Aliran Kredit Konsumer Masih Lesu

Jumat, 08 Maret 2019 | 07:38 WIB
Aliran Kredit Konsumer Masih Lesu
[]
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredar mencatat per Januari 2019 kredit konsumsi hanya tumbuh 9,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.518,4 triliun. Realisasi tersebut menurun dibandingkan periode Desember 2018 lalu yang sempat tumbuh 10,3% yoy serta periode Januari 2018 lalu di angka 10,4%.

Perlambatan ini terutama bersumber dari kredit kendaraan bermotor (KKB) yang hanya tumbuh 10%. Serta kredit multiguna yang cuma naik 13,4%.

Sejumlah bankir menilai, perlambatan kredit konsumer di awal tahun hal yang sangat wajar. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan bila merujuk data historis, pertumbuhan kredit konsumer secara nasional memang selalu lebih lambat dibandingkan periode berikutnya.

Meski tak membeberkan angka, Rohan mengungkapkan, dari performa kredit konsumer Bank Mandiri tetap mencetak pertumbuhan positif di awal tahun. Salah satunya berasal dari pemesan baru (new booking) kredit pemilikan rumah (KPR) maupun KKB.

Agar tetap mencetak pertumbuhan kredit konsumer positif, bank berlogo pita emas ini turut menggalakkan program dan promo kredit terutama pada produk KKB dan KPR yang menyasar pangsa pasar milenial. "Melalui produk KPR milenial diharap bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk segera memperoleh rumah melalui FLPP," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (6/3).

Siklus tahunan

Sementara itu, Direktur Konsumer Bank Tabungan Negara (BTN) Budi Satria mengatakan, pihaknya tidak terlalu khawatir kredit konsumer tumbuh melambat di awal tahun. Memasuki kuartal II permintaan kredit memang akan lebih meningkat.

Catatan Budi menunjukkan, kredit konsumer BTN tahun lalu masih tumbuh signifikan 32,4%, penopang utama berasal dari KPR. Tahun ini, pihaknya optimistis, kredit konsumer masih bisa tumbuh sesuai target. Salah satunya ditopang dari penyaluran KPR subsidi. Catatan saja, tahun ini secara keseluruhan BTN menargetkan kredit bisa tumbuh di kisaran 12% sampai 15% yoy.

Setali tiga uang, Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengamini, kredit konsumer di kuartal I-2019 ini bakal sedikit melambat. Namun, momentum kenaikan akan terjadi pada bulan puasa, lebaran dan penerimaan siswa baru yang terjadi di bulan Mei, Juni dan Juli mendatang. "Selanjutnya pertumbuhan akan naik secara linier," ungkapnya. Untuk mendongkrak kredit konsumer, Bank Jatim bakal mengandalkan kredit pensiunan dan kredit ke Aparatur Sipil Negara (ASN) alias payroll.

Adapun, pada semester I-2019 ini Bank Jatim mematok pertumbuhan kredit menyentuh 10%. Sementara secara keseluruhan target tahun ini mencapai 9%.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler