Wah, Investor Jepang Makin Agresif Memburu Bank di Indonesia

Kamis, 08 Agustus 2019 | 08:10 WIB
Wah, Investor Jepang Makin Agresif Memburu Bank di Indonesia
[]
Reporter: Anggar Septiadi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - Dominasi investor Asia Timur semakin mencengkeram perbankan Indonesia.

Paling tidak ada tiga negara yang agresif berinvestasi di perbankan tanah air, yakni Jepang, Korea Selatan dan China.

Tapi di antara tiga negara Asia Timur tersebut, Jepang paling agresif.

Terbaru, lembaga keuangan asal Jepang yaitu Mizuho Financial Group dan Sumitomo Mitsui Finansial Group dikabarkan berminat mengakuisisi Bank Permata.

Hasil uji tuntas atau due dilligence Bank Permata sendiri menurut rencana diumumkan akhir Agustus mendatang.

Sumber KONTAN membisikkan, Sumitomo membidik 44,56% saham Permata yang masing-masing dimiliki PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank.

Sementara Mizuho hanya mengambil saham Standard Chartered.

Sekadar mengingatkan, Astra memegang sejumlah merek mobil Jepang. Jika akuisisi ini terjadi, Jepang akan menguasai jalur keuangan dan sektor riil di Astra.

Sayang, Direktur Astra Suparno Djasmin dan Direktur Bank Permata Lea Setianti Kusumawijaya tak membalas pertanyaan KONTAN melalui pesan singkat.

"Jawaban saya tidak berubah, no comment," kata Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti kepada KONTAN.

Maraknya investor asing tak lepas dari rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melonggarkan aturan kepemilikan bank alias single presence policy (SPP).

Revisi SPP memungkinkan pemegang saham pengendali memiliki lebih dari satu bank dalam grup.

Yang menarik, jika Mizuho atau Sumitomo menjadi pemegang saham Permata, artinya investor Jepang semakin mendominasi bisnis perbankan tanah air.

Sebelumnya Mizuho Financial Group melalui Mizuho Bank Ltd memiliki 99% saham Bank Mizuho Indonesia. Sisanya Bank BNI.

Sementara Sumitomo Mitsui Financial Group melalui Sumitomo Mitsui Banking Corporation memiliki Bank BTPN hingga 97,34%.

Ada lagi, Mitsubishis UFJ Financial Group (MUFG) memiliki 94,1% saham Bank Danamon.

Jangan lupa, J Trust Co. Ltd memiliki 96,17% saham Bank J Trust Indonesia.

Agresifnya ekspansi investor Jepang tak lepas dari kondisi dalam negeri.

Januari 2016, Bank of Japan (BoJ) memperkenalkan suku bunga negatif bagi duit bank yang parkir di bank sentral.

Saat bersamaan, BoJ menentukan suku bunga yang telah 10 tahun dijaga di 0%.

Perbankan dipaksa menjadikan dana menganggur mereka bekerja. Dana itu terkena biaya bila hanya menyimpan di BoJ.

Walhasil, bank di Jepang sulit mendapatkan margin.

Hasilnya langsung terasa. Tahun 2017 Dana Moneter Internasional (IMF) membuat daftar sembilan bank global yang diperkirakan sulit membuat profit.

Di daftar itu tercantum nama bank Jepang, yakni Mizuho, Mitsubishi UFJ, dan Sumitomo Mitsui,

Pertumbuhan sektor kredit melambat dan inflasi rendah mendorong bank asal Jepang berekspansi ke negara lain.

Indonesia menjadi salah satu negara tujuan perbankan Jepang.

Bak gayung bersambut, "Otoritas menyukai investor asal Jepang," kata sumber KONTAN.

Bagikan

Berita Terbaru

Usai Libur Natal, Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (27/12)
| Kamis, 26 Desember 2024 | 19:30 WIB

Usai Libur Natal, Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (27/12)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di perdagangan terakhir sebelum libur Natal dan cuti bersama.

Rupee India Longsor, Sempat Capai Titik Terendah Sepanjang Masa
| Kamis, 26 Desember 2024 | 17:38 WIB

Rupee India Longsor, Sempat Capai Titik Terendah Sepanjang Masa

Rupee India makin melemah tertekan dolar AS yang kuat dan permintaan dolar akhir bulan dari para importir.

Tinggal 3 Hari Perdagangan, Begini Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun
| Kamis, 26 Desember 2024 | 17:25 WIB

Tinggal 3 Hari Perdagangan, Begini Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun

Selasa (24/12), IHSG melemah 0,43% atau 30,7 poin ke 7.065,75 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024
| Kamis, 26 Desember 2024 | 16:42 WIB

Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024

Ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas OJK  menjaga dan memperkuat industri BPR/BPRS serta melindungi kepentingan konsumen. 

 Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit
| Kamis, 26 Desember 2024 | 14:03 WIB

Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 41 emiten baru yang mencatatkan saham di sepanjang tahun 2024.

Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini
| Kamis, 26 Desember 2024 | 13:22 WIB

Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini

Komisaris PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) Darwin Cyril Noerhadi menjual porsi kepemilikan sahamnya di MDIY.

Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 11:31 WIB

Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya

Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik Aneka Tambang stabil di harga Rp 1.520.000 per gram pada Kamis (26/12).

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:35 WIB

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya

Jika membandingkan daftar nama orang terkaya di planet Bumi saat ini dengan seperempat abad yang lalu, hasilnya sungguh mengejutkan.

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:32 WIB

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?

Harga emas naik pada Kamis (26/12), didorong oleh sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik.

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:18 WIB

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025

Sistem pajak modern atau Coretax system bakal meluncur awal tahun 2025. Saat ini sudah masuk tahap praimplementasi.

INDEKS BERITA

Terpopuler