Wall Street Bullish Disokong Data Tenaga Kerja, Nasdaq Capai Rekor

Jumat, 03 Juli 2020 | 06:02 WIB
Wall Street Bullish Disokong Data Tenaga Kerja, Nasdaq Capai Rekor
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Traders wear masks as they work on the floor of the New York Stock Exchange as the outbreak of the coronavirus disease (COVID19) continues in the Manhattan borough of New York, U.S., May 27, 2020. REUTERS/Lucas Jackson/File Photo]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (2/7). Kenaikan bursa saham disokong laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan. 

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 92,39 poin atau 0,4% di 25.827,36. Lalu, Nasdaq Composite menembus rekor tertingginya dengan kenaikan 0,52% menjadi 10.207,63. Indeks S&P 500 juga naik 14,15 poin atau 0,45% di 3.130,01. 

Kenaikan ini sekaligus membuat kinerja mingguan rata-rata berada di jalur hijau. Pasar AS akan ditutup pada Jumat (3/7) ini untuk menyambut libur nasional Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli mendatang. 

Baca Juga: IHSG Hari Ini Bisa Menguat, Simak Saham yang Bisa Dilirik dan yang Perlu Diwaspadai

Dow Jones naik 3,3% dalam sepekan, dan indeks S&P menanjak 4% di minggu ini. Ini merupakan kenaikan mingguan terbesar Dow Jones dan S&P sejak 5 Juni lalu. Sementara itu, Nasdaq yang naik 4,6% dalam sepekan, menyentuh kinerja mingguan terbaiknya sejak 8 Mei. 

Wall Street memulai sesi perdagangan dengan kenaikan tajam usai pemerintah melaporkan bahwa ada 4,8 juta pekerjaan yang tercipta di bulan Juni. Ekonom sebelumnya memprediksi total pekerjaan hanya 2,9 juta. 

Tingkat pengangguran pun turun menjadi 11,1% dari 13,3% pada bulan Mei. Angka ini lebih baik dari perkiraan ekonom sebelumnya di kisaran 12,4%, menurut Dow Jones. 

Data tenaga kerja ini meniupkan angin segar untuk bursa saham karena menunjukkan kalau pemulihan ekonomi AS mulai berjalan dengan baik. 

"Ada banyak data ekonomi positif di pekan ini," ujar Paul Nolte, Manajer Portofolio di Kingswiew Asset Management Chicago, seperti dilansir Reuters. Ia mengatakan, masih akan ada banyak stimulus dari Washington setelah libur panjang Fourth of July berakhir. 

Baca Juga: The Fed pertimbangkan untuk mempertahankan bunga rendah

Mesi demikian, kenaikan angka payroll di bulan Mei dan Juni belum mengembalikan 22 juta pekerjaan yang hilang di bulan Maret hingga April akibat pandemi virus corona (Covid-19). 

Pemulihan ekonomi AS bisa terhenti jika kasus baru virus corona kembali mencapai rekor tertinggi dan beberapa negara yang terdampak kembali menutup perekonomian mereka. 

Pada Kamis kemarin, Florida melaporkan 10.000 kasus baru. Angka ini memecahkan rekor dan lebih buruk ketimbang negara-negara di Eropa yang melaporkan puncak wabah mereka. 

Indeks Volatilitas CBOE, barometer kecemasan investor, mencatat penurunan poin mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 8 Mei.

Saham Microsoft Corp (MSFT.O) memberikan dorongan terbesar untuk S&P 500, dan pada bulan Juni mempertahankan posisi teratasnya sebagai saham yang paling banyak diinvestasikan secara global, menurut data dari platform perdagangan eToro.

Tesla Inc (TSLA.O) melonjak 8,0% setelah pengiriman kendaraan kuartal kedua mengalahkan perkiraan Wall Street.

Volume perdagangan bursa AS mencapai 10,03 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,24 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Aluminium Naik Menuju Titik Tertinggi dalam Tiga Bulan
| Senin, 30 Juni 2025 | 22:16 WIB

Harga Aluminium Naik Menuju Titik Tertinggi dalam Tiga Bulan

 Harga terangkat karena risiko terhadap pasokan bahan baku dan juga taruhan bahwa permintaan manufaktur akan tetap kuat tahun ini. 

Mencari Investasi ESG Menarik saat Pasar Lesu
| Senin, 30 Juni 2025 | 13:37 WIB

Mencari Investasi ESG Menarik saat Pasar Lesu

Indikator instrumen investasi bertema ESG masih merah. Dari saham, reksadana, dan obligasi, apa pilihan menarik bagi investor saat ini?

KPK Sidik Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan EDC di BRI (BBRI), ini Profil Mitra BRI
| Senin, 30 Juni 2025 | 11:26 WIB

KPK Sidik Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan EDC di BRI (BBRI), ini Profil Mitra BRI

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi KONTAN mengenai keberadaan PCS mengatakan, pihaknya masih menyidik kasus tersebut.

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)
| Senin, 30 Juni 2025 | 09:02 WIB

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (30 Juni 2025) Rp 1.880.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 26,3% jika menjual hari ini.

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar

Kinerja ekspor pada bulan Mei diperkirakan meningkat akibat normalisasi setelah liburhari raya pada April lalu

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi

Hanya MI dengan permodalan kuat yang mampu mendanai pengembangan ini, memperkuat prinsip Pareto (20/80) dan survival of the fittest.

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:40 WIB

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni

Inflasi kelompok harga bergejolak diperkirakan meningkat, terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:32 WIB

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi

Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per akhir Mei 2025 melampaui Rp 300 triliun

Mengawal Harga Beras
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:05 WIB

Mengawal Harga Beras

Pemerintah perlu mengawal harga beras yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) agar tidak menimbulkan gejolak di publik.

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif

Relasi negara dengan masyarakatnya adalah sebuah modal yang penting untuk membangun demokrasi berkualitas.​

INDEKS BERITA

Terpopuler