Ultrajaya Akan Genjot Produktivitas Peternakan Sapi Brastagi

Selasa, 15 Januari 2019 | 07:45 WIB
Ultrajaya Akan Genjot Produktivitas Peternakan Sapi Brastagi
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini sumber produksi susu sapi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk bakal membesar. Produsen minuman Ultra Milk dan Teh Kotak tersebut mengoperasikan peternakan di Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.

Untuk tahap pertama, tahun ini peternakan Berastagi beroperasi dengan 2.000 ekor sapi perah. Lalu, target jangka panjangnya mengoperasikan 6.000 ekor sapi perah.

Peternakan Berastagi sudah menerima sapi dari Australia sejak 2 Oktober 2018. "Secara bertahap akan bertambah populasi sapi," ujar Muhammad Muthassawar atau yang akrab disapa Azwar, General Manager Public Relations PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk saat dihubungi KONTAN, Senin (14/1).

Peternakan sapi perah yang berada di Berastagi ini dikelola oleh anak usaha Ultrajaya yang bernama PT Ultra Sumatera Dairy Farm. Per 30 September 2018, Ultrajaya menguasai 69,36% saham anak usaha tersebut.

Untuk mendukung operasional peternakan Berastagi, Ultrajaya akan mencuil dana belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun 2019. Sementara tahun ini, perusahaam berkode saham ULTJ di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan total capex Rp 65 miliar. Rencana lain pengunaan capex untuk membeli mesin produksi baru dan membangun kantor.

Ultrajaya berencana memasarkan sebagian produksi susu dari peternakan Berastagi sebagai susu segar di pasar dalam negeri. Sebagian lagi untuk mendukung kebutuhan bahan baku pabrik minuman olahan susu milik sendiri. Namun, manajemen Ultrajaya belum menjelaskan detil rencana porsi pembagian masing-masing segmen tersebut.

Yang pasti, kebutuhan pasar susu domestik masih sangat besar. Berkaca dari target pemerintah saja, tahun 2025 pemerintah berharap industri lokal bisa menyuplai sekitar 40% kebutuhan susu dalam negeri. Sementara target konsumsi susu mencapai 23 liter per kapita.

Menurut catatan Ultrajaya, saat ini pengusaha susu lokal baru bisa memenuhi 20%-25% kebutuhan susu domestik. Selebihnya adalah susu impor. "Seandainya 40% dari kebutuhan susu itu berasal dari peternak lokal, industri pengolahan susu (IPS) akan tetap siap untuk menerimanya," tutur Azwar.

 

Berharap pertumbuhan

Sementara itu produksi susu tak bisa berjalan secara instan. Maklum, produksinya tidak berasal dari mesin yang bisa serta-merta dipacu. Tak heran jika Ultrajaya juga berupaya menjaga stok bahan baku susu.

Biasanya, Ultrajaya mengatur penyediaan stok susu secara bertahap. Maka dari itu, penyediaan susu untuk mencukupi kebutuhan pasar selama bulan puasa nanti, sudah mereka siapkan sejak awal tahun ini.

Selain momentum puasa dan Lebaran, Ultrajaya berharap konsumsi susu secara nasional pada tahun ini meningkat. "Kenaikan dengan persentase kecil saja akan berdampak cukup besar bagi penambahan produksi lokal," kata Azwar.

Tanpa menyebutkan berasaran, sepanjang tahun 2019 Ultrajaya menargetkan pertumbuhan kinerja dobel. Sejauh ini, mereka akan mengandalkan penjualan dari prosuk yang sudah ada. Selain susu, Ultrajaya memproduksi aneka minuman lain.

Berdasarkan pada materi paparan publik tahun lalu, Ultrajaya mengklaim sebagai penguasa 42% pangsa pasar susu cair ultra high temperature (UHT) di dalam negeri. Perusahaan tersebut juga mengaku sebagai penguasa 71% pangsa pasar minuman teh siap diminum atau ready to drink dalam segmen kemasan karton.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Pilihan BRI Danareksa hari ini, Rabu (11/6): BRMS, ANTM, UNIQ, dan MAPA
| Rabu, 11 Juni 2025 | 09:56 WIB

Saham Pilihan BRI Danareksa hari ini, Rabu (11/6): BRMS, ANTM, UNIQ, dan MAPA

Secara teknikal, IHSG masih mampu bertahan di atas area support psikologis 7.000 yang menjadi pijakan penguatan.

Lelang Aset Waskita Beton Precast (WSBP) Rampung, Dana Buat Bayar Utang & Modal Kerja
| Rabu, 11 Juni 2025 | 08:47 WIB

Lelang Aset Waskita Beton Precast (WSBP) Rampung, Dana Buat Bayar Utang & Modal Kerja

Penjualan aset-aset tidak berpengaruh ke operasional dan aktivitas produksi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Profit 31,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (11 Juni 2025)
| Rabu, 11 Juni 2025 | 08:41 WIB

Profit 31,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (11 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Juni 2025) Rp 1.910.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,88% jika menjual hari ini.

BI Catat Uang Primer Mei Lebih Rendah dari April
| Rabu, 11 Juni 2025 | 08:31 WIB

BI Catat Uang Primer Mei Lebih Rendah dari April

M0 adjusted pada periode Mei 2025 mencapai Rp 1.939,1 triliun, dibandingkan posisi pada April 2025 yang tercatat sebesar Rp 1.952,3 triliun

BBRI, BWPT, dan Mandiri Taspen Rilis Surat Utang, Terbantu Pemangkasan Suku Bunga
| Rabu, 11 Juni 2025 | 08:22 WIB

BBRI, BWPT, dan Mandiri Taspen Rilis Surat Utang, Terbantu Pemangkasan Suku Bunga

Bulan Juli 2025 menjadi masa puncak jatuh tempo surat utang korporasi dengan nominal mencapai Rp 26,23 triliun.

Ditjen Pajak Pertegas Aturan Pertukaran Informasi
| Rabu, 11 Juni 2025 | 08:22 WIB

Ditjen Pajak Pertegas Aturan Pertukaran Informasi

Beleid ini untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 PMK tentang Tata Cara Pertukaran Informasi Berdasarkan Perjanjian Internasional​

Mayoritas Saham IDX30 Turun Dalam Tiga Tahun Terakhir, Cek yang Menarik Dicermati
| Rabu, 11 Juni 2025 | 08:03 WIB

Mayoritas Saham IDX30 Turun Dalam Tiga Tahun Terakhir, Cek yang Menarik Dicermati

Sejumlah saham blue chip yang masih tertinggal menawarkan potensi imbal hasil menarik dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Ketidakpastian Global Bayangi Cadangan Devisa
| Rabu, 11 Juni 2025 | 07:55 WIB

Ketidakpastian Global Bayangi Cadangan Devisa

Penguatan rupiah dan penerbitan Samurai Bond tak mampu mendongkrak posisi cadangan devisa Indonesia 

Kemiskinan Struktural Jadi Soal
| Rabu, 11 Juni 2025 | 07:47 WIB

Kemiskinan Struktural Jadi Soal

Arti kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang berakar dari keterbatasan akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, hingga kepemilikan aset

Menilik Profil dan Kinerja PSSI, Emiten Pemilik Kapal JKW Mahakam dan Iriana
| Rabu, 11 Juni 2025 | 07:38 WIB

Menilik Profil dan Kinerja PSSI, Emiten Pemilik Kapal JKW Mahakam dan Iriana

PSSI mengklaim penamaan JKW Mahakam dan Dewi Iriana berdasarkan pertimbangan internal dan tidak merujuk kepada tokoh publik di mana pun

INDEKS BERITA

Terpopuler