Tuntaskan Akuisisi Pinehill, ICBP Merilis Obligasi Global Lagi

Rabu, 20 Oktober 2021 | 06:05 WIB
Tuntaskan Akuisisi Pinehill,  ICBP Merilis Obligasi Global Lagi
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bakal kembali menerbitkan obligasi global ICBP setelah penerbitan Juni 2021. Hasil perolehan bersih dari rencana global bond tersebut untuk membayar nilai retensi yang terutang dalam transaksi akuisisi saham Pinehill Company Limited dan guna pembiayaan keperluan umum.

Sebelumnya, ICBP mengakuisisi Pinehill dengan nilai total US$ 3 miliar. ICBP telah membayar US$ 2,35 miliar saat penyelesaian. Adapun sisa US$ 650 juta dicatat sebagai nilai retensi dan akan dibayar pada 30 April 2022.

Rencana penerbitan obligasi anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ini telah memperoleh peringkat Baaa3 dari Moody's Investors Service dan BBB- dari Fitch Ratings. Fitch menjelaskan, penerbitan obligasi akan menghasilkan kas dan utang yang lebih tinggi dari ekspektasi untuk tahun 2021. Pasalnya, ICBP memajukan rencana penerbitan obligasi global ini ke kuartal IV-2021 dibanding ekspektasi Fitch, pada kuartal I-2022.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, penambahan utang tersebut berpotensi menaikkan debt to equity ratio (DER) perusahaan menjadi 2,4 kali pada tahun 2022. Jika melihat laporan keuangan semester I-2021, total liabilitas ICBP sebanyak Rp 54,32 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 53,61 triliun.

"Pelaku pasar tentu akan mencermati bertambahnya leverage tersebut pada kinerja keuangan, sehingga dalam jangka waktu dekat pergerakan ICBP dapat cenderung tertekan," terang Okie, Selasa (19/10). Namun, tujuan utang untuk kelanjutan komitmen dalam ekspansi ini akan terlihat pada angka panjang.

Tahun ini, Okie memproyeksikan, pendapatan ICBP bisa tumbuh  berkisar 4%-5%. ICBP juga menarik seiring pemulihan dari aktivitas ekonomi dapat berdampak positif pada semester II. Okie merekomendasikan buy ICBP dengan target harga Rp 9.800 per saham.

Analis Philip Sekuritas Helen  menilai, penerbitan obliasi global ICBP akan memungkinkan pembiayaan yang lebih biak dan juga berpotensi menurunkan biaya pembiayaan. "Ke depan, kinerja ICBP akan didorong oleh Pinehill dengan pangsa pasar yang besar serta potensi kenaikan konsumsi mi instan per kapita," kata Helen yang merekomendasikan buy ICBP dengan target harga Rp 10.000 ini.

Selasa (19/10), harga ICBP flat di Rp 9.300 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Properti Lesu di Paruh Pertama
| Senin, 14 Juli 2025 | 05:25 WIB

Bisnis Properti Lesu di Paruh Pertama

Memang saat ini penjualan properti relatif melambat. Tapi bukan hanya sektor properti, ini terjadi di semua sektor.

Bantuan Beras Mengucur Lagi Tahun Depan
| Senin, 14 Juli 2025 | 05:20 WIB

Bantuan Beras Mengucur Lagi Tahun Depan

Badan Pangan Nasioinal (Bapanas) minta tambahan anggaran 2026 menjadi Rp 16,02 triliun untuk sokong bantuan beras

PTPP Baru Meraih Kontrak Baru Rp 9,36 Triliun
| Senin, 14 Juli 2025 | 05:15 WIB

PTPP Baru Meraih Kontrak Baru Rp 9,36 Triliun

Perolehan nilai kontrak tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana dari badan usaha milik negaa (BUMN) sebesar 46,29%.

BEI Mengejar Market Cap Hingga Rp 20.000 Triliun
| Senin, 14 Juli 2025 | 05:00 WIB

BEI Mengejar Market Cap Hingga Rp 20.000 Triliun

Target kapitalisasi pasar bisa tercapai jika banyak perusahaan beraset besar yang melantai di bursa atau IPO​

Musim Paceklik Masih Melanda Multifinance
| Senin, 14 Juli 2025 | 04:45 WIB

Musim Paceklik Masih Melanda Multifinance

Perlambatan kinerja yang terjadi sejak paruh kedua 2024 semakin memburuk dengan kenaikan outstanding pembiayaan yang hanya menyentuh 2,83%.

Masih Atraktif, Kupon SBR014 di Rentang 6,25% dan 6,35%
| Senin, 14 Juli 2025 | 04:45 WIB

Masih Atraktif, Kupon SBR014 di Rentang 6,25% dan 6,35%

Surat Berharga Negara (SBN) jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014 mulai ditawarkan pada Senin (14/7) ini hingga Kamis (7/8)

Daya Beli Lesu, Produksi Mobil Menyusut
| Senin, 14 Juli 2025 | 04:40 WIB

Daya Beli Lesu, Produksi Mobil Menyusut

Penurunan produksi dan penjualan menjadi sinyal bahwa pelaku industri perlu bekerja ekstra di semester kedua tahun ini.

Negara Kurir dalam Bayang Logika Pasar
| Senin, 14 Juli 2025 | 04:38 WIB

Negara Kurir dalam Bayang Logika Pasar

Negara modern bukan hanya dinilai dari kecepatannya dalam mengirim barang, tetapi dari keberaniannya menjangkau yang marjinal.

Tarif Impor AS Ditunda, Ketidakpastian Ekonomi Melanda
| Senin, 14 Juli 2025 | 04:35 WIB

Tarif Impor AS Ditunda, Ketidakpastian Ekonomi Melanda

Pemerintah mengaku masih kembali bernegosiasi dengan pihak Amerika Serikat dan diklaim mulai ada hasil. 

Dana Desa Bisa Menjadi Jaminan Koperasi Merah Putih
| Senin, 14 Juli 2025 | 04:20 WIB

Dana Desa Bisa Menjadi Jaminan Koperasi Merah Putih

Ada tatakelola dari tingkat koperasi desa dan ada pemihakan pada desa. Sementara dari sisi perbankan, unsur kehati-hatian perbankan bisa terjaga. 

INDEKS BERITA

Terpopuler