Usai IPO, Communication Cable (CCSI) Bangun Proyek Kabel Serat Optik Bawah Laut

Rabu, 19 Juni 2019 | 06:00 WIB
Usai IPO, Communication Cable (CCSI) Bangun Proyek Kabel Serat Optik Bawah Laut
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) resmi terpampang di papan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/6).

Melalui penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO), perusahaan kabel serat optik ini memperoleh dana segar hingga Rp 50 miliar.

Bermodalkan dana IPO, Communication Cable mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) Rp 46,5 miliar. Saat ini, Communication Cable membutuhkan dana untuk mengeksekusi rencana pengembangan proyek fiber optic submarine cable (FO Submarine) sepanjang 50 kilometer-60 kilometer pada 2019-2020. Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja setelah proyek beroperasi.

Berbeda dengan produk lainnya yang dibuat sesuai pesanan, kabel laut ini dibangun untuk kemudian disewakan. Meskip begitu, proyek FO Submarine ini belum bisa mendatangkan pendapatan tahun ini, melainkan baru bisa terlihat tahun depan.

Karena itu, Communication Cable memperkirakan pendapatan tahun ini cuma sekitar Rp 400 miliar, relatif sama seperti tahun lalu yang sebesar Rp 445 miliar. Padahal, pada 2018, pendapatan melompat 73%. Sementara laba bersih ditargetkan relatif stagnan di Rp 35 miliar.

“Tahun lalu, pendapatan  naik tinggi karena ada proyek Palapa Ring Paket Timur yang cukup besar. Akan tetapi, itu proyek cuma sekali. Jadi, tahun ini kembali ke normal,” kata Presiden Direktur Communication Cable Systems Indonesia Peter Djatmiko, Selasa (18/6).

Untuk tahun-tahun berikutnya, Peter menargetkan pertumbuhan pendapatan 15%-20% per tahun. Ia optimistis industri kabel serat optik berkembang.

“Selama digital ekonomi dan telekomunikasi berkembang, maka permintaan kabel serat optik akan meningkat," ucap dia.

Direktur Pemasaran dan Penjualan CCSI Julian S. Khou menambahkan, hampir semua perusahaan operator telekomunikasi dan televisi kabel memesan produk ke perusahaan. Kapasitas produksi CCSI mencapai sekitar 20.000 kilometer kabel serat optik per tahun atau setara dengan 1,6 juta serat optik per tahun.

Pada perdagangan perdana kemarin, harga CCSI sempat melonjak 40%. Tapi, ditutup dengan pelemahan 1,6% menjadi Rp 246 per saham.Tahun ini, target pertumbuhan kinerja CCSI relatif stagnan.

Bagikan

Berita Terbaru

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit
| Selasa, 18 November 2025 | 10:05 WIB

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit

Dalam menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang, perusahaan berfokus dalam penguatan fundamental bisnis yang disertai pemberian ruang eksplorasi

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia
| Selasa, 18 November 2025 | 09:50 WIB

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia

Hubungan dagang Indonesia–Australia selama ini didominasi oleh ekspor daging, gandum serta arus pelajar Indonesia ke Australia.

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:49 WIB

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis

Secara teknikal, saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) masih berpotensi melanjutkan penguatan. 

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat
| Selasa, 18 November 2025 | 08:15 WIB

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat

Hal ini dipengaruhi oleh normalisasi daya beli masyarakat yang masih lesu, permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya
| Selasa, 18 November 2025 | 08:11 WIB

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya

Salah satu yang terbesar ialah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Emiten pelat merah ini berencana menggelar private placement Rp 23,67 triliun

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:00 WIB

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis

Pertumbuhan kinerja didukung peningkatan volume pasien swasta serta permintaan layanan medis berintensitas lebih tinggi di sejumlah rumah sakit.

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar
| Selasa, 18 November 2025 | 07:46 WIB

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar

SMRA melakukan transaksi afiliasi berupa penambahan modal oleh perusahaan terkendali perseroan itu pada perusahaan terkendali lain.

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026
| Selasa, 18 November 2025 | 07:33 WIB

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026

EXCL berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 30,54 triliun. Nilai ini melonjak 20,44% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 25,36 triliun.​

Penurunan BI Rate Tak Mampu Dongkrak Kredit Multiguna
| Selasa, 18 November 2025 | 07:11 WIB

Penurunan BI Rate Tak Mampu Dongkrak Kredit Multiguna

Pemangkasan suku bunga acuan BI hingga  1,25% sepanjang tahun ini ke level 4,75% tak mampu mendongkrak kredit multiguna

ICBP Diproyeksi Sulit Penuhi Target Pertumbuhan Penjualan
| Selasa, 18 November 2025 | 07:10 WIB

ICBP Diproyeksi Sulit Penuhi Target Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan ICBP pada 2025 kemungkinan tidak mencapai target yang di tetapkan perusahaan, sekitar 7%-9%.

INDEKS BERITA

Terpopuler