Wilmar Terantuk Korupsi CPO, Klub Sepakbola Kaesang & Erick Thohir Hentikan Kontrak

Senin, 25 April 2022 | 15:05 WIB
Wilmar Terantuk Korupsi CPO, Klub Sepakbola Kaesang & Erick Thohir Hentikan Kontrak
[ILUSTRASI. Para pesepak bola Persis Solo dengan disaksikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat berselebrasi mengangkat Piala Liga 2 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Master Parulian Tumanggor (Tumanggor) Komisaris PT Wilmar Nabati Indonsia bersama 3 orang lainnya resmi diumumkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng. Bak bola liar, klub sepak bola Persis Solo milik putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Menteri BUMN Erick Thohir, juga menjadi sorotan publik karena mendapat dana sponsor dari Wilmar.

Kepada KONTAN, Senin (25/4), Bryan Barcelona Media Officer Persis Solo mengatakan bahwa porsi dana sponsor yang diberikan Wilmar berjumlah 3% dari total dana sponsor yang ada di Persis Solo. Wilmar bergabung bersama Persis Sola, terhitung sejak tahun 2021.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Satu Dekade Berlalu, Taipan-Taipan ini Hilang Dari Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia
| Minggu, 29 September 2024 | 09:56 WIB

Satu Dekade Berlalu, Taipan-Taipan ini Hilang Dari Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia

Selama satu dekade terakhir, peta taipan terkaya Indonesia banyak berubah.

Sungguh Dahsyat, Ini Jejak Kerusakan Badai Senilai Rp 1,6 Triliun
| Minggu, 29 September 2024 | 07:07 WIB

Sungguh Dahsyat, Ini Jejak Kerusakan Badai Senilai Rp 1,6 Triliun

Badai Helene merupakan salah satu badai paling kuat dan mungkin paling "mahal" yang menghantam negara.

Nasrallah Hisbullah Dibidik Intelijen Israel selama 20 Tahun, Kapan pun Bisa Dibunuh
| Minggu, 29 September 2024 | 06:40 WIB

Nasrallah Hisbullah Dibidik Intelijen Israel selama 20 Tahun, Kapan pun Bisa Dibunuh

Setelah pembunuhan Sayyed Hassan Nasrallah, Hezbollah menghadapi tantangan besar dalam menambal kebocoran.

Dilema Transisi Ekonomi
| Minggu, 29 September 2024 | 04:44 WIB

Dilema Transisi Ekonomi

Ada banyak indikator ekonomi yang menunjukkan seretnya daya beli masyarakat belakangan ini.

Suling Air Laut Demi Keberlanjutan Usaha Tukang Martabak
| Minggu, 29 September 2024 | 04:43 WIB

Suling Air Laut Demi Keberlanjutan Usaha Tukang Martabak

Krisis iklim membuat produsen tepung terigu PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills menyusun mitigasi.

Isi Cuan dari Pengisian Botol Minum
| Minggu, 29 September 2024 | 04:42 WIB

Isi Cuan dari Pengisian Botol Minum

Banyak pengguna botol minum alias tumbler menjadi peluang bisnis baru berupa penyediaan tempat air isi ulangnya atau wat

Kredit Tanpa Jaminan yang Masih Menjadi Pilihan
| Minggu, 29 September 2024 | 04:40 WIB

Kredit Tanpa Jaminan yang Masih Menjadi Pilihan

Tawaran suku bunga kredit yang kompetitif serta proses pengajuan kredit secara online menjadi alasan produk KTA bertahan.

Kementerian BUMN Jadi Superholding, Begini Pengelolaan BUMN di Negara Lain
| Sabtu, 28 September 2024 | 20:08 WIB

Kementerian BUMN Jadi Superholding, Begini Pengelolaan BUMN di Negara Lain

Beredar kabar, pemerintah baru akan membubarkan Kementerian BUMN dan menggantikan dengan superholding. Begini praktik di negara lain

Bursa Pemimpin untuk Rakyat
| Sabtu, 28 September 2024 | 08:05 WIB

Bursa Pemimpin untuk Rakyat

Rakyat harus memilih calon pemimpin yang berintegritas.

Pasar Sepeda Melambat Tertekan Daya Beli dan Perubahan Tren
| Sabtu, 28 September 2024 | 07:35 WIB

Pasar Sepeda Melambat Tertekan Daya Beli dan Perubahan Tren

Meredupnya tren gowes hingga pelemahan daya beli masyarakat berdampak anjloknya kinerja pasar sepeda di Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler