United Tractors (UNTR) Mendulang Untung dari Emas

Rabu, 31 Juli 2019 | 05:14 WIB
United Tractors (UNTR) Mendulang Untung dari Emas
[]
Reporter: Aloysius Brama, Dityasa H Forddanta | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Strategi PT United Tractors Tbk (UNTR) masuk ke bisnis emas terbilang jitu.

Secara konsolidasi, United Tractors (UNTR) mampu mencatat kenaikan pendapatan 11% sepanjang semester pertama tahun ini.

Kontribusi pendapatan di bisnis emas mampu mengimbangi penurunan pendapatan dari bisnis inti United Tractors, yakni penjualan alat berat.

Pendapatan United Tractors dari penjualan alat berat justru turun 13% menjadi Rp 12,1 triliun.

Ari Setyawan, Investor Relations United Tractors, dalam keterangan resmi, mengatakan, penjualan alat berat turun 20% jadi 1.917 unit.

"Ini disebabkan melemahnya penjualan alat berat di sektor pertambangan dan perkebunan," jelas dia, Selasa (30/7).

Bisnis konstruksi yang digarap United Tractors juga cenderung tertekan.

Sekadar mengingatkan, UNTR masuk ke bisnis konstruksi melalui anak usahanya, PT Karya Supra Perkasa, yang memiliki saham di PT Acset Indonusa Tbk (ACST).

Pendapatan ACST turun 7% menjadi Rp 1,5 triliun. Penurunan ini disebabkan kontribusi yang lebih rendah dari segmen infrastruktur, lantaran beberapa proyek hampir rampung.

ACST bahkan mencatat rugi bersih sebesar Rp 404 miliar, dari sebelumnya mencatat laba bersih sebesar Rp 73 miliar di periode yang sama 2018.

Ini karena adanya keterlambatan penyelesaian beberapa proyek Contractor Pre-Financing (CPF) dan proyek struktur, sehingga terjadi peningkatan biaya pendanaan, biaya overhead dan biaya percepatan penyelesaian proyek.

Bisnis oke

Bisnis United Tractors di sektor pertambangan emas mencatatkan kinerja yang moncer tahun ini.

Melalui PT Agincourt Resources, United Tractors mampu menjual 194.000 ons emas. Ini setara dengan pendapatan Rp 3,6 triliun.

Mengutip laporan keuangan, United Tractors mampu mencetak laba kotor Rp 1,63 triliun dari bisnis ini. Sementara, laba sebelum pajak penghasilan tercatat Rp 1,4 triliun.

Jika dikonversikan dalam bentuk uang, cadangan emas Agincourt terbilang dahsyat.

Sesaat setelah diakuisisi, Agincourt memberikan pendapatan dan laba tahun berjalan masing-masing Rp 681,6 miliar dan Rp 276,5 miliar.

Kemonceran tersebut turut mengkompensasi tekanan pada kinerja keuangan yang terjadi di level induk usaha UNTR, yakni PT Astra International Tbk (ASII).

Direktur Utama Avere Investama Teguh Hidayat menilai, tantangan bisnis Grup Astra di sektor otomotif sudah mulai berkurang. "Untuk lini bisnis komoditas, seperti pertambangan dan perkebunan, kemungkinan masih banyak tekanan dan sulit diprediksi," sebut dia.

Bagikan

Berita Terbaru

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:57 WIB

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memamerkan sejumlah upaya pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis di sektor energi terbarukan

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:52 WIB

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN

Lebih dari 5.000 orang telah menandatangani petisi online yang telah dibuat sejak 19 November 2024 tersebut

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru

Pemerintah memastikan bahwa Tol Trans Jawa siap dilintasi saat libur Natal dan 2024 dan Tahun Baru 2025

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:39 WIB

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang

Pemerintah akan menggelontorkan pupuk subsidi sebanyak lebih dari 9 juta ton secara langsung kepada petani

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:30 WIB

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2024

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri
| Sabtu, 23 November 2024 | 10:38 WIB

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri

PT Bumi Citra Permai Tbk bersiap menggenjot bisnis dengan menyediakan lebih banyak kaveling industri dan pergudangan. 

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

INDEKS BERITA

Terpopuler