Yuk Berjualan Karbon

Jumat, 28 Juli 2023 | 08:30 WIB
Yuk Berjualan Karbon
[]
Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertengahan Juli lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengumumkan rencana meluncurkan pasar karbon pada bulan September mendatang. Kabar ini tentu menjadi kabar baik bagi perusahaan atau komunitas yang selama ini mempersiapkan diri berjualan karbon.

Adanya pasar karbon ini juga akan menjadi solusi bagi perusahaan atau komunitas yang selama ini menjual karbon di pasar sukarela di luar negeri. Kehadiran bursa karbon di Indonesia ini juga membuka ruang adanya kompetisi harga karbon yang sehat. Tak ada lagi peran broker atau mediator yang ambil cuan.

Sektor usaha yang bergembira dengan pasar karbon ini adalah perusahaan energi terbarukan yang ikut mereduksi karbon, seperti; Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Namun, rencana kehadiran pasar karbon belum menjadi perhatian bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), komunitas  dan kelompok adat yang selama ini punya stok karbon atau terlibat dalam mengurangi karbon. Sebut saja, komunitas adat yang selama ini kerap menjaga hutan rimbanya tak ditebang dan dieksploitasi.

Ada juga kelompok masyarakat yang bahu membahu mengelola limbah dan sampah secara mandiri. Mereka aktif mencegah adanya pelepasan emisi karbon lepas ke alam. Begitu pula dengan petani organik, yang memilih bercocok tanam alami dan tidak memakai pupuk kimia yang memakai energi fosil penghasil karbon untuk produksinya.

Padahal, mengacu Peraturan Presiden No 98/2021 terkait penyelenggaraan ekonomi karbon, selain pemerintah dan pelaku usaha ada peran masyarakat yang berperan dalam berdagang karbon. Mereka terdiri dari individu, kelompok masyarakat yang terlibat aktif mengurangi emisi gas rumah kaca terlepas ke atmosfer.

Namun memang, belum ada regulasi yang mengatur peran mereka, mendorong  dan  melibatkan mereka serta UMKM dan komunitas tersebut aktif berdagang karbon. Alangkah baiknya jika OJK dan KLHK berembuk untuk menyusun aturan teknis perdagangan karbon bagi UMKM dan komunitas ini.

Jangan sampai, perdagangan emisi karbon di Indonesia hanya didominasi oleh  perusahaan besar saja. Buktikan, bahwa UMKM serta komunitas maupun kelompok masyarakat adat juga bisa ikut berdagang karbon.                                          

Bagikan

Berita Terbaru

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)
| Kamis, 04 September 2025 | 12:00 WIB

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)

Dengan utilisasi yang lebih tinggi, efisiensi produksi diproyeksikan meningkat signifikan, sehingga mendorong kenaikan penjualan.

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury
| Kamis, 04 September 2025 | 10:03 WIB

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury

Hingga beberapa bulan mendatang, hampir seluruh bank sentral di dunia menyebut akan menambah cadangan emasnya.

Kerap Bikin IHSG Bergerak Semu, Bobot Saham DCII dan DSSA Sebaiknya Dipangkas
| Kamis, 04 September 2025 | 09:26 WIB

Kerap Bikin IHSG Bergerak Semu, Bobot Saham DCII dan DSSA Sebaiknya Dipangkas

IHSG bergerak menguat di tengah aksi jual investor asing yang selama ini dikenal lebih banyak berinvestasi di saham-saham big caps.

Perbankan Menggenjot Penyaluran Kredit ke Sektor Manufaktur
| Kamis, 04 September 2025 | 07:53 WIB

Perbankan Menggenjot Penyaluran Kredit ke Sektor Manufaktur

PT Bank Maybank Indonesia Tbk menyebut penyaluran kredit di sektor manufaktur masih berjalan normal dan terus tumbuh selama semester I 2025. 

Dorong Kinerja, JPFA Menggenjot Kontribusi di Program Makan Bergizi Gratis
| Kamis, 04 September 2025 | 07:53 WIB

Dorong Kinerja, JPFA Menggenjot Kontribusi di Program Makan Bergizi Gratis

JPFA berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam program MBG. Ada yang langsung ke dapur umum, ada juga yang melalui pihak lain.

Jual Sebagian Kepemilikan di Saham LINK, Begini Penjelasan Resmi Axiata Group Berhad
| Kamis, 04 September 2025 | 07:46 WIB

Jual Sebagian Kepemilikan di Saham LINK, Begini Penjelasan Resmi Axiata Group Berhad

Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., telah menjual sebagian saham LINK dengan banderol jauh di bawah harga saat akuisisi 2022 lalu.

Kondisi Industri Media Menantang, Begini Strategi Duet VIVA dan MDIA
| Kamis, 04 September 2025 | 07:35 WIB

Kondisi Industri Media Menantang, Begini Strategi Duet VIVA dan MDIA

Tahun lalu pihaknya fokus pada restrukturisasi utang perusahaan yang dilanjutkan dengan optimalisasi strategi efisiensi pada tahun ini. 

Melihat Akar Masalah
| Kamis, 04 September 2025 | 07:20 WIB

Melihat Akar Masalah

Perekonomian nasional sedang tidak baik-baik saja, gelombang PHK belum berhenti, pengangguran naik, daya beli melemah.

Libur Panjang Akhir Pekan, Tiket Whoosh Laris
| Kamis, 04 September 2025 | 07:11 WIB

Libur Panjang Akhir Pekan, Tiket Whoosh Laris

Setiap hari, KCIC mengoperasikan 62 perjalanan Whoosh dengan headway setiap 30 menit sekali untuk rute Jakarta-Bandung PP

Manajemen HBAT Sebut, Lonjakan Harga Saham Akibat Dinamika Pasar
| Kamis, 04 September 2025 | 07:10 WIB

Manajemen HBAT Sebut, Lonjakan Harga Saham Akibat Dinamika Pasar

Lonjakan harga murni dinamika pasar. Tidak ada intervensi atau aksi korporasi tertentu yang memicu kenaikan harga.

INDEKS BERITA

Terpopuler