Wika Beton (WTON) Menyisir Potensi Pasar Beton di Luar Kota Besar

Rabu, 23 Januari 2019 | 07:36 WIB
Wika Beton (WTON) Menyisir Potensi Pasar Beton di Luar Kota Besar
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Wijaya Karya Beton Tbk atau Wika Beton berharap bisa lebih banyak membukukan kontrak baru dari pasar non-mainstream atau di luar proyek pemerintah. Mereka menilai, potensi pasar beton pracetak non- mainstream sejatinya masih besar.

Untuk itu, tim pemasaran Wika Beton bakal lebih gencar mengulik potensi pasokan beton pracetak di daerah atau luar kota besar. Pasalnya, pembangunan proyek juga banyak terjadi di wilayah tersebut. "Yang kurang terekspos mungkin demand di daerah," kata Yushadi, Manager Investor Relations PT Wijaya Karya Beton Tbk kepada KONTAN, Selasa (22/1).

Selain ingin memacu potensi pasar yang belum maksimal tergarap, strategi Wika Beton tadi untuk mengantisipasi pasar beton pemerintah yang kemungkinan tak akan agresif. Maklumlah, anggaran belanja pemerintah untuk proyek pembangunan tahun ini ditengarai tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Proyek pemerintah tersebut mengacu pada pemerintah pusat.

Selain membidik proyek pemerintah, Wika Beton biasa mengandalkan pasar beton pracetak dari pemerintah daerah (pemda) dan badan usaha milik negara (BUMN). Dalam jumlah kecil, perusahaan berkode saham WTON di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu juga memburu proyek dari perusahaan swasta.

Sejalan dengan upaya peningkatan pasar non mainstream, tahun ini Wika Beton berharap bisa mengerek perolehan kontrak baru. "Untuk itu di 2019 ini diperkirakan (nilai kontrak) bisa sekitar Rp 9 triliun," tutur Yushadi.
Dalam catatan internal Wika Beton, realisasi kontrak baru sepanjang tahun lalu mencapai Rp 7,7 triliun.

Pencapaian tersebut melebihi nilai target awal yakni Rp 7,5 triliun. Sekitar 45%–50% kontrak baru berupa proyek infrastruktur. Pemerintah merupakan pelanggan terbesar proyek infrastruktur.

Jika berkaca dari kinerja keuangan 30 September 2018, Wika Beton memang banyak mengandalkan induk usaha dan BUMN. PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), tercatat sebagai dua pelanggan besar dengan nilai transaksi lebih dari 10% terhadap total pendapatan.

Nilai transaksi dengan WIKA dan PLN masing-masing sebesar Rp 1,32 triliun dan Rp 522,91 miliar. Kalau ditotal, nilai transaksi kedua perusahaan tersebut setara dengan 44,83% terhadap total pendapatan Wika Beton yang sebesar Rp 4,11 triliun.

Sembari mengejar kontrak baru, Wika Beton berencana menambah kapasitas produksi 300.000 ton tahun ini. Alih-alih membangun pabrik baru, mereka memilih untuk mengerek kemampuan produksi pabrik yang sudah ada. Butuh waktu sekitar tiga bulan hingga empat bulan untuk menyusun mesin baru.

Nanti, total kapasitas produksi Wika Beton akan terungkit dari 3,8 juta ton tahun lalu, menjadi 4,1 juta ton. Sementara sumber biaya peningkatan kapasitas produksi mencuil dana belanja modal Rp 440 miliar–Rp 450 miliar. Tujuan lain penggunaan dana tersebut untuk perawatan fasilitas produksi.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir
| Senin, 24 Februari 2025 | 15:02 WIB

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir

Nilai transaksi pada IIMS 2025 naik 3,2% menjadi Rp 6,91 triliun dari Rp 6,7 triliun pada tahun lalu.

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan
| Senin, 24 Februari 2025 | 13:07 WIB

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan

Berdasarkan data BPS, India telah menjadi importir utama minyak sawit atau CPO Indonesia sejak tahun 2012.

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:35 WIB

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim

Khusus di 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menargetkan bisa membangun fasilitas ke tiga juta hingga lima juta rumah tangga.

 MTDL Intip Peluang Akal Imitasi
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:32 WIB

MTDL Intip Peluang Akal Imitasi

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 112,5 miliar di sepanjang tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler