Terimbas Isu Kesehatan, Nilai Pasar Johnson & Johnson Susut US$ 40 Miliar

Senin, 17 Desember 2018 | 08:32 WIB
Terimbas Isu Kesehatan, Nilai Pasar Johnson & Johnson Susut US$ 40 Miliar
[ILUSTRASI. Johnson and Johnson]
Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - Krisis yang menimpa perusahaan produk kesehatan, Johnson & Johnson bakal berlangsung lebih lama. Investor memangkas nilai pasar perusahaan raksasa ini sebanyak US$ 40 miliar pada Jumat (14/12).

Penyusutan nilai tersebut lantaran beberapa waktu lalu Reuters mengungkap bahwa produk bedak milik Johnson & Johnson mengandung bahan asbes yang berbahaya selama beberapa dekade. Bahan asbes merupakan salah satu bahan tambang yang terdiri dari magnesium-calsium silikat dan berbentuk serat. Alhasil, perusahaan ini menghadapi ribuan tuntutan hukum dari penggunanya yang menyebut produk Johnson & Johnson menyebabkan masalah kesehatan.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Pelaku UMKM Diundang Masuk IKN Nusantara
| Sabtu, 21 September 2024 | 07:00 WIB

Pelaku UMKM Diundang Masuk IKN Nusantara

Otorita IKN menawarkan UMKM dan badan perseorangan untuk berinvestasi di IKN.

Bukan Taman Wisata
| Sabtu, 21 September 2024 | 06:28 WIB

Bukan Taman Wisata

Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 lalu semoga bukan anti-klimaks rencana perpindahan ibukota.

Aset Kripto Berpotensi Memperbarui Rekor Tertinggi
| Sabtu, 21 September 2024 | 06:00 WIB

Aset Kripto Berpotensi Memperbarui Rekor Tertinggi

Aset kripto terangkat pemangkasan suku bunga acuan The Fed.

Pebisnis Internet Bidik Pelanggan Baru dari Luar Jawa
| Sabtu, 21 September 2024 | 05:15 WIB

Pebisnis Internet Bidik Pelanggan Baru dari Luar Jawa

Pebisnis internet melihat peluang besar untuk membuka akses internet di luar Jawa.

Mayora Indah (MYOR) Bidik Kinerja Tumbuh 10%
| Sabtu, 21 September 2024 | 05:10 WIB

Mayora Indah (MYOR) Bidik Kinerja Tumbuh 10%

MYOR menargetkan penjualan sebesar Rp 34,28 triliun di akhir 2024.

Fintech Makin Mesra dengan Perbankan
| Sabtu, 21 September 2024 | 04:35 WIB

Fintech Makin Mesra dengan Perbankan

Hubungan perbankan dengan fintech peer to peer (P2P) lending makin mesra. 

Bola Panas BBM Beralih ke Prabowo
| Sabtu, 21 September 2024 | 04:10 WIB

Bola Panas BBM Beralih ke Prabowo

Pelaksanaan kebijakan pembatasan BBM ditunda dan dialihkan ke pemerintahan mendatang.

Lagi, Transaksi Jumbo Saham Amman Mineral (AMMN) di Pasar Negosiasi Rp 1,2 Triliun
| Jumat, 20 September 2024 | 19:36 WIB

Lagi, Transaksi Jumbo Saham Amman Mineral (AMMN) di Pasar Negosiasi Rp 1,2 Triliun

Harga transaksi saham AMMN di pasar negosiasi terjadi di harga Rp 9.833 dan Rp 10.302 per saham.

PTMP Boyong Master Print (PTMR) IPO di BEI , Duitnya Untuk Beli Perusahaan Afiliasi
| Jumat, 20 September 2024 | 11:05 WIB

PTMP Boyong Master Print (PTMR) IPO di BEI , Duitnya Untuk Beli Perusahaan Afiliasi

PTMR mengincar dana IPO hingga Rp 58,72 miliar.

Transaksi Penggunaan Mata Uang Lokal Naik 51%, Didominasi Transaksi dengan China
| Jumat, 20 September 2024 | 10:45 WIB

Transaksi Penggunaan Mata Uang Lokal Naik 51%, Didominasi Transaksi dengan China

Total transaksi LCT pada bulan Juli 2024 tercatat ekuivalen US$ 820,94 juta.

INDEKS BERITA

Terpopuler