Timah (TINS) Segera Operasikan Smelter Baru di Bangka Barat

Senin, 01 Juli 2019 | 06:25 WIB
Timah (TINS) Segera Operasikan Smelter Baru di Bangka Barat
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk sedang mengawal pembangunan dua fasilitas pemurnian konsentrat alias smelter di Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Emiten berkode saham TINS yang juga merupakan anggota indeks Kompas100 tersebut menargetkan salah satu smelter beroperasi mulai bulan Juli ini.

PT Timah kini melakukan uji operasional secara riil untuk memastikan semua sistem berjalan sesuai harapan alias commisioning pada proyek fuming smelter. Menurut rancang bangun, teknologi fuming mampu memproses kembali terak timah yang saat ini tak bisa diambil dengan menggunakan tanur atau sejenis oven berukuran jumbo.

Nilai investasi fuming smelter sekitar Rp 55 miliar hingga Rp 60 miliar. Berdasarkan catatan KONTAN, investasi proyek itu memakan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) 2019 yang senilai Rp 2,58 triliun.

Sedangkan nilai investasi proyek lain yakni ausmelt smelter belum ketahuan. "Karena sekarang kan, masih tahap lelang sehingga kami belum bisa memberikan informasi secara mendetail," kata Riza Pahlevi, Direktur Utama PT Timah Tbk saat dihubungi KONTAN, Minggu (30/6).

Sebagai informasi, fuming smelter PT Timah berkapasitas 8.500 ton per tahun. Sementara kapasitas produksi ausmelt smelter sebesar 35.000 ton per tahun nanti, yang berfungsi menghasilkan bijih timah kadar rendah.

Manajemen Timah memastikan proyek smelter miliknya memenuhi aturan. Sebab, seluruh izin usaha penambangan (IUP) perusahaan berkode saham TINS di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sudah mengantongi sertifikat Clean and Clear (CnC).

Selain membangun dua smelter, terbuka peluang bagi PT Timah untuk mengakuisisi smelter lain. Kompas.com memberitakan jika lebih dari 40 smelter di Kepulauan Bangka Belitung berhenti beroperasi. "Sejauh ini belum ada pembicaraan ke arah akuisisi, tapi itu bisa jadi langkah alternatif," tutur Amin Haris Sugiarto, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk.

Sambil mengawal ekspansi, manajemen TINS mengejar produksi dan penjualan bijih timah. Kembali menengok pemberitaan KONTAN sebelumnya, pada tahun ini mereka menargetkan volume produksi naik 20% hingga 30%.

Sebagai informasi, realisasi produksi bijih timah pada tahun lalu mencapai 44.514 ton, sedangkan volume penjualan logam timah mencapai 33.818 metrik ton.

Hingga kuartal pertama tahun ini, PT Timah telah memproduksi bijih timah 21.600 ton atau bertambah hampir empat kali lipat dibandingkan produksi di periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan hal itu, produksi logam timah terungkit sekitar tiga kali lipat menjadi 16.300 metrik ton.

Pendapatan usaha TINS selama kuartal I 2019 naik sekitar dua kali lipat menjadi Rp 4,24 triliun. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh lebih dari 5,5 kali lipat menjadi Rp 301,27 miliar.

Pada tahun ini, PT Timah juga mengeksplorasi tambang timah di Nigeria lewat kongsi dengan perusahaan setempat. Nilai investasinya mencapai Rp 70 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batu Bara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batu Bara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:00 WIB

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Juli 2025) Rp 1.908.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,07% jika menjual hari ini.

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:25 WIB

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak

Donald Rachmat tidak tiba di posisi puncak saat ini lewat jalur instan. Dia meniti kariernya dari bawah.

Janji Ekonomi
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:05 WIB

Janji Ekonomi

Tidak mudah untuk bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% yang saat ini saja masih jauh dari target tersebut.

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:00 WIB

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel

Dominasi negara China di industri nikel dalam negeri, efeknya dapat tidak menguntungkan bagi Indonesia.

Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Fokus di Logistik dan Mobil Bekas
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:00 WIB

Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Fokus di Logistik dan Mobil Bekas

Mengupas profil dan rencana ekspansi PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dalam bisnis di sektor otomotif 

Menakar Berbagai Investasi Emas Alternatif
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 06:53 WIB

Menakar Berbagai Investasi Emas Alternatif

Selain investasi konvensional seperti perhiasan, koin dan emas batangan, alternatif investasi emas bermunculan, seiring perkembangan teknologi. 

Rupiah Ketiban Berkah dari Kelesuan Dolar
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 06:46 WIB

Rupiah Ketiban Berkah dari Kelesuan Dolar

Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.185 per Jumat (4/7), menguat 0,06% dari sehari sebelumnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler