ILUSTRASI. AS minta fasilitas ekspor buah apel serta ingin mengembangkan sektor telekomunikasi dan digital. Sementara Indonesia berharap masukanya investor AS.
Reporter: Abdul Basith Bardan, Ratih Waseso | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak ada makan siang yang gratis. Pepatah ini tepat untuk menggambarkan hubungan negosiasi dagang dan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia memuat paling tiga kesepakatan lain.
Pada Senin (2/11) lalu Pemerintah AS mengumumkan perpanjangan fasilitas GSP kepada Indonesia. GSP memungut bea masuk rendah terhadap produk dari negara-negara miskin dan berkembang yang akan masuk pasar AS.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.