Trump: Pelemahan Ekonomi China memberi Beijing insentif untuk sepakat

Senin, 07 Januari 2019 | 02:05 WIB
Trump: Pelemahan Ekonomi China memberi Beijing insentif untuk sepakat
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa pembicaraan perdagangan dengan China berjalan sangat baik. Perlambatan ekonomi Tiongkok memberi Beijing alasan untuk berupaya mencapai kesepakatan.

Para pejabat AS akan bertemu dengan rekan-rekan mereka di Beijing minggu ini untuk melakukan pembicaraan tatap muka pertama sejak Trump dan Presiden China Xi Jinping pada bulan Desember menyetujui gencatan senjata 90 hari dalam perang dagang yang telah mengguncang pasar internasional.

Trump memberlakukan tarif impor pada ratusan miliar dolar barang-barang China untuk menekan Beijing untuk mengubah praktiknya pada masalah mulai dari subsidi industri hingga peretasan. China membalas dengan tarifnya sendiri.

Trump mengatakan tarif AS telah merugikan China.

"Saya pikir China ingin menyelesaikannya. Ekonomi mereka tidak baik," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih sebelum naik helikopter presiden Marine One. "Saya pikir itu memberi mereka insentif besar untuk bernegosiasi."

Beijing pada hari Jumat memangkas persyaratan cadangan bank di tengah melambatnya pertumbuhan di dalam negeri dan tekanan dari tarif AS.

Ditanya apa yang dia harapkan dari pembicaraan minggu ini di Beijing, Trump terdengar nada positif.

"Pembicaraan China berjalan sangat baik," katanya. "Saya benar-benar yakin mereka ingin membuat kesepakatan."

Bagikan

Berita Terbaru

Genjot Likuiditas, Saham, HILL Stock Split di Rasio 1:5
| Jumat, 24 Januari 2025 | 05:15 WIB

Genjot Likuiditas, Saham, HILL Stock Split di Rasio 1:5

Dengan rasio tersebut, nilai nominal saham emiten pertambangan ini akan berubah dari Rp 100 per saham, jadi Rp 20 per saham setelah stock split. ​

Jumlah Transaksi QRIS Dompet Digital Semakin Tebal
| Jumat, 24 Januari 2025 | 05:15 WIB

Jumlah Transaksi QRIS Dompet Digital Semakin Tebal

Transaksi pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tumbuh positif sepanjang tahun lalu. 

Melirik Potensi Cuan Saham Penghuni Baru Kompas100
| Jumat, 24 Januari 2025 | 05:05 WIB

Melirik Potensi Cuan Saham Penghuni Baru Kompas100

Membedah hasil evaluasi mayor BEI terhadap saham konstituen indeks Kompas100 dan prospeknya pada tahun 2025​.

Emiten Ramai-Ramai Menarik Pinjaman Jumbo dari Perbankan
| Jumat, 24 Januari 2025 | 04:30 WIB

Emiten Ramai-Ramai Menarik Pinjaman Jumbo dari Perbankan

Di awal tahun 2025 ini, sejumlah emiten ramai-ramai menarik pinjaman jumbo dari perbankan. Apa alasannya?

Potensi Kredit Macet eFishery Hantui Bank
| Jumat, 24 Januari 2025 | 04:00 WIB

Potensi Kredit Macet eFishery Hantui Bank

Berdasarkan data KONTAN, ada tiga bank yang memiliki piutang terhadap eFishery. Ketiga bank itu adalah Bank DBS, Bank OCBC NISP, serta HSBC. 

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

INDEKS BERITA

Terpopuler