Terbitkan Obligasi Rp 800 Miliar, Emiten Ini Mau Lunasi MTN dan Utang Bank Mandiri

Jumat, 01 Mei 2020 | 04:00 WIB
Terbitkan Obligasi Rp 800 Miliar, Emiten Ini Mau Lunasi MTN dan Utang Bank Mandiri
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang penyewaan menara telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) tengah memproses penerbitan Obligasi senilai Rp 800 miliar.

Surat utang bertajuk Obligasi Berkelanjutan I Bali Tower Tahap I Tahun 2020 tersebut merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I Bali Tower dengan total target penghimpunan dana sebesar Rp 1,6 triliun.

Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri. Namun dalam prospektus yang dipublikasikan Kamis (30/4) belum ada informasi soal besaran nilai surat utang dan bunga yang ditawarkan masing-masing seri tersebut.

Yang jelas, obligasi seri A bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo pada 1 Juli 2023. Sementara obligasi seri B bertenor lima tahun dan jatuh tempo pada 1 Juli 2025 mendatang.

Rencananya, 80% dari dana yang diperoleh bakal digunakan untuk melunasi pinjaman bank dan melunasi medium term notes (MTN) yang sebelumnya diterbitkan oleh BALI.

Nilai pinjaman dan MTN yang dilunasi berpatokan pada saldo utang pada 30 Juni 2020 mendatang.

Perinciannya, BALI bakal melunasi seluruh kredit investasi I yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai sekitar Rp 115,09 miliar.

BALI juga akan melunasi seluruh pinjaman rekening koran dari PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) senilai sekitar Rp 29,18 miliar.

Sebagian term Loan XIV yang diperoleh dari Bank Sinarmas, yakni sebesar Rp 145,73 miliar juga akan dibayar dari dana hasil penerbitan obligasi ini.

Berikutnya, BALI juga ingin melunasi seluruh MTN senilai Rp 350 miliar. MTN berbunga 12,50% itu bakal jatuh tempo pada 5 Juli 2020.

Baca Juga: Lagi, Induk Corpus Sekuritas Menunda Pembayaran Bunga MTN

Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi, yakni maksimal 15% akan digunakan untuk pembangunan Microcell Pole (MCP) berikut jaringan serat optik yang menghubunginya.

Selain itu, Bali Towerindo akan membangun dan memperluas jaringan fiber to the x (FTTX) pada segmen korporat dan ritel (residensial).

Sisa dana obligasi, yakni maksimal 5% digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan.

Obligasi Berkelanjutan I Bali Tower Tahap I Tahun 2020 tersebut rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI pada 2 Juli 2020.

Masa penawaran awal sudah dimulai pada 30 April 2020 dan berakhir 12 Juni 2020. Sementara masa penawaran umum dimulai pada 25 dan 26 Juni 2020.

Per 31 Desember 2019, total liabilitas BALI mencapai Rp 2,25 triliun, naik 28,99% secara year-on-year (yoy).

Lonjakan nilai kewajiban terutama berasal dari pinjaman bank, yakni sebesar Rp 359,39 miliar.

Manajemen BALI menyebut, hampir seluruh utang bank tersebut digunakan untuk membiayai ekspansi usaha berupa penambahan menara telekomunikasi dan jaringan transmisi/fiber optik.

Baca Juga: Prospek Cerah di Tengah Wabah, Ini Emiten Jagoan di Sektor Menara Telekomunikasi

Di sisi lain, bisnis BALI berjalan baik yang tercermin dari pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 33,04% (yoy) menjadi Rp 153,35 miliar.

Kenaikan pendapatan ditopang oleh bertambahnya juga pelanggan korporat dan residensial untuk produk FTTX dari 230 dan 10.499 menjadi 692 dan 46.176.

Jumlah penyewaan menara dan jaringan telekomunikasi perseroan juga bertumbuh dari 2.598 pada 2018 menjadi 3.361 penyewa pada tahun lalu.

Meski demikian, kenaikan total utang berbunga perseroan telah menggerus laba bersih 8,60% (yoy) menjadi Rp 4,33 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
| Selasa, 25 November 2025 | 09:10 WIB

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

INDEKS BERITA

Terpopuler