dan CP Group Gabungkan Unit Bisnis Telekomunikasi di Thailand](https://foto.kontan.co.id/2eQPkoH23imPNGiGVJkkgeHV62E=/smart/2019/05/06/156876167.jpg)
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Peta industri telekomunikasi di Thailand berubah, dengan kehadiran pemain terbesar yang baru. Pemain telekomunikasi nomor satu paling baru di di Negeri Gajah Putih itu adalah perusahaan hasil penggabungan unit usaha Telenor Norwegia dan perusahaan milik konglomerat Charoen Pokphand Group (CP Group).
Telenor yang berbasis di Oslo, mengungkapkan penandatanganan kesepakatan penggabungan pada Jumat kemarin (19/11). Dalam kesepakatan senilai 282,8 miliar baht, atau setara Rp 122,6 triliun itu, kegiatan operasi Total Access Communication (DTAC) milik Telenor akan digabung dengan True Corporation, yang merupakan milik CP Group.
Pengumuman penggabungan kedua perusahaan mendorong saham DTAC dan True Corp, masing-masing naik sebesar 10% dan 11,5% pada perdagangan Senin. Sebagai pembanding, indek harga saham acuan di bursa Thailand menguat 0,3% di hari yang sama.
Harga penawaran sebesar 47,76 baht per saham mencerminkan premi hingga 15,8% atas harga DTAC pada penutupan perdagangan Jumat. Sedangkan harga penawaran 5,09 baht per saham mencerminkan premi sebesar 17,8% untuk harga True pada penutupan perdagangan Jumat.
Baca Juga: Harga Batubara Mengerek Kinerja Keuangan TOBA
"Kami perlu mengaktifkan penciptaan nilai yang lebih cepat dan lebih banyak dari jaringan, memberikan teknologi dan inovasi baru kepada pelanggan," kata CEO CP Group Suphachai Chearavanont.
"Ini berarti transformasi bisnis Thailand menjadi perusahaan berbasis teknologi merupakan langkah penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di tengah pesaing global."
Telenor dan CP Group akan mengincar bagian kepemilikan masing-masing sekitar sepertiga di entitas yang digabungkan, kata perusahaan tersebut.
Penggabungan kedua entitas itu masih menanti persetujuan dari otoritas. Perusahaan hasil penggabungan akan menjadi pemimpin pasar telekomunikasi di Thailand, dengan menguasai 52% pelanggan di negara tersebut, melampaui pangsa pasar Advanced Info Service Pcl (AIS).
Perusahaan hasil penggabungan akan mencatatkan sahamnya di bursa saham Thailand.
Selanjutnya: Ingin Lakukan Go Private, KKR Tawar Perusahaan Telekomunikasi Italia