AKRA Menantang Pertamina di Bisnis Avtur

Kamis, 14 Februari 2019 | 06:45 WIB
AKRA Menantang Pertamina di Bisnis Avtur
[]
Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lama menguasai tata niaga bahan bakar pesawat terbang atau avtur, PT Pertamina bakal kedatangan pesaing baru. Sang calon penantang tersebut adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang berencana mendirikan perusahaan joint venturedengan BP Indonesia untuk menjual avtur.

Keinginan AKRA muncul di tengah pernyataan Presiden Joko Widodo atas monopoli penjualan avtur oleh Pertamina. Belakangan ini, kondisi tersebut berdampak pada harga tiket pesawat yang cenderung tinggi.

Presiden Jokowi juga memberikan dua pilihan kepada Pertamina, yakni menurunkan harga atau mengizinkan perusahaan minyak lainnya untuk menjual avtur.

Nah, niat AKRA dan BP Indonesia membentuk joint venture penjualan avtur itu ditargetkan berjalan pada tahun ini. Corporate Secretary and Head of Investor Relations PT AKR Corporindo Tbk, Ricardo Silaen membenarkan AKRA bakal menggandeng BP Indonesia untuk memulai bisnis penyaluran bahan bakar avtur.

Peluang bisnis avtur di dalam negeri cukup menggiurkan, terutama di tengah bertumbuhnya bisnis transportasi udara. Bahkan, menurut Ricardo, pertumbuhan bisnis transportasi pesawat terbang dan travel di dalam negeri amat pesat yakni bisa sampai double digit. "Pemerintah juga terus mengembangkan sektor pariwisata. Kami lihat ada peluang dan pasarnya tumbuh besar," jelas dia kepada KONTAN, Rabu (13/2).

Baru-baru ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis formula penghitungan harga jual eceran avtur. Formula itu tertuang dalam keputusan Menteri ESDM Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.

Formula ini menjadi dasar bagi badan usaha dalam menjual avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara, dengan batas atas margin sebesar 10% dari harga dasar. Keputusan tersebut berlaku sejak 1 Februari 2019.

Meski ada aturan itu, Ricardo menilai tidak menyurutkan niat AKRA untuk berbisnis avtur. "Rencana kami sudah sesuai. Peraturan tersebut tidak mengubah rencana kami sama sekali," ungkap dia.

 

Bisnis pelumas

Manajemen AKR Corporindo menargetkan perusahaan joint venture antara AKRA dan BP Indonesia siap memulai bisnis avtur pada semester kedua tahun ini. Target utamanya adalah menyasar pasar Indonesia Timur. Alasannya, peluang tersebut masih cukup besar.

Ditambah lagi, AKRA dan BP Indonesia telah memiliki jaringan infrastruktur seperti tangki penyimpanan dan kapal untuk transportasi di wilayah Indonesia Timur. Dengan demikian, AKRA dan BP Indonesia hanya tinggal menambah fasilitas distribusi avtur di bandar udara (bandara).

"Infrastruktur kami ada disana (Indonesia Timur). Selain itu, Indonesia bagian Timur juga cukup berkembang, tapi masih kurang dilayani, maka kami lihat ada peluang tersebut," ungkap Ricardo.

Selain bisnis avtur, kongsi AKRA dan BP Indonesia bakal memulai bisnis distribusi pelumas. "Untuk bisnis pelumas, kami akan mendistribusikan Castrol, yang produknya BP," ungkap dia.

Menurut Ricardo, peluang bisnis pelumas juga cukup menarik. Proyeksi itu mengacu pada pertumbuhan penggunaan pelumas industri dan kendaraan bermotor.

Namun Ricardo masih enggan mengungkapkan target dan kontribusi yang diharapkan AKRA dari kedua bisnis barunya tersebut. "Kalau mulai berjualan, pasti ada kontribusi. Tapi berapa volume dan targetnya, kami belum bisa sampaikan. Kami melihat dalam jangka panjang bisnis ini menarik," imbuh dia.

Selain kedua bisnis baru itu, AKRA akan melanjutkan bisnis SPBU dengan BP yang dimulai pada tahun lalu. BP dan AKRA berencana menambah 350 SPBU dalam 10 tahun ke depan. Ini berarti setiap tahun kongsi BP bersama AKRA akan menambah sekitar 30 unit SPBU.

Terakhir, AKRA masih akan tetap melanjutkan pengembangan tangki penyimpanan di Jakarta Tank Terminal berkapasitas 100.000 kiloliter (kl). Rencananya, pembangunan tangki penyimpanan BBM tersebut rampung pada akhir tahun 2019. Pada tahun ini, AKRA telah menyiapkan belanja modal sebesar US$ 25 juta hingga US$ 40 juta.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler