Angka Kemiskinan

Rabu, 15 Juni 2022 | 08:00 WIB
Angka Kemiskinan
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program pengentasan kemiskinan, sering dianggap jargon klise. Maklum, istilah ini sering muncul sebagai dagangan politik menjelang pemilu.

Tak terlalu mengejutkan jika khalayak tak antusias membahas penerbitan Instruksi Presiden No 4 Tahun 2022 tentang Penghapusan Kemiskinan Ekstrem awal Juni lalu. Padahal, kemiskinan merupakan topik superpenting. 

Topik ini sama pentingnya dengan diskusi tentang pertumbuhan ekonomi, inflasi, atau indikator-indikator ekonomi kuantitatif lainnya.

Tingkat kemiskinan adalah salah satu ukuran utama kualitas pertumbuhan ekonomi selain tingkat penganguran, gini ratio (kesenjangan), dan beberapa ukuran lain.

Semakin rendah kemiskinan berarti pembangunan ekonomi dinikmati semua kalangan masyarakat atau inklusif. 

Saking pentingnya, negara-negara dunia yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPB) menjadikan penghapusan kemiskinan (no poverty) sebagai tujuan pertama mendahului 16 tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals atau SDGs) lainnya.

Targetnya, 2030, tidak ada lagi penduduk berstatus miskin ekstrem. 

Dalam Inpres yang baru terbit itu, Jokowi memajukan target pemberatasan masyarakat berstatus miskin ekstrem tercapai 2024, lebih cepat 6 tahun dari target PBB. Kini jumlah penduduk miskin ekstrem masih 4% atau 10,9 juta orang.

Tentu, melihat pentingnya angka kemiskinan, kita patut mengapresasi janji pemerintah. Tak usah melihat motif di belakangnya. Tapi, target itu sangat menantang.

Pasalnya, alih-alih menurun, pandemi Covid-19 telah membuat angka kemiskinan kembali meningkat untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Memang per akhir September 2021 lalu, angka kemiskinan sudah membaik ke 9,71%. Tapi, ini masih di bawah kondisi sebelum pandemi, yakni 9,22%.  

Ke depan, ancaman inflasi yang dipicu oleh perang bakal membuat tugas pemberantasan kemiskinan semakin berat. Kenaikan harga pangan akan membuat masyarakat miskin terjepit.

Secara teknis, kenaikan harga itu juga akan membuat batas garis kemiskinan bergerak naik. Artinya, alih-alih berkurang, jumlah si miskin terancam bertambah lagi. Mereka tadinya berstatus rentan miskin akan jadi miskin. 

Tentu, jika inflasi meledak, pemerintah butuh anggaran lebih besar untuk membiayai program bantuan sosial maupun pemberdayaan masyarakat miskin.

Masalahnya, setelah banyak berutang untuk membiayai pandemi, pemerintah tak punya banyak keleluasaan di anggaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:14 WIB

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,01% jika menjual hari ini.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:40 WIB

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter

MDKA membangun tiga smelter nikel. MDKA baru mengoperasikan smelter HPAL pertama mereka lewat PT ESG New Energy Material  (ESG).

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:50 WIB

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti

Dunia Propertti tak pernah berhenti mengajarkan hal-hal baru bagi Denny Asalim untuk terus selalu berkembang.

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:12 WIB

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya

Proyek mangkrak hingga tingginya utang masih akan membayangi kinerja emiten anak usaha BUMN Karya ke depan

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:09 WIB

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih merugi. Emiten pelat merah ini juga dihadapkan dengan kondisi industri baja yang cukup menantang.​

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:07 WIB

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN

Sejumlah aksi korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada di tengah ketidakpastian setelah BPI Danantara meminta penundaan RUPS BUMN 

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:30 WIB

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II

INTP menilai penyediakan semen untuk pembangunan IKN dapat mendorong penjualan semen di Pulau Kalimantan.

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:15 WIB

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan

Keinginan pemerintah untuk melakukan ekspor beras harus melihat data produksi beras lima tahunan yang fluktuatif.

Kelinci Percobaan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Kelinci Percobaan

Pemerintah perlu mempunyai regulasi yang jelas terkait adanya kegiatan ujicoba vaksin untuk menjamin keselamatan relawan uji klinis.

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri

DMAS mengintip peluang penjualan lahan industri dari sektor industri data center dan juga sektor lainnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler