Berita Ekonomi

Zona Merah Covid Meningkat Setelah Sempat Menurun, Perlu Kewaspadaan Tinggi

Jumat, 09 April 2021 | 16:59 WIB
Zona Merah Covid Meningkat Setelah Sempat Menurun, Perlu Kewaspadaan Tinggi

ILUSTRASI. Daerah yang masuk zona merah per 4 April bertambah menjadi 10 kabupaten/kota. KONTAN/Baihaki/23/03/2021

Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan pandemi Covid-19 masih membutuhkan perhatian serius dan kewaspadaan tinggi. Alih-alih membaik, penanganan virus corona di beberapa daerah mengalami pemburukan. 

Ini tampak dari perkembangan terbaru peta zonasi risiko terbaru. Daerah yang masuk zona risiko tinggi alias zona merah meningkat sementara daerah yang berada di zona risiko sedang atau zona oranye menurun. 

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per 4 April 2021, ada lima daerah yang berpindah dari zona merah ke zona oranye. 

Baca Juga: Kinerja Keuangan Tahun Ini Berpotensi Membaik, Simak Rekomendasi Saham BSDE

Namun, pada saat bersamaan, sebanyak delapan daerah bergeser dari zona oranye ke zona merah. Daerah tersebut antara lain Badung, Gianyar, Kota Tangerang Selatan, Tanah Laut, Barito Timur, Kapuas, Belitung, dan Kota Mataram.

Sehingga, jumlah kabupaten/kota yang berada di zona merah pada pekan lalu naik dari 5 daerah pada pekan sebelumnya menjadi 10 daerah. 

Sementara itu, jumlah daerah yang berada di zona oranye pada pekan lalu turun menjadi sebanyak 289 kabupaten/kota.  Pada pekan sebelumnya, daerah yang berada di zona oranye sebanyak 301 kabupaten/kota. 

Sebanyak 40 kabupaten/kota berpindah dari zona oranye ke zona kuning alias zona berisiko rendah. Namun, pada saat bersamaan, ada 33 kabupaten/kota yang berpindah dari zona kuning ke zona oranye. 

Sehingga, jumlah kabupaten/kota yang berada di zona kuning naik menjadi 207 daerah dari 201 daerah pada pekan sebelumnya. 

Baca Juga: Target IPO Bertambah Lagi, Ada 54 Perusahaan Bakal Masuk Bursa Saham Tahun Ini

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, perkembangan peta zonasi ini cukup disayangkan. Sebab, dalam dua bulan terakhir, peta zonasi mengalami perkembangan positif. 

"Hal ini merupakan bentuk alarm bagi kita untuk mawas diri meskipun di minggu lalu trennya mengalami penurunan," kata Wiku. 

Wiku menyebutkan, bersamaan dengan perkembangan zonasi yang cenderung menurun, data menunjukkan bahwa saat libur Paskah kemarin, terjadi kenaikan mobilitas sebesar 60% 

Menurut Wiku, hal ini harus diwaspadai dan diantisipasi dengan baik serta dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk terus mengetatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. 

Baca Juga: Terkait Kasus Asabri, Aset Properti Benny Tjokro di RIMO Disita Kejaksaan Agung

"Terutama dalam memasuki masa Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, keselamatan dan kesehatan masyarakat harus tetap terjaga," imbuh Wiku.

Zonasi yang tadinya sudah cukup berkembang ke arah yang lebih baik dapat kembali memburuk apabila tidak dijaga dengan baik. Oleh karena itu, Wiku mengingatkan, sangat penting bagi masyarakat dan pemerintah dan satgas di daerah untuk menjaga agar perkembangan zonasi terus membaik. 

Selanjutnya: Keluarga Riyadi Jual Saham MPPA Senilai Rp 362,1 Miliar, Salah Satu Pembelinya Watiga

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

 

Terbaru