Berita Bisnis

ISAT Catatkan Omzet Rp 14,9 Triliun

Jumat, 30 Juli 2021 | 06:10 WIB
ISAT Catatkan Omzet Rp 14,9 Triliun

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Emiten telekomunikasi PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) mencatatkan kinerja keuangan positif di sepanjang semester pertama tahun ini. Indosat meraih pendapatan Rp 14,98 triliun per 30 Juni 2020. Jumlah itu tumbuh 11,38% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu. 

Chief Executive Officer dan President Director PT Indosat Ooredoo Tbk, Ahmad Al-Neama menjelaskan, pencapaian tersebut didorong dari pendapatan seluler yang tercatat tumbuh 11,3% year-on-year (yoy) menjadi Rp 12,4 triliun.  Segmen bisnis B2B Enterprise yang dijalani Indosat juga menunjukkan kinerja yang kuat. Hal itu terdorong oleh peluang pasar, termasuk perkembangan IoT, IT Services, cloud dan security. Alhasil, pendapatan segmen ini tumbuh 16,5% menjadi Rp 2,65 triliun.
 
Hingga semester I-2021, Ahmad menyebutkan, EBITDA ISAT turut tumbuh 24,8% menjadi Rp 6,78 triliun. "Kami sampaikan juga pencapaian ini merupakan EBITDA semester pertama tertinggi dalam tiga tahun terakhir," jelas dia dalam media briefing secara virtual, Kamis (29/7). 
 
Ahmad juga bilang peningkatan tersebut disebabkan kombinasi pertumbuhan top line dan efisiensi biaya yang berkontribusi terhadap pertumbuhan 4,8% pada margin EBITDA secara tahunan yang mencapai 45,2% di semester pertama I 2021. Mengacu laporan keuangan ISAT, pencapaian tersebut tak lepas dari keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara senilai Rp 6,17 triliun.
 
Dari sisi bottom line, Indosat juga mencatatkan laba bersih Rp 5,60 triliun per 30 Juni 2021. Angka ini jauh lebih baik ketimbang di periode sama tahun lalu yang mencatatkan rugi bersih Rp 341,10 miliar (lihat infografik). Di semester pertama  tahun ini, Indosat juga mencatat total jumlah pelanggan sebanyak 60,3 juta pelanggan. "Jumlah itu meningkat 5,3% (yoy), disusul pertumbuhan pelanggan data 4G menjadi 40 juta atau meningkat 29,5% (yoy)," ujar Ahmad. 
 
Sedangkan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) Indosat meningkat 8,2% (yoy) menjadi Rp 34.000. Menurut Ahmad, peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam lalu lintas data yang naik 40,2% (yoy), sehingga turut membantu memberikan pertumbuhan 19% dalam pendapatan data 4G.
Pada kuartal I 2021, Indosat Ooredoo mengumumkan peluncuran layanan 5G komersial pertamanya di wilayah Solo. Layanan 5G merupakan langkah lanjutan ISAT dalam menghadirkan pengalaman digital kepada masyarakat di Indonesia. 
 
Adapun terkait rencana penggabungan atau merger ISAT dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), hingga saat ini  belum membuahkan hasil. Kedua pihak kembali memundurkan tenggat waktu merger dari semula 30 Juni menjadi 16 Agustus 2021.Senior Vice President (SVP) Corporate Communication Indosat Ooredoo, Steve Saerang mengungkapkan,  sampai saat ini, para pemegang saham kedua perusahaan telekomunikasi itu masih proses negosiasi terkait proses merger.
 
"Progres negosiasi masih berjalan, karena memorandum of understanding masih diperpanjang sampai 16 Agustus jadi kita masih tunggu keputusan. Tentunya kami akan sampaikan bila ada update lebih lanjut," kata dia.  

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru