AKR Corporindo (AKRA) Bakal Kantongi Penjualan Lahan 14 Hektare di Kuartal I

Sabtu, 13 Maret 2021 | 07:07 WIB
AKR Corporindo (AKRA) Bakal Kantongi Penjualan Lahan 14 Hektare di Kuartal I
[ILUSTRASI. Tahun ini, AKR Corporindo (AKRA) menargetkan penjualan lahan seluas 30 ha-35 ha. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww/18.]
Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan lahan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) tahun ini sepertinya bakal moncer. Belum sampai kuartal pertama berakhir, perusahaan ini memastikan bakal bisa mengantongi penjualan lahan di Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

Lahan yang berhasil dijajakan ini cukup luas. "Ada satu pembeli besar yang kami yakin akan membukukan penjualan kuartal pertama ini, luasnya 14 hektare (ha)," ujar Suresh Vembu, Direktur Keuangan AKRA kepada KONTAN, Jumat (12/3).

Tahun ini, AKRA menargetkan penjualan lahan seluas 30 ha-35 ha di kawasan industri tersebut. Artiya, AKRA telah mengamankan sekitar 46% dari target penjualan lahan hingga akhir tahun.

Baca Juga: KInerja PTBA Merosot Sepanjang Tahun Lalu

Suresh belum bisa memerinci nilai realisasi penjualan tersebut. "Karena kalau harga tergantung dengan negosiasi," terang dia.

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) belum lama ini menyetujui pembentukan dua KEK baru. JIIPE termasuk kawasan industri yang mendapat status KEK. Pengukuhan KEK ini tinggal menanti persetujuan dari Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Potret Suram Industri Ritel Masih Terus Membayangi Sebagai Dampak Pandemi Covid-19

Status KEK akan meningkatkan permintaan lahan industri seiring dengan banyaknya insentif dalam kawasan tersebut. Melihat potensi ini, tak menutup kemungkinan penjualan lahan di JIIPE akan melampaui target.

Belum lagi, potensi pendapatan dari bisnis sewa lahan industri membesar. Dalam waktu dekat, AKRA bakal memperoleh sewa lahan dari sebuah perusahaan yang lokasinya tidak jauh dengan smelter tembaga milik Freeport yang tengah dibangun.

 

 

Norman Choong, analis CLSA, menghitung, kontribusi bisnis sewa lahan terhadap laba bersih AKRA lumayan besar. "Dari sewa lahan Freeport saja AKRA bisa mendapat Rp 75 miliar per tahun," tulis dia dalam riset.

Seperti diketahui, sejak semester dua 2019 silam, Freeport memasuki perjanjian sewa lahan di JIIPE dengan durasi 20 tahun. Luas lahan yang disewa mencapai 103 ha dengan tarif sewa US$ 7,5 per meter persegi (m2).

Sesuai dengan perjanjian, tarif tersebut tidak akan berubah selama lima tahun. Tapi, mulai Mei 2022, Freeport memiliki opsi untuk membeli lahan tersebut dengan harga US$ 150 per m2.

Norman memperkirakan, pendapatan konsolidasi AKRA tahun ini bisa mencapai Rp 17,11 triliun. Sedang laba bersih emiten ini diperkirakan mencapai Rp 1,06 triliun.

Baca Juga: Geo Dipa Energi Berpeluang jadi Induk Panas Bumi BUMN

Melhat prospek AKRA ke depan, Norman mempertahankan rating outperform saham AKRA. Dia juga menaikkan target harganya menjadi Rp 4.000 per saham dari sebelumnya Rp 3.700 per saham.

Pada penutupan perdagangan sore kemarin, harga saham AKRA ditutup menguat 20 poin atau setara 0,56% ke level Rp 3.590 per saham.

Selanjutnya: Bisnis Laboratorium Ramai, Kinerja Prodia (PRDA) Naik Sepanjang 2020

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)
| Senin, 30 Juni 2025 | 09:02 WIB

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (30 Juni 2025) Rp 1.880.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 26,3% jika menjual hari ini.

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar

Kinerja ekspor pada bulan Mei diperkirakan meningkat akibat normalisasi setelah liburhari raya pada April lalu

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi

Hanya MI dengan permodalan kuat yang mampu mendanai pengembangan ini, memperkuat prinsip Pareto (20/80) dan survival of the fittest.

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:40 WIB

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni

Inflasi kelompok harga bergejolak diperkirakan meningkat, terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:32 WIB

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi

Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per akhir Mei 2025 melampaui Rp 300 triliun

Mengawal Harga Beras
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:05 WIB

Mengawal Harga Beras

Pemerintah perlu mengawal harga beras yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) agar tidak menimbulkan gejolak di publik.

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif

Relasi negara dengan masyarakatnya adalah sebuah modal yang penting untuk membangun demokrasi berkualitas.​

Pelonggaran Moneter AS Bisa Kembali Mengangkat Bitcoin
| Senin, 30 Juni 2025 | 06:45 WIB

Pelonggaran Moneter AS Bisa Kembali Mengangkat Bitcoin

Berdasarkan data Coinmarketcap, BTC naik 6,16% dalam sepekan terakhir ke level US$ 108.158 pada Minggu (29/6).

Wamen Investasi dan Hilirisasi Memperkenalkan Terobosan Kemudahan Berusaha di OSS
| Senin, 30 Juni 2025 | 06:44 WIB

Wamen Investasi dan Hilirisasi Memperkenalkan Terobosan Kemudahan Berusaha di OSS

Fiktif positif diberlakukan sebagai terobosan reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan perizinan.

Harga Logam Industri Menanti Perkembangan Tarif Trump
| Senin, 30 Juni 2025 | 06:20 WIB

Harga Logam Industri Menanti Perkembangan Tarif Trump

Peningkatan pada logam industri ini didorong oleh sentimen pasar yang optimistis terhadap pemulihan ekonomi global.

INDEKS BERITA

Terpopuler