Adhi Karya (ADHI) Akan Menerbitkan Obligasi Senilai Rp 2,1 Triliun

Kamis, 28 Februari 2019 | 06:48 WIB
Adhi Karya (ADHI) Akan Menerbitkan Obligasi Senilai Rp 2,1 Triliun
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tengah menyiapkan sejumlah skenario pendanaan. Hal ini dilakukan untuk menutup kekurangan dana operasional dan investasi tahun ini, sekitar Rp 2 triliun.

Salah satu yang siap dilakukan untuk menutup kekurangan tersebut adalah merealisasikan penerbitan obligasi senilai Rp 2,1 triliun. Ini merupakan sisa emisi Obligasi Berkelanjutan I tahun 2017 dengan nilai plafon sebesar Rp 5 triliun.

Tahap pertama senilai Rp 2,9 triliun telah diterbitkan pada pertengahan 2017. ADHI akan menerbitkan sisa obligasi tersebut pada pertengahan tahun ini.

Meski demikian, aksi korporasi tersebut bisa menjadi skenario pendanaan terakhir. Sebab, emiten pelat merah tersebut masih mencari opsi pendanaan lain.

ADHI mencari instrumen dengan cost of fund yang lebih murah. "Bisa pinjaman bank, atau justru penerbitan RDPT," ujar Entus Asnawi Mukhson, Direktur Keuangan ADHI kepada Kontan, Rabu (27/2).

ADHI menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 4 triliun tahun ini. Angka ini naik 100% dibanding anggaran tahun lalu sebesar Rp 2 triliun.

Kenaikan tersebut sejalan dengan target kontrak baru perusahaan ini, yakni sebesar Rp 30 triliun. Nilai ini 30,43% lebih besar dibanding realisasi kontrak baru sepanjang tahun 2018, yaitu Rp 23 triliun. Sekitar 40% kontrak baru ADHI tahun ini masih berasal dari proyek infrastruktur.

ADHI menargetkan pendapatan 2019 bisa mencapai Rp 22 triliun. Target tersebut lebih tinggi 22,22% dibandingkan raihan pada 2018 yang sebesar Rp 18 triliun

Selain untuk ekspansi, ADHI juga tengah mempersiapkan agenda pelunasan utang. Ada utang obligasi perusahaan yang bakal jatuh tempo tengah tahun ini.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ADHI memiliki obligasi jatuh tempo yang nilainya mencapai Rp 250 miliar pada 3 Juni 2019 mendatang. Jumlah tersebut berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I Tahun 2012 Seri B. Obligasi ini diterbitkan pada 4 Juli 2012, dengan kupon sebesar 9,8%.

Namun, nilai obligasi tersebut tak terlampau besar. Sehingga, ADHI berencana melunasi utang tersebut tanpa harus menggelar aksi korporasi. "Jumlah yang jatuh tempo hanya Rp 250 miliar, kami sudah siapkan dana untuk melunasinya dari kas internal," jelas Entus.

Bagikan

Berita Terbaru

Semakin Besar Berkat Perkembangan E-Commerce
| Minggu, 29 Juni 2025 | 11:00 WIB

Semakin Besar Berkat Perkembangan E-Commerce

Tren grocery delivery meningkatkan kebutuhan cold chain logistics. Lalu, seperti apa potensi pasar industri ini?   

Profit 26,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak (29 Juni 2025)
| Minggu, 29 Juni 2025 | 10:17 WIB

Profit 26,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak (29 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (29 Juni 2025) Rp 1.907.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,70% jika menjual hari ini.

Penjualan Lewat Agen Mulai Redup, Asuransi Cari Celah Lain
| Minggu, 29 Juni 2025 | 10:00 WIB

Penjualan Lewat Agen Mulai Redup, Asuransi Cari Celah Lain

Pendapatan premi dari tangan-tangan agen asuransi terus susut seiring dengan perkembangan teknologi digital.        

Bukan Penghasilan Besar, tapi Pengeluaran Cerdas
| Minggu, 29 Juni 2025 | 09:00 WIB

Bukan Penghasilan Besar, tapi Pengeluaran Cerdas

Membedakan kelas miskin, menengah dan kaya, bukan dari penghasilannya saja, tapi juga dari pengeluarannya.

Pinjam Modal dari Sekuritas, Alternatif bagi Investor Bermodal Cekak
| Minggu, 29 Juni 2025 | 08:05 WIB

Pinjam Modal dari Sekuritas, Alternatif bagi Investor Bermodal Cekak

Agar cuan, alih-alih boncos. Cermati syarat serta ketentuan fee, sebelum menggunakan "pinjaman modal" dari sekuritas.

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum
| Minggu, 29 Juni 2025 | 07:10 WIB

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum

Pemerintah kembali mengupayakan percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa yang sempat mandek. 

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:15 WIB

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang

Kedai kopi kini bukan sekadar tempat minum. Ia menjelma jadi ruang sosial, kantor sementara, tempat pelarian, hingga lad

 
Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:10 WIB

Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis

Minuman boba dan es teh masih jadi favorit konsumen di Indonesia. Munculnya pemain baru di sektor ini mendorong pelaku u

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

INDEKS BERITA

Terpopuler