UNTR Mengalokasikan Belanja Modal Hingga US$ 800 Juta di tahun 2022

Sabtu, 09 April 2022 | 04:00 WIB
UNTR Mengalokasikan Belanja Modal Hingga US$ 800 Juta di tahun 2022
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) menggali lebih dalam di bisnis jasa pertambangan. Perusahaan ini mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai US$ 750 juta hingga US$ 800 juta tahun ini, jauh lebih besar ketimbang realisasi belanja tahun lalu yang sebesar US$ 190 juta.

Direktur UNTR Iwan Hadiantoro mengatakan, sebagian besar capex akan dialokasikan untuk mendukung belanja modal di bisnis jasa pertambangan atau mining service dan pertambangan. Total yang dialokasikan untuk segmen ini mencapai US$ 570 juta.

Lalu, sekitar US$ 170 juta akan digunakan untuk bisnis tambang emas dan infrastruktur pabrik serta sistem manajemen. Sisanya akan dibagi untuk segmen lainnya, seperti mesin konstruksi.

Tahun ini, UNTR memandang cerah prospek bisnisnya. Direktur United Tractors Iman Nurwahyu menilai, dinamika pasar alat berat perlahan mulai naik. Ini tercermin dari realisasi penjualan tahun 2021 yang lebih baik dari 2020.

"Pemicunya dari dua sektor, yakni tambang batubara dan nikel," terang Iman dalam konferensi pers usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, Jumat (8/4).

Sebagai gambaran, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menjual 3.088 unit alat berat di sepanjang 2021. Jumlah tersebut melonjak 97,44% dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2020, yang hanya 1.564 unit.

Untuk tahun ini, UNTR mencanangkan mampu menjual 3.700 unit alat berat Komatsu. Tingginya permintaan alat berat sudah terlihat di awal tahun. Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, UNTR membukukan penjualan alat berat sebanyak 1.058 unit, melejit 154% dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 416 unit.

Ke depan, Presiden Direktur United Tractors Franciscus Xaverius Laksana Kesuma mengatakan, pihaknya juga melirik peluang untuk masuk ke segmen pertambangan mineral. Aspek yang dipertimbangkan adalah  faktor ukuran dan status dari lahan tambang.

Selain itu, undang-undang (UU) minerba juga mensyaratkan bisnis pertambangan mineral harus sudah sampai tahap pemrosesan. "Kami tetap akan mencari, apakah melakukan akuisisi dari greenfield atau akuisisi tambang yang sudah beroperasi," terang Frans dalam kesempatan yang sama. Sebelumnya, UNTR telah masuk ke bisnis mineral logam dengan mengakuisisi tambang emas Martabe pada 2018.

Sebagai gambaran, sepanjang tahun lalu, UNTR membukukan laba bersih senilai Rp 10,28 triliun. Realisasi ini naik 71,2% dari laba bersih yang dibukukan pada tahun 2020 sebesar Rp 6 triliun. Dari sisi topline, UNTR membukukan pendapatan Rp 79,46 triliun di tahun 2021, naik 31,67% dari tahun 2020 yang sebesar Rp 60,34 triliun.

Manajemen UNTR memperkirakan kondisi yang positif ini akan berlanjut pada 2022. "United Tractors akan terus membukukan kinerja yang baik untuk tahun ini," kata Frans. Oh, iya, dari laba tahun lalu, UNTR akan membagikan dividen tunai total  Rp 4,6 triliun. Setiap pemegang saham akan menerima dividen senilai Rp 1.240 per saham.

Analis NH Korindo Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 31.200. Dia memperkirakan, pendapatan dan laba bersih UNTR tahun ini mencapai Rp 86,22 triliun dan
Rp 11,56 triliun. Menurut dia, harga komoditas batubara masih tetap tinggi karena konflik geopolitik Rusia–Ukraina.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

Buih Cuan Multi Bintang (MLBI) di Ujung Tahun Ini
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:00 WIB

Buih Cuan Multi Bintang (MLBI) di Ujung Tahun Ini

Masa libur Nataru menjadi momentum krusial bagi bisnis perusahaan. Oleh karena itu, MLBI menyiapkan sejumlah strategi.

INDEKS BERITA

Terpopuler