Hingga 17 April 2025, realisasi penerbitan SBN mencapai Rp 413,97 triliun melonjak dari Januari 2025 sebesar Rp 204 triliun. 

Pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih tetap menarik. Ini tecermin dari kepemilikan investor asing yang masih cenderung naik.

Capital inflow terutama tampak di surat berharga negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)

Hingga 31 Maret 2025, defisit anggaran pemerintah mencapai Rp 104,2 triliun. Angka ini meningkat dari realisasi akhir Februari 2025.

Tingkat premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia bergerak landai, seiring timbulnya sinyal de-eskalasi

Investor minta yield tinggi, pemerintah tak mau menyerap banyak pada lelang sukuk negara di awal kuartal kedua.

Menurut data DJPPR Kemenkeu, volume transaksi harian rata-rata SBN acuan sejak awal tahun 2025 hingga 15 April sebesar Rp 14,26 triliun.

Kementerian Keuangan (Kemkeu) menargetkan lelang SBN mencapai Rp 190 triliun pada kuartal II tahun ini

Penempatan dana perbankan pada surat berharga negara (SBN) yang cenderung mengalami penurunan, baik secara bulanan maupun secara tahunan.​

Prospek ekonomi global yang semakin tak menentu membuat industri asuransi jiwa harus kian cermat mengatur investasi.