Tokocrypto dan BRI Ventures Mencari 10 Proyek Blockchain

Jumat, 21 Januari 2022 | 04:30 WIB
Tokocrypto dan BRI Ventures Mencari 10 Proyek Blockchain
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Tokocrypto bekerjasama dengan BRI Ventures menciptakan Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA). TSBA merupakan ekosistem akselerator berbagai startup yang didukung teknologi blockchain.

Program ini mirip seperti Bill Chin yang dimiliki Binance Labs, Shaun Djie, Digix Dao & Kinetic Capital, Tamar Manteshashvili dari Solana Labs, YY Lai dari Signum Capital, Charles Kok dari UOB Ventures, hingga Tokocrypto dan BRI Ventures. CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menyebut, tujuannya adalah membuat ekosistem yang terdiri dari industri startup dan blockchain yang berkembang secara bisnis dan sosial ekonomi. 

Baca Juga: BRI Ventures Sudah Investasi ke Lebih 18 Startup Fintech maupun Non-Fintech

Head of TokoLaunchpad Tigran Adiwirya menambahkan, dalam program ini, peserta akan mendapat bimbingan agar proyek yang dikembangkan memiliki fundamental kuat. "Peserta akan mendapat learning section, mentoring, hingga development project dari sosok kredibel dan berpengalaman di dunia blockchain dan kripto,'' kata Tigran, Kamis (20/1). 

VP Investment & Business Development BRI Ventures Markus Liman Rahardja menyebut akan mencari 8-10 proyek berkaitan dengan NFT, GameFi, DeFi, hingga impact project lewat TSBA. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar proyek tersebut bisa lolos seleksi. "Kami cari proyek yang sudah jadi dan berkembang, jadi harus sudah memiliki development blockchain, sudah punya produk MVP, hingga memiliki whitepaper," terang dia.

Program akselerator TSBA ini dibuka bagi startup atau proyek blockchain mulai 19 Januari dan akan ditutup pada 10 Februari 2022. Pengumuman mengenai peserta lolos seleksi pada 14 Februari dan kick-off akselerator pada 21 Februari. 

Baca Juga: Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator Cari 8 Proyek Blockchain Potensial

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler