Unilever Indonesia (UNVR) Merangkul Disabilitas agar Berdaya dan Siap Kerja
KONTAN.CO.ID - Kesetaraan (equity), keragaman (diversity), dan inklusivitas merupakan nilai yang dipegang PT Unilever Indonesia dalam mendorong masyarakat lebih adil secara sosial.
Nilai ini menjadikan dasar Unilever tidak punya pandangan bias atau diskriminatif terhadap etnis, budaya, jenis kelamin, dan penyandang disabilitas.
Alhasil, proses rekrutmen di Unilever Indonesia dilakukan berdasarkan kualifikasi, kemampuan, dan pengalaman. Perusahaan dengan kode saham ini UNVR ini meyakini, tempat kerja yang memiliki berbagai latar belakang akan menciptakan budaya kerja yang lebih inovatif dan produktif.
Atas inisiatif yang diterapkan di semua operasional perusahaan, Unilever Indonesia mendapat penghargaan dari Lestari Awards 2024, akhir Agustus lalu. "Lestari Awards 2024 ini menjadi semangat bagi kami untuk terus berkontribusi dalam perwujudan masyarakat yang lebih adil dan inklusif," ujar Kristy Nelwan, Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia.
Penghargaan ini, menurut Kristy, memainkan peran penting mempererat kolaborasi aksi nyata menuju tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (TPB/SDGs).
Dia menjelaskan, ada tiga pilar yang menjadi fokus ED&I. Pertama, keadilan gender. Kedua, keadilan bagi penyandang disabilitas. Lalu ketiga, penghapusan diskriminasi dan stigma.
Mari simak satu persatu inisiatif yang dilakukan Unilever Indonesia mendorong ED&I.
Untuk kesetaraan gender, Unilever Indonesia berkomitmen mendorong kesetaraan gender di tempat kerja, konsumen, maupun masyarakat. Perusahaan percaya, wanita dan pria punya peluang yang sama dalam karier di perusahaan.
Pada 2023 lalu, perempuan memiliki keterwakilan 44,7% di tingkat manajemen senior. Upah juga diberikan secara adil tanpa memandang jenis kelamin dan membekali setiap karyawan dengan pengembangan kompetensi yang sesuai. Demi melindungi hak-hak pekerja wanita, Unilever memberikan pelatihan Bystander Intervention untuk 4.000 perempuan di operasional, hingga 2025.
Bystander intervention ini adalah orang (saksi) yang menyadari potensi situasi bisa membahayakan dan memilih untuk melakukan sesuatu, ketimbang cuek atau pura-pura tidak tahu. Menjadi bystander aktif bisa membantu mencegah bahkan menghentikan pelecehan maupun kekerasan seksual.
Untuk keadilan gender, Unilever juga menyediakan fasilitas yang adil seperti ruang nursery, penitipan anak, cuti melahirkan empat bulan dan cuti ayah tiga minggu, program kerja di mana saja (WFA), serta klub hobi di internal perusahaan.
"Keadilan artinya melihat perempuan punya kebutuhan yang berbeda, jadi adanya ruang nursery, daycare diperlukan agar perempuan bisa happy, maksimal untuk berdaya," kata Kristy.
Lalu, akses yang sama untuk penyandang disabilitas jadi fokus Unilever pada pilar keadilan bagi disabilitas. Perusahaan juga memberi beasiswa penuh untuk lima orang pelajar disabilitas pada 2025 nanti.
Perusahaan mengklaim, 90% fasilitas kantor pusat Unilever Indonesia dirancang ramah terhadap penyandang disabilitas. Targetnya, 100% fasilitas kantor Unilever Indonesia punya akses penyandang disabilitas pada tahun 2025. Selain itu, ditargetkan penyandang disabilitas mewakili 5% dari tenaga kerja Unilever Indonesia di 2025.
Semua ini ditujukan untuk meningkatkan nilai toleransi dan menghapuskan diskriminasi. Caranya, lewat iklan produk yang lebih menunjukkan keberagaman sejak 2022 lalu.
Kristy menjelaskan, banyak program yang dikeluarkan untuk mendukung ketiga pilar ini. Misalnya, pelatihan bahasa isyarat bagi para pekerja supaya siap bekerja dengan rekan-rekan disabilitas.
Pada Juni lalu, Unilever juga meluncurkan FeminisThemis Academy 2024. Ini adalah program pemberdayaan komunitas tuli untuk memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan tuli dan menyediakan advokasi. Perempuan tuli banyak mendapat diskriminasi dan stigma. "Mereka mengalami keterbatasan pengetahuan hak-hak keadilan, keamanan, bahkan hak reproduksi," kata Kristy.
Unilever Indonesia bekerja sama dengan KONEKIN menggelar program YOU-STEP!, rangkaian workshop dan mentoring intensif bagi 21 orang mahasiswa penyandang disabilitas terpilih untuk lebih mengenal dan menguasai standar kualitas di sektor kerja formal.
Penerapan ESG
Selain ED&I, Unilever Indonesia punya berbagai aksi untuk mencapai keberlanjutan. Misalnya, memberi gizi yang positif, mendukung kesehatan dan kesejahteraan, aksi perubahan iklim, dunia bersih dari sampah, serta pekerjaan di masa depan.
Dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan misalnya, Unilever Indonesia mengklaim sebanyak 82% produknya mencapai standar nutrisi tertinggi dibandingkan standar World Health Organization (WHO). Ambil contoh, Kecap Bango dan Royco yang selaras dengan WHO mengenai level penggunaan garam pada masakan.
Wujud dari upaya Unilever Indonesia mengimplementasikan tata kelola keberlanjutan tidak terlepas dari pengelolaan risiko terkait lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola perusahaan yang baik (governance) atau ESG.
Seluruh program keberlanjutan ini memiliki panduan global yaitu The Unilever Compass: meningkatkan kesehatan planet, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif.
Beroperasi di Indonesia lebih dari 90 tahun, manajemen Unilever berkomitmen tumbuh secara konsisten sembari memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Manajemen Unilever menjelaskan, penerapan ESG membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin tidak terdeteksi analisis tradisional. Misalnya, risiko lingkungan seperti perubahan iklim dapat mengganggu rantai pasok dan operasi.
Prinsip ESG diterapkan Unilever melalui berbagai upaya, salah satunya melalui program keberlanjutan yang fokus pada climate, nature, plastic, livelihoods.
Pada aspek lingkungan, penggunaan material ramah lingkungan menjadi target Unilever Indonesia. Dari Laporan Keberlanjutan 2023, Unilever Indonesia melakukan pengurangan plastik baru (virgin plastic) untuk kemasan sebesar 15%. Pemangkasan ini lebih besar dibanding yang dilakukan sejak 2021 sebesar 10%, dan 2022 sebesar 12%. Setidaknya, 3.200 ton post-consumer recycled plastic (PCR) digunakan untuk kemasan produk Unilever di akhir 2023 lalu. Botol yang dipakai Sunlight, Wipol, dan CIF dapat didaur ulang.
Inisiatif pengurangan sampah terutama limbah plastik dikumpulkan dan diproses melalui dua inisiatif, yaitu jaringan bank sampah yang tersebar di 50 kota/kabupaten & teknologi refuse-derived fuel (RDF).
Agar praktik ESG bisa terus berjalan, Unilever Indonesia menerapkan praktik ini dengan menggandeng para mitra, yaitu pemasok, pelanggan, konsumen, komunitas lokal, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), asosiasi perdagangan, hingga pemerintah.
Dalam perjalanannya, Unilever juga mendapat tantangan dalam menerapkan ESG. Dengan skala bisnis yang besar, diperlukan dukungan dan pemahaman yang sama dari seluruh rantai perusahaan untuk memastikan setiap pihak memiliki kecepatan yang sama untuk mewujudkan agenda ESG.
Tantangan juga datang pada monitoring dan pelaporan. Pasalnya, banyak pihak yang terlibat dalam rantai nilai perusahaan, sehingga dibutuhkan sistem pengawasan dan pelaporan yang saling terintegrasi. Dengan begitu, perusahaan mampu melakukan pengukuran dan evaluasi atas program keberlanjutan serta dampaknya.
Penggunaan sumber daya yang harus senantiasa dipertanggungjawabkan juga menjadi tantangan.
Untuk mengatasi tantangan ini, Unilever Indonesia melakukan kolaborasi dengan seluruh mitra di rantai nilai. Bahkan, kolaborasi disebut sebagai inti dari segala agenda ESG yang dijalankan perusahaan.
Namun, perusahaan sudah membuktikan, penerapan ESG membawa dampak positif bagi perusahaan. Penerapan ESG memungkinkan perusahaan menawarkan produk kompetitif bagi konsumen dan investor.
Masih hold
Bukan hanya lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola berkelanjutan, aspek ekonomi juga menjadi target dari aksi keberlanjutan Unilever Indonesia.
Sejatinya, kinerja Unilever Indonesia masih mendapat tantangan semester I 2024. Pendapatan turun 6,16% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 19,04 triliun.
Penjualan di segmen home and personal care turun 7,32% menjadi Rp 12,28 triliun. Sedangkan penjualan di segmen makanan dan minuman turun 3,98% menjadi Rp 6,76 triliun.
Di sisi lain, pemangkasan beban perusahaan belum sebanding. Sehingga, laba bersih Unilever Indonesia pada akhir Juni 2024 lalu turun 10,5% menjadi Rp 2,47 triliun dari sebelumnya Rp 2,76 triliun.
Benjie Yap, Presiden Direktur Unilever Indonesia, mengatakan dalam rilisnya, telah menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting bagi masa depan perusahaan.
Secara bersamaan, Unilever menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan akuntabel.
Analis MNC Sekuritas Raka Junico W dalam risetnya, menyebut margin UNVR cukup kuat di kisaran 49%. Namun, investor perlu berhati-hati dengan kinerja kuartal III 2024 karena masih kurang katalis.
Dia memprediksi, laba UNVR di tahun 2024 sebesar Rp 4,3 triliun, lebih rendah 11% dari proyeksi sebelumnya. Sebagai gambaran, laba Unilever Indonesia di akhir 2023 sebesar Rp 4,8 triliun. Ia pun memberi rekomendasi hold UNVR dengan target harga Rp 2.300.
Mengutip Bloomberg, sebanyak 65% analis yang mengkaver saham UNVR, kompak merekomendasikan hold. Target harga secara konsensus di Rp 2.555 per saham.