Tenggelamnya Pantura

Rabu, 27 November 2024 | 05:45 WIB
Tenggelamnya Pantura
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Asnil Bambani Amri. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Asnil Bambani | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pidato Presiden Prabowo saat menghadiri sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil Selasa (19/11) menegaskan tentang adanya dampak iklim yang dirasakan di Indonesia. Prabowo bilang, wilayah pesisir Indonesia khususnya di Pantura Jawa sudah tenggelam karena naiknya permukaan laut 5 cm per tahun.

Fakta itu dengan lugas disampaikan Presiden di depan kepala negara anggota G20. Bahkan Prabowo menyebutkan, karena alasan dampak iklim itu pula, Ibukota Indonesia dipindahkan ke Kalimantan. Artinya, pemerintah sudah punya mitigasi untuk menyelamatkan Istana Negara dari dampak iklim.

Namun, Prabowo tidak menyebutkan mitigasi dan solusi bagi industri dan pabrik-pabrik yang berada di Pantura Jawa lainnya. Padahal, sama halnya dengan  Istana Negara, industri di Pantura itu juga terancam dari dampak iklim.

Industri di Pantura itu juga menjadi tempat bagi jutaan buruh mengadu nasib, dan tempat pengusaha mencari cuan yang sebagian disetor ke negara. Bentuk dampak iklim yang dirasakan industri di Pantura saat ini adalah, kenaikan air laut yang membuat infrastruktur industri kebanjiran. 

Bagi yang tak kuasa menahan banjir, tutup dan melakukan PHK menjadi pilihan dan ini sudah terjadi.  Ada juga yang bertahan, namun kehilangan daya saing akibat banjir berkelanjutan. Bahkan sampai tajuk ini dibikin, beberapa wilayah di Pantura seperti Semarang dan Pekalongan masih terendam banjir rob.

Dalam kondisi ini, sudah bisa dipastikan produktivitas industri terganggu. Mesin pabrik tak bisa menyala atau buruh tak bisa berangkat bekerja. Kondisi ini tentu harus segera disikapi, mengingat, Pantura merupakan tulang punggung bagi ekonomi bangsa. 

Ini terlihat dalam data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2023 yang menyebutkan, kontribusi ekonomi Pantura Jawa mencapai US$ 477,24 miliar atau 34,7% ke GDP nasional. Dengan nilai kontribusi ekonomi sebesar ini, industri di Pantura layak mendapatkan perhatian negara, khususnya menghadapi dampak iklim. 

Jika industri ini bertumbangan, potensi kehilangan nilai ekonomi dari sumber PPN, PPh serta PBB akan sirna. Belum lagi dampak sosialnya, ada jutaan buruh yang mencari nafkah di wilayah Pantura. Mereka menggantungkan nasib di industri yang kini berhadapan dengan perubahan iklim tersebut. Ingat pepatah lama, jangan habis manis sepah dibuang.

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Sulit Tarik Dana, Manajemen P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Buka Suara
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 13:43 WIB

Investor Sulit Tarik Dana, Manajemen P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Buka Suara

Direktur Utama PT Dana Syariah Indonesia Taufiq Aljufri mengatakan kepada KONTAN, pihaknya mencari calon mitra dan investor besar.

Usaha Debitur Lesu, Lender Kesulitan Tarik Duit di P2P Lending Dana Syariah Indonesia
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 13:14 WIB

Usaha Debitur Lesu, Lender Kesulitan Tarik Duit di P2P Lending Dana Syariah Indonesia

Terhitung pada 6-10 Oktober 2025, kantor Dana Syariah Indonesia yang berlokasi di Prosperity Tower Lantai 12 SCBD Sudirman ditutup sementara.

 Disetir Data Ekonomi, IHSG Menguat 1,72% Dalam Sepekan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 09:43 WIB

Disetir Data Ekonomi, IHSG Menguat 1,72% Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,08% ke 8.257 pada Jumat (10/10). Dalam sepekan, IHSG melejit 1,72%.​

Investasi Dirut Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Mayoritas di Sektor Riil
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Investasi Dirut Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Mayoritas di Sektor Riil

M Arif, Direktur Utama PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menaruh mayoritas hasil pekerjaannya untuk diputar kembali menjadi modal usaha.

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan

Harga minyak WTI terkoreksi 1,52% secara harian ke level US$ 60,551 per barel. Minyak Brent juga turun 1,51% ke level US$ 64,227 per barel.

Deteksi Kesiangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:05 WIB

Deteksi Kesiangan

Kasus kontaminasi Cesium 137 dari pabrik peleburan besi di Cikande Banten menjadi masukan penting pemerintah untuk mengamankan masyarakat.

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus berorientasi ekspor agar Indonesia tidak sekedar menjadi pasar investor global.​

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan

Emiten penyedia alat berat, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menjalankan joint operation untuk masuk ke sektor tambang

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:50 WIB

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di segmen kartu kreidt masih terjaga di level aman. ​

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah

Segmen wholesale alias korporasi dan komersial masih jadi penopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut, termasuk pada bank syariah. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler