Berita Refleksi

Varian Baru

Oleh Thomas Hadiwinata - Redaktur Pelaksana
Selasa, 30 November 2021 | 09:00 WIB
Varian Baru

Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Varian baru virus korona kembali menghantui dunia. Banyak orang di berbagai penjuru dunia tercekat. Ada banyak keinginan yang kemungkinan besar akan tertunda lebih lama lagi.

Keinginan untuk menjenguk anggota keluarga atau kerabat di luar negeri. Ada juga anak dan remaja yang merindukan kembali bersekolah. Atau, mungkin harapan untuk sekadar bisa berekreasi, tanpa diikuti rasa cemas.

Pesatnya peredaran Omicron, demikian nama varian baru virus korona itu, berarti kita harus siap kembali ke situasi dengan berbagai batasan yang ketat.

Sejumlah negara, seperti Israel, diberitakan sudah menutup kembali pintu perbatasannya. Sedang Australia, yang selama ini memberlakukan pengawasan imigrasi yang ketat, mempertimbangkan untuk membatalkan kembali rencana pembukaan perbatasannya.

Setelah dua tahun di bawah bayang-bayang peredaran virus korona, kita mahfum bahwa pembatasan memang perlu. Kendati berbuntut panjang, termasuk mengganggu urusan mencari rezeki,  pembatasan jitu mencegah peredaran virus yang berisiko menginfeksi.

Kita tentu tidak menginginkan kembali ke awal semester kedua tahun ini. Di periode itu, negeri ini mencatat banyak korban jiwa akibat terinfeksi varian Delta.

Belajar dari penyebaran varian Delta, sudah seharusnya pemerintah menimbang perlunya pengetatan pembatasan. Mumpung, peredaran varian Omicron belum terdeteksi luas di sini.

Ketaatan terhadap protokol kesehatan harus kembali digaungkan.  Pelaksanaan program vaksinasi, terutama untuk warga lanjut usia, juga harus dipercepat.

Dengan persiapan yang lebih baik, kita bisa berharap dampak kesehatan varian Omicron tidak seburuk varian Delta. Mengutip catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak diidentifikasi akhir November lalu, varian Omicron belum menelan korban jiwa.

Jika bisa disebut sebagai kabar baik, maka varian Omicron menjembatani dua kubu negara yang semula terpisah, untuk bersama-sama membahas pakta untuk mencegah pandemi di masa depan.

Saat ini, pembahasan pakta tersebut sudah berlangsung di tingkat menteri. Ada banyak isyu penting seputar pencegahan pandemi yang akan dicakup dalam pakta ini, seperti protokol berbagi data dan genome sequencing dari virus. WHO menargetkan kesepakatan itu tercapai dua tahun lagi.                 

Terbaru