Ancaman Inflasi

Jumat, 04 Maret 2022 | 09:00 WIB
Ancaman Inflasi
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun  Rusia dan Ukraina berjarak ribuan kilometer dari Indonesia, tidak bisa dipungkiri, konflik di negara bekas Soviet itu berpotensi mengganggu perekonomian nasional. Dampak paling nyata adalah ancaman inflasi  yang dapat menggerus daya beli masyarakat.

Konflik Rusia dan Ukraina dapat berdampak besar ke inflasi Indonesia melalui transmisi harga minyak. Sebab, perang Rusia-Ukraina telah mendorong harga minyak dunia hingga ke level lebih dari US$ 100 per barel.

Selain berdampak terhadap APBN, kenaikan harga minyak juga berdampak pada sektor lainnya, khususnya transportasi dan industri yang mengonsumsi BBM non-subsidi.

Kondisi itu berimbas naiknya biaya logistik dan biaya produksi yang memicu peningkatan harga-harga. Produsen tentu tak bisa terus menahan harga produksi yang meningkat, sehingga hampir dipastikan dapat menyulut inflasi dan menggerus daya beli.  

Jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama RON 90 dan RON 92 maka dampak inflasi bisa lebih tinggi lagi. Ancaman inflasi bukan saja dari sektor energi, tapi juga dipicu lonjakan harga pangan di pasar global.

Kebetulan Rusia adalah pengekspor gandum utama dunia. Dikombinasikan dengan Ukraina, kedua negara ini menyumbang sekitar 29% dari pasar ekspor gandum dunia. Saat ini, gandum berjangka telah melonjak 12% sejak awal 2022, sementara jagung berjangka juga melonjak 14,5% sejak awal 2022.

Tak pelak, lonjakan harga itu bakal berdampak terhadap harga produk turunan gandum di Indonesia, mulai dari tepung, roti hingga mi instan. Terlebih, Ukraina merupakan salah satu negara pemasok utama gandum ke Indonesia.

Lonjakan harga pangan itu akan mendorong tingginya laju inflasi Indonesia pada April atau menjelang Ramadan.  Nah, untuk meminimalisir dampak inflasi dari konflik ini, Indonesia perlu melakukan beberapa hal.

Di sektor pangan, harus dicari substitusi impor untuk barang-barang yang diimpor secara langsung dari Ukraina dan Rusia.

Sementara di sektor energi, pemerintah dan Pertamina harus bersiap untuk menahan dampak harga minyak dunia ke neraca Pertamina dengan menyiapkan dana yang lebih agar inflasi tidak terlalu melonjak, apalagi menjelang Lebaran.

Mitigasi risiko dari sisi harga energi ini perlu diperhatikan ditengah permintaan domestik yang mulai akseleratif.               

Bagikan

Berita Terbaru

Gonjang-ganjing di Tubuh Kepengurusan PBNU
| Senin, 24 November 2025 | 05:10 WIB

Gonjang-ganjing di Tubuh Kepengurusan PBNU

Kisruh kepengurusan di tubuh Pengurus Besar NU (PBNU)  kabarnya terkait pengelolaan tambang lembaga ini.

Masih Ada Peluang Penguatan IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 24 November 2025 | 05:05 WIB

Masih Ada Peluang Penguatan IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah peluang rebound IHSG hari ini, beberapa saham berikut ini menarik dicermati untuk trading dan investasi. 

Perhatian, Patriot Bond II Segera Meluncur Tahun Depan
| Senin, 24 November 2025 | 05:00 WIB

Perhatian, Patriot Bond II Segera Meluncur Tahun Depan

Badan Pengelola Investasi Danantara berencana menerbitkan kembali surat utang lanjutan berlabel Patriot Bond II.

Special Rate Disoal, Pamor Deposito Terancam Memudar
| Senin, 24 November 2025 | 04:55 WIB

Special Rate Disoal, Pamor Deposito Terancam Memudar

Deposito menjadi salah satu tempat parkir dana yang memakan porsi cukup besar di sejumlah industri keuangan

Merger Goto & Grab: Antara Konsolidasi Ekosistem Digital dan Persaingan Usaha
| Senin, 24 November 2025 | 04:22 WIB

Merger Goto & Grab: Antara Konsolidasi Ekosistem Digital dan Persaingan Usaha

Pemerintah harus memosisikan diri sebagai penyeimbang agar teknologi digital tetap memberikan manfaat kesejahteraan yang merata.

PTPP Bakal Fokus ke Bisnis Inti
| Senin, 24 November 2025 | 04:20 WIB

PTPP Bakal Fokus ke Bisnis Inti

Manajemen PTPP menilai, dana hasil divestasi nantinya dapat digunakan untuk memperkuat kegiatan operasional.

Modal Ventura Ubah Arah Bisnis Akibat Tech Winter Berkepanjangan
| Senin, 24 November 2025 | 04:15 WIB

Modal Ventura Ubah Arah Bisnis Akibat Tech Winter Berkepanjangan

Tech winter menyebabkan pelemahan di sektor teknologi, akhirnya membuat industri modal ventura memiliki perhatian yang berbeda pada startup.

Industri Kaca Kelebihan Pasokan
| Senin, 24 November 2025 | 04:10 WIB

Industri Kaca Kelebihan Pasokan

AKLP menyoroti persoalan harga gas serta kapasitas produksi yang melimpah (over capacity) di tengah pasar lokal yang masih belum bergairah.

Investor Cemas Soal Data AS, Rupiah Berpeluang Melemah
| Senin, 24 November 2025 | 04:00 WIB

Investor Cemas Soal Data AS, Rupiah Berpeluang Melemah

Investor cenderung meragukan akurasi rilis data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang telah ditunda selama satu bulan.

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini
| Minggu, 23 November 2025 | 22:47 WIB

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini

Kendati mayoritas saham yang baru masuk indeks MSCI ini sudah menguat signifkan, masih ada peluang beli saat harga cenderung koreksi.

INDEKS BERITA

Terpopuler