XL Axiata (EXCL) Akan Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp 450 Miliar

Jumat, 01 Oktober 2021 | 00:48 WIB
XL Axiata (EXCL) Akan Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp 450 Miliar
[]
Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) memiliki obligasi senilai Rp 450 miliar yang bakal jatuh tempo dalam waktu dekat. Tanggal jatuh tempo emisi obligasi ini adalah 16 Oktober mendatang.

Group Head Corpoerate Communications EXCL Tri Wahyuningsih memastikan, perusahaan telekomunikasi ini telah memiliki dana untuk melunasi kewajiban tersebut. "Akan kami lunasi menggunakan kas internal," terang dia ke KONTAN belum lama ini.

Menilik laporan keuangan, EXCL saat ini memiliki ketersediaan kas yang cukup. Per Juni kemarin, EXCL memiliki kas dan setara kas sebesar
Rp 2,41 triliun. Meski begitu, nilai ini turun 43,21% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 4,27 triliun.

Mengingatkan saja, emisi yang bakal jatuh tempo tersebut merupakan obligasi Seri B yang diterbitkan 2018 lalu. Seri yang memiliki kupon 9,10% per tahun ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp 1 triliun.

Selain seri B, obligasi tersebut juga terbagi ke empat seri lainnya, dengan kupon mulai dari 8,25% per tahun hingga 10,30% per tahun.

Steven Gunawan, analis Henan Putihrai, memperkirakan, debt to equity ratio (DER) EXCL bakal tetap di level 0,5 kali sepanjang tahun ini hingga 2024. Namun, interest coverage ratio EXCL diperkirakan terus meningkat, mulai dari sebesar 5,8 kali tahun ini hingga menjadi 6 kali pada 2024.

Steven memiliki sikap bullish terhadap saham EXCL. Selain neraca keuangan yang kuat, performa kinerja operasional turut membuat margin EXCL menebal.

Menurut Steven, margin kotor dan bersih EXCL tahun ini masing-masing 11,9% dan 3,9%. Tahun depan, margin kotor diperkirakan naik menjadi 12,6% dan margin bersih naik menjadi 4%.

Kenaikan tersebut tak lepas dari perkiraan pendapatan EXCL yang tahun ini mencapai Rp 26,77 triliun dan untuk tahun depan Rp 28,07 triliun. Laba bersih tahun ini diprediksi Rp 1,03 triliun dan tahun depan Rp 1,13 triliun.

Pendapatan konsolidasi EXCL di semester satu tahun ini memang turun 1% secara tahunan. Meski begitu, bila mengeluarkan faktor bisnis tower, picocell dan rugi selisih kurs, laba bersih setelah pajak EXCL justru melesat hingga 212% secara tahunan menjadi Rp 564 miliar.

XL juga memenangkan tender sebagai mitra kerjasama operasional (KSO) untuk mengelola penyediaan layanan seluler base transceiver station (BTS) 4G yang dibangun Kominfo. XL bersama Telkomsel akan mengelola layanan 4G di 7.904 desa atau kelurahan di wilayah 3T.

Steven merekomendasikan buy EXCL dengan target harga Rp 3.100 per saham. Kemarin, saham EXCL ditutup menguat 3,4% mencapai level
Rp 3.040 per saham.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tujuh Blok Migas Dilelang Bulan Ini
| Rabu, 10 September 2025 | 07:52 WIB

Tujuh Blok Migas Dilelang Bulan Ini

Laode menjelaskan, program lelang 75 blok migas dimulai sejak 2024. Tahun lalu, pemerintah melelang sembilan blok. Untuk 2025,

 Tak Ada Tambahan Kuota Impor BBM untuk Swasta
| Rabu, 10 September 2025 | 07:49 WIB

Tak Ada Tambahan Kuota Impor BBM untuk Swasta

Jika kekurangan pasokan, pengelola SPBU swasta bisa membelinya dari kilang Pertamina ketimbang impor langsung

Oracle Hingga Microsoft Mau Bangun Pusat Data di RI, Emiten Ini Bakal Dapat Berkah
| Rabu, 10 September 2025 | 07:41 WIB

Oracle Hingga Microsoft Mau Bangun Pusat Data di RI, Emiten Ini Bakal Dapat Berkah

Pasar data center Indonesia masih menyimpan peluang besar dengan proyeksi pertumbuhan CAGR sekitar 8% hingga 2030.

Diversifikasi Proyek, BDKR Kantongi Kontrak Baru Rp 336 Miliar Hingga Awal September
| Rabu, 10 September 2025 | 06:55 WIB

Diversifikasi Proyek, BDKR Kantongi Kontrak Baru Rp 336 Miliar Hingga Awal September

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) akan fokus di luar proyek infrastruktur dan proyek yang didanai APBN.

Sentimen Belum Mendukung, Kepemilikan Asing di Saham Big Bank Terus Merosot
| Rabu, 10 September 2025 | 06:44 WIB

Sentimen Belum Mendukung, Kepemilikan Asing di Saham Big Bank Terus Merosot

Tekanan harga yang terus berlangsung membuat valuasi harga saham emiten bank sudah relatif lebih murah.

Rupiah Turun 1% Efek Reshuffle Kabinet, Sampai Kapan?
| Rabu, 10 September 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Turun 1% Efek Reshuffle Kabinet, Sampai Kapan?

Rupiah terkoreksi setelah reshuffle kabinet Presiden Prabowo. Simak penyebab nilai tukar rupiah melemah dan prediksinya

Daya Beli Lesu, Kredit Multiguna Ikut Layu
| Rabu, 10 September 2025 | 06:20 WIB

Daya Beli Lesu, Kredit Multiguna Ikut Layu

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa data sementara outstanding kredit multiguna per Juli 2025 hanya tumbuh 8,8% menjadi Rp 1.316,3 triliun. ​

Manajemen Gudang Garam Bantah Isu PHK Massal yang Muncul Kala Kinerjanya Tertekan
| Rabu, 10 September 2025 | 06:11 WIB

Manajemen Gudang Garam Bantah Isu PHK Massal yang Muncul Kala Kinerjanya Tertekan

Pada semester I-2025, laba bersih Gudang Garam merosot 87,34% year on year (YoY) menjadi Rp 117,16 miliar. 

Banyak BPD Mengalami Penurunan Kualitas Aset Tahun Ini
| Rabu, 10 September 2025 | 06:10 WIB

Banyak BPD Mengalami Penurunan Kualitas Aset Tahun Ini

Sebagian besar BPD mengalami kenaikan rasio non performing loan (NPL). Bahkan, ada beberapa bank dengan NPL di atas 4%.​

Transparansi BI & OJK
| Rabu, 10 September 2025 | 06:10 WIB

Transparansi BI & OJK

Maka itu, sudah semestinya otoritas terkait menjelaskan terbuka ke publik, urgensi adanya perjalanan ke Austria, apa hasilnya?

INDEKS BERITA

Terpopuler