AKR Corporindo (AKRA) Masuk Bisnis Avtur, Pertamina Tak Takut Bersaing

Selasa, 19 Februari 2019 | 08:19 WIB
AKR Corporindo (AKRA) Masuk Bisnis Avtur, Pertamina Tak Takut Bersaing
[]
Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) siap menghadapi persaingan baru dalam bisnis bahan bakar pesawat terbang atau avtur. Perusahaan migas pelat merah ini mengaku tak gusar dengan kehadiran pesaing baru.

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menyatakan pihaknya siap menghadapi tantangan persaingan di bisnis avtur. Apalagi, pemerintah sudah membuka jalan untuk persaingan tersebut. Pada tahun ini, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berencana mendirikan perusahaan joint venture (JV) dengan BP Indonesia untuk berbisnis avtur.

Namun, menurut Nicke, tentu ada syarat yang harus dipenuhi oleh pendatang baru. Misalnya, menyediakan dana yang cukup untuk membangun jaringan infrastruktur. "Aturan tersebut sudah lama, semua boleh masuk. Namun persaingan itu terjadi di mana-mana, itu tantangan bagi kami dan kami siap," ungkap dia, kemarin.

Kabar terkait keinginan AKRA dan BP Indonesia untuk menjual avtur sudah diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto bilang, sudah ada badan usaha yang berencana menjual avtur di Indonesia. "(AKR) join dengan BP. Selain itu, belum ada lagi," ungkap dia, kemarin.

AKR Corporindo menargetkan perusahaan joint venture antara AKRA dan BP Indonesia siap memulai bisnis avtur pada semester kedua tahun ini. Target utama mereka adalah menyasar pasar Indonesia Timur. Alasannya, peluang di pasar itu masih cukup besar.

Ditambah lagi, AKRA dan BP Indonesia telah memiliki jaringan infrastruktur seperti tangki penyimpanan dan kapal untuk transportasi di wilayah Indonesia Timur. Dengan demikian, AKRA dan BP Indonesia hanya tinggal menambah fasilitas distribusi avtur di bandar udara (bandara).

Harga avtur turun

Sementara itu, Pertamina sudah menurunkan harga avtur setelah Presiden Joko Widodo mengetahui harga tiket pesawat naik akibat harga avtur cukup tinggi. Nicke menilai, penurunan harga avtur sudah sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2019. "Sebelumnya kami sesuaikan harga BBM, beberapa hari kemudian kami sesuaikan harga avtur. Kami mengikuti formula yang mengacu pada Kepmen," ujar dia.

Manajemen Pertamina juga mengklaim penurunan harga BBM dan avtur tidak akan berdampak terhadap kinerja keuangan mereka. Sebab, harga Mean of Platts Singapore (MOPS), sebagai salah satu patokan penetapan harga, cenderung menurun. "Harga sesuai MOPS. Ketika pembelian turun, harga juga turun. Jadi polanya begitu, biasa saja," ucap Nicke.

Menteri BUMN Rini Soemarno mendorong Pertamina untuk terus melakukan efisiensi agar masih bisa memaksimalkan laba bersih. Sebab, Pertamina juga harus menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) ke pelosok daerah. "Untuk menjaga profitability, maka efisiensi yang harus dilakukan. Ini yang saya tekankan betul ke BUMN-BUMN, lihat lagi cost structure-nya," kata Rini Soemarno.

Salah satu caranya adalah menjalin kerjasama antar BUMN, terutama di luar bisnis inti. "Contohnya kerjasama dengan Pelindo 1, 2, 3, dan 4. Bisnis Pertamina bukan pelabuhan, untuk apa mengurus pelabuhan. Pelabuhan biarlah diurus mereka sehingga cost lebih baik," kata Rini.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:01 WIB

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final

Ditjen Pajak menegaskan bahwa kebijakan PPh final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak menambah beban pajak baru

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:51 WIB

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO

Secara valuasi, harga saham IPO MERI masih tergolong wajar. Tapi, investor tetap harus mencermati fundamental perusahaan. 

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:50 WIB

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka peluang memperbesar penerbitan surat berharga negara (SBN) pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler