10 Aset Kripto Berkapitalisasi Pasar Terbesar Tertekan Rencana The Fed

Sabtu, 05 Februari 2022 | 04:25 WIB
10 Aset Kripto Berkapitalisasi Pasar Terbesar Tertekan Rencana The Fed
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Januari menjadi periode paling menantang bagi industri aset kripto. Pasalnya, kinerja aset kripto berkapitalisasi besar rontok dan di zona merah.
Hingga kemarin pukul 18.00 WIB, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar Bitcoin melemah 18,07% dari akhir tahun lalu. Begitu juga ethereum turun 23% (lihat tabel).

Country Manager Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas menyebut, Januari merupakan bulan menantang di pasar kripto. Hal ini dipicu larinya para trader/investor dari aset berisiko tinggi, termasuk aset kripto. Kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter The Fed jadi biang keladi.

Jay melihat, dalam sepekan terakhir pasar aset kripto sudah membaik. Hal ini tercermin dari harga Bitcoin yang menunjukkan kenaikan 4,65% dalam sepekan terakhir. Terlebih pergerakan Bitcoin cenderung sideways dengan volatilitas rendah. 

Baca Juga: Litedex Protocol Aktifkan Fitur Staking & Farming untuk Menjajal Meta Finance

Indikator lain juga terlihat dari Indeks Fear and Greed yang kini di posisi fear setelah lama di posisi extreme fear. Minggu (30/1), indeks Fear and Greed menyentuh angka 30 level tertinggi di 2022. "Jika sentimen pasar terus meningkat, kemungkinan traders/investor akan perlahan mulai kembali melirik altcoin yang lebih high-risk dan lebih volatile dibanding bitcoin," kata Jay.

Nama Aset Kripto YTD (%)  YOY (%) 

Market Cap (dalam miliar dollar AS)

Bitcoin -18,07 2,74 721,10
Ethereum -23,03 77,75 340,35
Tether 0 0 77,99
BNB -26,18 575,34 62,58
USD Coin -0,01 0,02 50,82
Cardano -19,08 140,31 35,81
Solana -37,91 1.544,48 33,53
XRP -25,73 38,28 29,62
Terra -40,31 1.832,58 20,55
Polkadot -27,73 -1,98 19,17

Wait and see

Baca Juga: Tips Memilih Aset Kripto Melalui Analisis Fundamental

Sementara itu, CEO Triv Gabriel Rey masih menyangsikan ada perbaikan kinerja aset kripto secara signifikan dalam waktu dekat. Ia melihat, belum ada tanda positif pasar kripto. Investor ritel tidak akan berani ambil posisi di pasar. Di saat sama, investor institusi wait and see.

Kata Gabriel, sentimen positif yang mungkin hadir adalah raksasa teknologi seperti Google, Apple, Microsoft, dan lainnya yang mengadopsi teknologi kripto ke dalam platform. Hal ini bisa meningkatkan optimisme pelaku pasar dan pasar kembali bergairah.

Dalam jangka panjang, sentimen perlu diwaspadai suku bunga The Fed. Menurut dia, jika sesuai jadwal dan dikomunikasikan baik, pasar sudah priced in, demikian juga sebaliknya. Tim Luno dan Arcane Research mengatakan, saat ini level US$ 40.000 per BTC menjadi resistance Bitcoin. Kemungkinan level resistance ini akan diuji dalam waktu dekat. Breakout level ini akan mengakhiri masa bullish dan pembalikan tren.

Baca Juga: Belum Ada Sentimen Signifikan, Aset Kripto Diperkirakan Masih Akan Sideways

Gabriel menyarankan, investor wait and see. Namun bagi investor yang memiliki orientasi jangka panjang, dia menyarankan dollar cost averaging (DCA).

 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru
| Kamis, 18 September 2025 | 06:57 WIB

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru

BSDE mengantongi marketing sales ruko Rp 1,26 triliun atau berkontribusi sekitar 25% dari total pra-penjualan di semester I-2025

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut
| Kamis, 18 September 2025 | 06:55 WIB

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut

Penurunan suku bunga Federal Reserve biasanya turut menyebabkan dolar AS melemah dalam jangka pendek

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang
| Kamis, 18 September 2025 | 06:52 WIB

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang

Ekspor konsentrat tembaga telah dilarang sejak 1 Januari 2025 berdasarkan Permendag Nomor 22 Tahun 2023 junto Permendag Nomor 20 Tahun 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler