Telenor dan CP Group Gabungkan Unit Bisnis Telekomunikasi di Thailand

Senin, 22 November 2021 | 13:18 WIB
Telenor dan CP Group Gabungkan Unit Bisnis Telekomunikasi di Thailand
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Telenor terpampang di pusat kota Belgrade, Serbia, 21 Maret 2018. REUTERS/Marko Djurica/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Peta industri telekomunikasi di Thailand berubah, dengan kehadiran pemain terbesar yang baru. Pemain telekomunikasi nomor satu paling baru di di Negeri Gajah Putih itu adalah perusahaan hasil penggabungan unit usaha Telenor Norwegia dan perusahaan milik konglomerat Charoen Pokphand Group (CP Group).

Telenor yang berbasis di Oslo, mengungkapkan penandatanganan kesepakatan penggabungan pada Jumat kemarin (19/11). Dalam kesepakatan senilai 282,8 miliar baht, atau setara Rp 122,6 triliun itu, kegiatan operasi Total Access Communication (DTAC) milik Telenor akan digabung dengan True Corporation, yang merupakan milik CP Group. 

Pengumuman penggabungan kedua perusahaan mendorong saham DTAC dan True Corp, masing-masing naik sebesar 10% dan 11,5% pada perdagangan Senin. Sebagai pembanding, indek harga saham acuan di bursa Thailand menguat 0,3% di hari yang sama.

Harga penawaran sebesar 47,76 baht per saham mencerminkan premi hingga 15,8% atas harga DTAC pada penutupan perdagangan Jumat. Sedangkan harga penawaran 5,09 baht per saham mencerminkan premi sebesar 17,8% untuk harga True pada penutupan perdagangan Jumat.

Baca Juga: Harga Batubara Mengerek Kinerja Keuangan TOBA

"Kami perlu mengaktifkan penciptaan nilai yang lebih cepat dan lebih banyak dari jaringan, memberikan teknologi dan inovasi baru kepada pelanggan," kata CEO CP Group Suphachai Chearavanont.

"Ini berarti transformasi bisnis Thailand menjadi perusahaan berbasis teknologi merupakan langkah penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di tengah pesaing global."

Telenor dan CP Group akan mengincar bagian kepemilikan masing-masing sekitar sepertiga di entitas yang digabungkan, kata perusahaan tersebut.

Penggabungan kedua entitas itu masih menanti persetujuan dari otoritas. Perusahaan hasil penggabungan akan menjadi pemimpin pasar telekomunikasi di Thailand, dengan menguasai 52% pelanggan di negara tersebut, melampaui pangsa pasar Advanced Info Service Pcl (AIS).

Perusahaan hasil penggabungan akan mencatatkan sahamnya di bursa saham Thailand.

Selanjutnya: Ingin Lakukan Go Private, KKR Tawar Perusahaan Telekomunikasi Italia

 

Bagikan

Berita Terbaru

Sulitnya Mengungkap Praktik Insider Trading di Pasar Saham Meski Indikasinya Kentara
| Jumat, 13 Juni 2025 | 11:19 WIB

Sulitnya Mengungkap Praktik Insider Trading di Pasar Saham Meski Indikasinya Kentara

OJK memiliki kewenangan menyidik dugaan tindak pidana di pasar modal, termasuk dugaan insider trading

Substansi Penanggulangan Kemiskinan
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:31 WIB

Substansi Penanggulangan Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan seyogianya tidak dilakukan secara sepotong-potong, parsial, dan hanya bersifat temporer.

Antara Psikologi Kognitif dan Harga Saham
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:25 WIB

Antara Psikologi Kognitif dan Harga Saham

Investor juga cenderung konservatif. Mereka terlalu lambat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi atau berita-berita baru.

Bancakan Koperasi
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:00 WIB

Bancakan Koperasi

Di desa, jabatan pengurus Koperasi Merah Putih jadi rebutan kader partai penguasa hingga di tingkat akar rumput.

Kemkeu Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:58 WIB

Kemkeu Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji

 Nilai barang bawaan jemaah haji yang dibebaskan pajaknya mencapai US$ 149.000, setara Rp 2,4 miliar 

Revisi Standar Garis Kemiskinan Nasional Tunggu Restu Prabowo
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:55 WIB

Revisi Standar Garis Kemiskinan Nasional Tunggu Restu Prabowo

Kajian mengenai perubahan standar garis kemiskinan oleh Badan Pusat Statistik sudah dibahas sejak lama

Politikus dan TNI/Polri  di BUMN Tambang
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:45 WIB

Politikus dan TNI/Polri di BUMN Tambang

Pemerintah merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN dari mulai Mind ID, Inalum, Antam, PTBA hingga Pertamina

Profit 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (13 Juni 2025)
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:43 WIB

Profit 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (13 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Juni 2025) 1.951.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,86% jika menjual hari ini.

Pemerintah Siap Bayar Utang Jumbo di Juni
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:42 WIB

Pemerintah Siap Bayar Utang Jumbo di Juni

Puncak jatuh tempo utang pemerintah, khususnya dari surat berharga negara (SBN), terjadi pada bulan Juni 2025. 

Sulit Membuat Kinerja Pajak Kembali Tumbuh
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:35 WIB

Sulit Membuat Kinerja Pajak Kembali Tumbuh

Bercermin pada tahun 2024 lalu, setoran pajak periode Januari-Juni mengalami kontraksi secara tahunan

INDEKS BERITA

Terpopuler