ARKA Incar Proyek Infrastruktur

Kamis, 11 Juli 2019 | 06:00 WIB
ARKA Incar Proyek Infrastruktur
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) akhirnya merealisasikan niat menjajakan saham di bursa saham, Rabu (10/7). Perusahaan yang bergerak di bidang teknik dan manufaktur alat berat untuk industri ini menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba mencapai 40% usai IPO.

Tahun lalu, ARKA meraup pendapatan Rp 104,33 miliar dan laba bersih Rp 2,11 miliar. "Kami menargetkan baik top line maupun bottom line masing-masing naik 30%-40%," ujar Direktur Utama ARKA Dwi Hartanto, kemarin.

Dengan target tersebut, maka ARKA menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 135,62 miliar-Rp 146,06 miliar. Sedangkan laba bersih ditargetkan bisa tumbuh menjadi Rp 2,74 miliar-Rp 2,95 miliar.

Dwi optimistis lantaran dana hasil initial public offering (IPO) sebesar Rp 118 miliar bisa digunakan membeli bahan baku lebih banyak. Hal ini akan mendorong kapasitas produksi pabrik.

Selama ini, utilitas mesin produksi ARKA baru mencapai 20% dari seluruh potensi produksi. "Dari kapasitas produksi sekitar 25.000 ton, selama ini kami baru bisa memproduksi sekitar 5.000 ton karena keterbatasan suplai bahan baku," kata Dwi. Targetnya, kapasitas produksi bisa meningkat sekitar 70%-80%.

Selama ini, ARKA menjalin kerjasama dengan berbagai produsen alat berat, seperti Caterpillar, Hino dan Komatsu. ARKA memproduksi beberapa bagian dari alat berat, seperti bak pada dumptruck atau bucket pada ekskavator. ARKA mengoperasikan dua buah pabrik yang berada di Bogor dan Labuan, Jawa Barat.

Tahun lalu, sektor fabrikasi alat berat menjadi penyumbang pendapatan terbesar, sampai 78,8% dari pendapatan.Tahun ini, sektor infrastruktur diperkirakan menyumbang lebih banyak, yaitu mencapai 60%. Kami memiliki lisensi khusus untuk pembangunan jembatan kereta api, kata Dwi.

ARKA masih mengincar kontrak infrastruktur Rp 75 miliar dari yang sudah diperoleh Rp 25 miliar. Ini untuk pembangunan jembatan kereta api Jombang-Madiun, renovasi Stasiun Jatinegara, pendukung pembangunan AEON Mall di Sentul. ARKA tengah bernegoasiasi dengan Pertamina untuk mendapatkan kontrak pipeline di Bojonegoro senilai Rp 150 miliar, dari total nilai proyek Rp 500 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:00 WIB

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan

AUM reksadana mencapai all time high (ATH) per Oktober 2025 dengan mencatat Rp 621,67 triliun per Oktober 2025

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:58 WIB

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur

Merujuk laporan SKK Migas, realisasi investasi hulu migas Indonesia hingga Agustus 2025 mencapai US$ 9,38 miliar atau setara Rp 152,96 triliun.

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:55 WIB

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik

Harga DMO batubara untuk kelistrikan US$ 70 ton per ton berlaku sejak 2018, sehingga pelaku usaha minta penyesuaian

Pemerintah akan Cabut Izin Korporasi Perusak Hutan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:48 WIB

Pemerintah akan Cabut Izin Korporasi Perusak Hutan

Terdapat sedikitnya 1.907 wilayah izin usaha pertambangan minerba aktif dengan total luas 2.458.469,09 hektare,

Beragam Insentif Tak Kuat Mendorong Laju KPR
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:35 WIB

Beragam Insentif Tak Kuat Mendorong Laju KPR

Bank Indonesia (BI) mencatat KPR perbankan per Oktober 2025 hanya naik 6,77% secara tahunan, melambat dari Desember 2024 yang tumbuh 10,14%. ​

Perbankan Memupuk Pencadangan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:30 WIB

Perbankan Memupuk Pencadangan

 Kendati LAR menurun, perbankan tetap memupuk pencadangan guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler