Xian Berlakukan Pembatasan, Produksi Chip Memory Bisa Terganggu

Kamis, 30 Desember 2021 | 14:36 WIB
Xian Berlakukan Pembatasan, Produksi Chip Memory Bisa Terganggu
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Chip memory buatan Micron Technology dalam ajang pameran di Frankfurt, Jerman, 14 Juli 2015. REUTERS/Kai Pfaffenbach]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Samsung Electronics dan Micron Technology memperingatkan aturan pembatasan ketat yang berlaku di Xian, China, akan mengganggu fasilitas produksi chip mereka di daerah tersebut. Samsung dan Micron saat ini tercatat sebagai dua produsen chip memory terbesar di dunia.

Kebijakan lockdown yang diberlakukan pemerintah setempat semakin menekan rantai pasokan global. Eksportir harus siap menanggung kenaikan biaya, yang saat ini sudah meroket akibat situasi pandemi.

Pembatasan di Xian dapat menyebabkan keterlambatan pasokan chip memori DRAM, yang banyak digunakan di data centre, demikian pernyataan Micron pada Rabu (29/12).

Semakin sulit untuk melakukan mitigasi di saat Xian memberlakukan pembatasan ketat, mulai awal bulan ini, tambah Micron. Perusahaan itu menyatakan jumlah karyawan di lokasi produksinya semakin berkurang.

Baca Juga: Bayar US$ 7 Miliar, SK Hynix Tuntaskan Fase Pertama Akuisisi Bisnis NAND Milik Intel

Samsung Electronics juga mengatakan pada hari Rabu bahwa untuk sementara akan menyesuaikan kegiatan operasi di fasilitas manufaktur di Xian. Di kota itu, Samsung memproduksi chip memori flash jenis NAND, yang digunakan sebagai penyimpan data di data centre, smartphone, dan gadget lain.

Analis yang berbasis di Seoul mengatakan sebagian besar chip yang dibuat di pabrik Xian NAND milik Samsung dikirim ke China. Dan hanya sebagian kecil yang dikirim ke luar negeri. Permintaan terbesar untuk jenis chip buatan pabrik Samsung di Xian berasal dari perusahaan server China, tambah mereka.

Pejabat China telah memberlakukan pembatasan ketat untuk mereka yang ingin masuk ataupun meninggalkan Xian mulai 23 Desember. Ini merupakan bagian dari kebijakan Beijing untuk menahan infeksi baru.

Xian menjadi kota yang mengalami jumlah infeksi Covid-19 terbesar di China tahun ini. Selama gelombang infeksi terbaru, kota itu sudah mencatat lebih dari 1.100 kasus.

"Kami memanfaatkan rantai pasokan global kami, termasuk mitra subkontraktor kami, untuk membantu melayani pelanggan kami untuk produk DRAM ini," kata Micron dalam posting blog.

"Kami memproyeksikan, upaya ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi sebagian besar permintaan pelanggan kami. Namun mungkin ada beberapa penundaan jangka pendek saat kami mengaktifkan jaringan kami," kata perusahaan itu.

Micron menambahkan bahwa mereka bekerja untuk meminimalkan risiko penularan virus dan telah menerapkan langkah-langkah termasuk jarak fisik dan pengujian di tempat dan mendorong vaksinasi.

Baca Juga: Departemen Perdagangan AS Masih Menanti Jawaban Terkait Data Rantai Pasokan Chip

Fasilitas produksi chip memori milik Samsung di Xian merupakan salah satu proyek investasi asing terbesar di China. 

Raksasa teknologi ini memiliki dua jalur produksi di Xian yang membuat produk NAND Flash canggih, yang menyumbang 42,5% dari total kapasitas produksi memori flash NAND dan 15,3% dari keseluruhan kapasitas output global, menurut penyedia analisis TrendForce.

Dalam earning call akhir Oktober lalu, Samsung menyatakan mereka memasuki kuartal Juli-September dengan persediaan chip NAND yang rendah. Perusahaan bermaksud untuk menormalkan level persediaan selama kuartal itu.

Samsung menjadwalkan pengumuman kinerja keuangannya selama Oktober-Desember pada Januari mendatang.

Bagikan

Berita Terbaru

Safe Haven Masih Menjadi Primadona di Semester II-2025, Emas Tetap Jadi Andalan Utama
| Minggu, 06 Juli 2025 | 08:00 WIB

Safe Haven Masih Menjadi Primadona di Semester II-2025, Emas Tetap Jadi Andalan Utama

Ketidakpastian arah suku bunga acuan The Fed dan geopolitik yang masih memanas kurang mendukung aset berisiko seperti saham.

Dilema Harga Eceran Tertinggi Beras dan Daya Beli Masyarakat
| Minggu, 06 Juli 2025 | 07:15 WIB

Dilema Harga Eceran Tertinggi Beras dan Daya Beli Masyarakat

Harga beras medium dan premium saat ini jauh di atas HET. Masih perlu harga eceran tertinggi?        

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:39 WIB

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur

Ancaman tarif resiprokal ke Amerika Serikat, hingga banjir produk furnitur impor, menjadi tantangan industri.

Melaba dari Usaha Minuman Matcha
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:34 WIB

Melaba dari Usaha Minuman Matcha

Belakangan, olahan matcha digemari masyarakat. Peluang ini ditangkap pelaku usaha yang menuai omzet hingga ratusan juta

PR Perlindungan Investor
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:31 WIB

PR Perlindungan Investor

Nyoman terkejut karena dia merasa cuma mengorder 9 lot, namun mengapa bisa berubah menjadi 16.541 lot?

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa
| Minggu, 06 Juli 2025 | 04:00 WIB

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa

IHSG ditutup melemah ke 6.865,19 pada perdagangan terakhir, 4 Juli 2025 setelah melemah 0,47% dalam sepekan mulai 30 Juni 2025.

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

INDEKS BERITA

Terpopuler