WMUU Memangkas Capex dan Target Kinerja 2021

Kamis, 17 Juni 2021 | 08:21 WIB
WMUU Memangkas Capex dan Target Kinerja 2021
[ILUSTRASI. Emiten unggas PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) telah merampungkan Rumah Potong Ayam (RPA) baru di Wonogiri, Jawa Tengah.]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) menurunkan anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun ini menjadi Rp 1,2 triliun. Ini kali kedua emiten poultry ini memangkas capex dari sebelumnya Rp 1,9 triliun, lalu menjadi Rp 1,5 triliun.

Manajemen WMUU tidak membeberkan alasan penurunan anggaran capex tahun ini serta realisasi penggunaan anggarannya. "Capex kami sesuaikan dengan kondisi yang ada," beber Direktur Utama WMUU Ali Mas’adi dalam paparan publik virtual, Rabu (16/6).

Yang jelas, WMUU akan menggunakan capex untuk mendukung rencana ekspansi penambahan kapasitas dan jaringan perusahaan. Ali memaparkan, perusahaan ini tengah membangun penambahan kapasitas fasilitas ayam pedaging atau broiler di Wuryantoro, Wonogiri dan Cianjur, Jawa Barat. "Semoga sekitar September sudah bisa dijalankan," ujar dia.

Selain itu, WMUU melakukan pembangunan peternakan parent stock di Wonosari, Yogyakarta. Saat ini, sudah ada tiga kandang yang dibangun, nantinya akan memiliki kapasitas 200.000 ekor.

Masih di Yogyakarta, kapasitas parent stock di Semin akan ditingkatkan menjadi 240.000 ekor. Dengan begitu, WMUU nantinya akan memiliki parent stock sebesar 440.000 ekor.

Sebagai tambahan, WMUU juga sudah mendapatkan izin kuota impor grandparent stock yang akan berlaku akhir Juni ini. "Nantinya akan kami masukan ke peternakan di Sukabumi," tambah Ali.

Direktur Keuangan WMUU Wahyu Andi Susilo menjelaskan, sebagian kebutuhan capex didapatkan dari initial public offering (IPO) Februari lalu. Dari hajatan tersebut, WMUU mengantongi dana segar Rp 349,41 miliar.

Andai kondisi pasar memungkinkan, WMUU berniat mencari sumber pendanaan lain. "Bila ada kesempatan di kuartal III dan kuartal IV tahun ini kami dapat melakukan aksi korporasi untuk mencari pendanaan alternatif," beber Wahyu.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) kemarin, manajemen WMUU juga telah meminta izin memberikan penjaminan lebih dari 50% maupun seluruh dari kekayaan bersih perusahaan untuk mendapatkan pinjaman atas fasilitas yang akan diterima oleh perusahaan di masa datang.

Bersamaan dengan penurunan capex, WMUU membidik pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun, atau naik 233,33% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 1,14 triliun. Target ini juga turun dibanding sebelumnya, yaitu Rp 4,1 triliun.

Ali optimistis mengejar target ini, berkaca dari capaian kuartal I-2021 dengan pendapatan sebesar Rp 597,43 miliar dan EBITDA Rp 53 miliar.Rabu (16/6), harga WMUU turun 1,03% ke Rp 193.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi
| Senin, 15 September 2025 | 15:48 WIB

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi

Ada delapan program akselerasi yang disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk insentif PPh pasal 21 DTP

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan
| Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan

Pengusaha berharap pemerintah tak hanya andalkan PPN DTP, tetapi perlu dilengkapi dengan kebijakan lain yang lebih langsung menyentuh masyarakat.

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM
| Senin, 15 September 2025 | 12:24 WIB

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM

OJK menerbitkan POJK no 19 tahun 2025 tentang Kemudahan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang
| Senin, 15 September 2025 | 10:38 WIB

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang

Setelah transaksi akuisisi Tambang Emas Doup milik PSAB rampung, maka UNTR akan mengelola dua tambang emas.​

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing
| Senin, 15 September 2025 | 08:22 WIB

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing

Valuasi harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saat ini sudah lebih rendah dibanding rata-rata historisnya.

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang
| Senin, 15 September 2025 | 07:44 WIB

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang

Saat ini PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) hanya memiliki satu aset properti yang sudah beroperasi di Majalengka.

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan
| Senin, 15 September 2025 | 07:39 WIB

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan

Bank syariah terus menggenjot pengembangan aplikasi digital untuk memperluas basis nasabah ritel.     

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI
| Senin, 15 September 2025 | 07:28 WIB

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI

Dunia rekrutmen serta penilaian SDM membutuhkan bantuan teknologi AI. Tentu, ini menciptakan peluang bisnis aplikasi berbasis AI yang menarik.

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi
| Senin, 15 September 2025 | 07:19 WIB

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi

Pemerintah siap mengembangkan BioCNG berbasis limbah sebagai sumber energi terbarukan. Caranya?     

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa
| Senin, 15 September 2025 | 06:30 WIB

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa

Batas akhir penawaran SR023 15 September 2025 dengan kupon 5,80% vs saham, mana yang lebih menguntungkan?

INDEKS BERITA

Terpopuler