Terus Dirundung Rugi, Tahun Ini Krakatau Steel (KRAS) Pasang Target Optimistis

Selasa, 09 April 2019 | 09:11 WIB
Terus Dirundung Rugi, Tahun Ini Krakatau Steel (KRAS) Pasang Target Optimistis
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lama menderita kerugian, manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membidik untung pada tahun ini. Produsen baja pelat merah tersebut menginginkan cuan US$ 5 juta-US$ 6,3 juta.

Tahun lalu, Krakatau Steel masih mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 74,82 juta. Namun secara historis, paling tidak rugi bersih tersebut konsisten menyusut dalam empat tahun terakhir. Sebagai perbandingan pada 2015 silam, mereka merugi hingga US$ 320,03 juta.

Demi mengejar perbaikan bottom line, Krakatau Steel berencana mengejar kenaikan pendapatan bersih berkisar US$ 2,5 miliar hingga US$ 2,9 miliar tahun ini. Jika dibandingkan dengan pendapatan bersih US$ 1,74 miliar di tahun lalu, target tersebut setara dengan pertumbuhan 43,68%–66,67% year on year (yoy).

Adapun target pendapatan bersih 2019 berpotensi terpenuhi sejalan dengan makin longgarnya persaingan dengan produk baja impor. Seperti diketahui, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.010/2019 terkait perpanjangan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) Tujuh Negara yakni Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India, Rusia, Kazakhstan, Belarusia, Taiwan dan Thailand.

Kalau mengintip data impor baja ke Indonesia, Tiongkok mendominasi baja karbon dan baja paduan di level industri baja hulu hingga hilir dalam negeri. "Dengan pemberlakuan BMAD tentu akan membuat tingkat persaingan menjadi lebih sehat," ungkap Silmy Karim, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk kepada KONTAN, Senin (1/4).

Namun strategi KRAS, kode emiten untuk Krakatau Steel, tidak cuma mengandalkan efek aturan BMAD baja. Sementara potensi pasar dalam negeri membesar karena aturan tersebut, mereka juga tak mau melewatkan peluang ekspor ke Kanada, Australia serta negara-negara di kawasan Asia Selatan seperti Bangladesh dan Sri Lanka. Proyeksi komposisi penjualan pada tahun ini terdiri dari 80% pasar dalam negeri dan 20% pasar luar negeri.

Informasi saja, prioritas ekspor Krakatau Steel sejauh ini ke Malaysia dan Australia. Impor ke Malaysia dalam bentuk hot rolled coils (HRC) alias baja canai panas sedangkan ekspor ke Negeri Kanguru berupa plat HR.

Krakatau Steel juga mengagendakan transformasi bisnis. Perusahaan itu mengejar peningkatan efisiensi biaya produksi hingga optimalisasi persediaan produk. Sambil jalan, mereka segera menyelesaikan proyek strategis seperti pabrik Pabrik Hot Strip Mill (HSM) 2.

Demi memuluskan rencana kerja sepanjang tahun 2019, Krakatau Steel menyiapkan dana belanja modal sebesar US$ 300 juta. Sumber dananya berasal dari ekuitas dan utang.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2018, total ekuitas Krakatau Steel tercatat sekitar US$ 1,81 miliar. Nilai ekuitas tersebut menyusut 2,69% ketimbang periode tahun sebelumnya yakni senilai US$ 1,86 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Iwan Setiawan Lukminto Direktur Utama Sritex Ditangkap Kejaksaan Agung
| Rabu, 21 Mei 2025 | 14:20 WIB

Iwan Setiawan Lukminto Direktur Utama Sritex Ditangkap Kejaksaan Agung

Sejak beberapa waktu yang lalu, Kejagung telah memulai penyelidikan terkait dugaan korupsi di perusahaan Sritex.

Profit 27,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (21 Mei 2025)
| Rabu, 21 Mei 2025 | 09:27 WIB

Profit 27,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (21 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 Mei 2025) 1 gram Rp 1.894.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,98% jika menjual hari ini.

Gerak Transisi MEDC Kian Kencang, dari Energi Hijau Hingga Merangsek Pengembangan LNG
| Rabu, 21 Mei 2025 | 08:17 WIB

Gerak Transisi MEDC Kian Kencang, dari Energi Hijau Hingga Merangsek Pengembangan LNG

Sepanjang 2025 pedoman produksi migas PT Medco Energi International Tbk (MEDC) sebesar 145 juta MBOEPD hingga 150 MBOEPD.​

Rencana CUAN Gelar Stock Split Direspons Positif, ke Depan Harga Masih bisa Melejit
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:56 WIB

Rencana CUAN Gelar Stock Split Direspons Positif, ke Depan Harga Masih bisa Melejit

Pendapatan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) untuk setahun penuh 2025 diproyeksi dapat mencapai US$ 1,2 miliar dengan laba bersih US$ 469 juta.

Entitas Grup Sinarmas Anak Usaha Sinar Mas Multiartha (SMMA) Gugat PMH Satgas BLBI
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:48 WIB

Entitas Grup Sinarmas Anak Usaha Sinar Mas Multiartha (SMMA) Gugat PMH Satgas BLBI

Satgas BLBI menjadi tergugat pertama, dalam perkara yang didaftarkan pada awal pekan ini, Senin, 19 Mei 2025.

Arah IHSG Menanti Keputusan BI Rate
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:35 WIB

Arah IHSG Menanti Keputusan BI Rate

Investor akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan menurunkan suku bunga

Menakar Peluang Cuan di Saham-Saham IDX30
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:30 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham-Saham IDX30

Ruang penguatan untuk saham-saham IDX30 masih terbuka namun tetap perlu mengantisipasi potensi koreksi jangka pendek 

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Perbaiki Kinerja Pasca Restrukturisasi
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:00 WIB

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Perbaiki Kinerja Pasca Restrukturisasi

WMUU berkomitmen untuk melaksanakan seluruh kewajiban sesuai dengan ketentuan perjanjian perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap.

Danantara Menyiapkan Sederet Proyek Strategis
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Danantara Menyiapkan Sederet Proyek Strategis

Proyek yang tengah disiapkan Danantara sudah memenuhi aspek finansial, legal, administrasi serta teknologi.

Petani Kelapa Minta Tarif Ekspor Tidak Lebih 5%
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Petani Kelapa Minta Tarif Ekspor Tidak Lebih 5%

Penetapan tarif ekspor untuk kelapa bulat tersebut petani harap bisa untuk beagam kebutuhan memajukan perkebunan kelapa nasional.

INDEKS BERITA

Terpopuler