Tertekan Harga CPO, Gozco (GZCO) Akhirnya Jual Anak Usaha Rp 350 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) yang terus tertekan mendorong PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) mengambil keputusan penting.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit memutuskan menjual saham entitas anak usaha tidak langsungnya, yaitu PT Golden Blossom Sumatra (GBS) seharga Rp 350 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (5/8), manajemen Gozco menyebut GBS memiliki lahan perkebunan dengan usia tanaman menghasilkan sekitar enam tahun.
Namun di sisi lain, perusahaan itu juga mempunyai pinjaman sebesar Rp 565 miliar.
Sementara itu, GBS juga avalis (penjamin) pinjaman mitra plasma sekitar Rp 280 miliar.
"Hasil kebun belum cukup untuk menutup beban operasi dan bunga pinjaman. Terlebih dengan kondisi harga minyak sawit yang saat ini rendah," kata Yongki Tedja, Direktur PT Gozco Plantations Tbk.
Baca Juga: Devaluasi Yuan bikin CPO dan batubara Indonesia lebih mahal di mata China
Yongki menyampaikan, Gozco tidak memiliki kas yang cukup untuk mengantarkan GBS hingga dua sampai tiga tahun ke depan.
Pada saat itu, kebun sawit milik GBS diperkirakan memasuki level komersial, yakni pada usia tanaman menghasilkan sekitar 8-9 tahun.
Beban jauh berkurang
Lewat dana segar yang diperoleh dari transaksi ini, Yongki berharap beban cash flow Gozco secara keseluruhan bisa berkurang.
Sekaligus mengurangi beban keuangan Gozco yang tidak lagi memiliki kewajiban atas pinjaman GBS, termasuk sebagai avalis mitra plasma.
Penandatanganan perjanjian penjualan dan pembelian saham bersyarat sudah ditandatangani pada 31 Juli 2019.
Saham anak usaha Gozco itu dibeli oleh PT Mitra Lintas Persada dan Setiawan Ichlas.
Baca Juga: Harga CPO masih tertekan, Gozco Plantations (GZCO) genjot produksi
Gozco mengempit kepemilikan PT Golden Blossom Sumatra lewat PT Suryabumi Agrolanggeng yakni sebanyak 99,62%.
Sementara 0,38% sisanya dimiliki PT Golden Zaga Indonesia, yang juga menjadi salah satu pemegang saham GZCO.