Agar Kinerja Tetap Legit, Garudafood (GOOD) Terus Merilis Produk Baru

Jumat, 04 November 2022 | 05:44 WIB
Agar Kinerja Tetap Legit, Garudafood (GOOD) Terus Merilis Produk Baru
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) bertekad meneruskan penjualan yang bagus hingga akhir tahun 2022. GOOD meraih kenaikan penjualan 22,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 7,82 triliun hingga akhir kuartal III-2022.

Penjualan GOOD ditopang segmen bisnis makanan dalam kemasan yang berkontribusi 87,8% dari total penjualan. Segmen bisnis ini tumbuh 12,3% selama sembilan bulan 2022. Sedangkan sisa 12,2% penjualan GOOD disumbangkan segmen bisnis minuman yang mencatatkan pertumbuhan penjualan 12,3% (yoy).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Reorientasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
| Selasa, 04 November 2025 | 04:15 WIB

Reorientasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Lampu kuning telah menyala, sebaiknya pemerintah reorientasi arah kebijakan, jangan sampai ambisi memperbaiki gizi kehilangan rasionalitasnya.

Meski Indeks PMI Naik, Pemulihan Sektor Manufaktur Indonesia Belum Merata
| Selasa, 04 November 2025 | 04:05 WIB

Meski Indeks PMI Naik, Pemulihan Sektor Manufaktur Indonesia Belum Merata

Permintaan komponen otomotif dari pabrikan kendaraan, khususnya roda empat, belum menunjukkan peningkatan berarti.

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun
| Senin, 03 November 2025 | 15:49 WIB

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun

BPS melaporkan inflasi Oktober 2025 capai 0,28% (MtM) dan 2,86% (YoY), tertinggi dalam 5 tahun. Emas perhiasan jadi pemicu utama. Simak detailnya!

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut
| Senin, 03 November 2025 | 15:15 WIB

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut

BPS merilis data neraca dagang Indonesia September 2025. Surplus neraca dagang mencapai US$ 4,34 miliar, turun dari bulan sebelumnya.

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama
| Senin, 03 November 2025 | 12:47 WIB

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama

Inflasi Indonesia Oktober 2025 mencapai 0,28% MtM (2,86% YoY). BPS sebut emas perhiasan pemicu. Pahami dampak dan data provinsinya.

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno
| Senin, 03 November 2025 | 12:45 WIB

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno

Tak masuk akal, wajib pajak menjual atau melikuidasi sebagian harta mereka, hanya karena tidak memiliki aset likuid untuk membayar pajak ini. 

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini
| Senin, 03 November 2025 | 12:22 WIB

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini

BPS mengumumkan neraca perdagangan September 2025 mengalami surplus US$ 4,34 miliar, ditopang non-migas. 

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia
| Senin, 03 November 2025 | 12:05 WIB

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia

PMI manufaktur Indonesia naik jadi 51,2 di Oktober 2025, didorong permintaan domestik dan belanja masyarakat.

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan
| Senin, 03 November 2025 | 08:07 WIB

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan

Meski belakangan tengah mengalami koreksi, sepanjang 2025 berjalan saham BTPS sudah mencetak kenaikan harga 46,52%.

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan
| Senin, 03 November 2025 | 07:46 WIB

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan

Setiap kenaikan kapasitas 50 juta bcm membutuhkan investasi Rp 3,4 hingga Rp 4 triliun untuk pembelian alat berat dan peralatan pendukung.

INDEKS BERITA