Arus Masuk Dana Asing di Akhir Tahun Meningkat, Pemerintah Ditagih Merilis Insentif

Rabu, 13 Februari 2019 | 06:40 WIB
Arus Masuk Dana Asing di Akhir Tahun Meningkat, Pemerintah Ditagih Merilis Insentif
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Seiring dengan berkurangnya tekanan sentimen global, arus masuk hot money naik signifikan selama triwulan keempat 2018 mencapai US$ 11,47 miliar. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya hanya US$ 1,39 miliar.

Sepanjang tahun 2018, inflow dana asing jangka pendek mencapai US$ 14,5 miliar. Bank Indonesia mencatat tren masuknya dana asing berlanjut hingga 7 Februari 2019 mencapai Rp 49,6 triliun.

Namun, investasi portofolio cenderung berjangka pendek, dan arus pembalikan dana mudah terjadi. Itu sebabnya, ekonom meminta pemerintah segera menyiapkan insentif agar dana asing tidak gampang keluar masuk pasar finansial domestik.

Ekonom Core Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengingatkan, Indonesia masih bertumpu pada investasi portofolio, hingga perlu adanya insentif bagi investor yang menanamkan dana di dalam negeri. "Perlu disiapkan reverse tobin tax sesuai dengan jangka waktu penanaman. Semakin lama penanaman tersebut, maka insentif yang diberikan semakin besar," terang Pieter, Selasa (12/1).

Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menambahkan untuk memperbaiki struktur transaksi modal dan finansial, pemerintah perlu membuat bauran kebijakan insentif dan disinsentif. Insentif berupa pengurangan pajak untuk keuntungan yang diinvestasikan kembali. Sedangkan apabila laba hasil dividen atau capital gain dikonversi ke dollar maka dikenakan kenaikan pajak. "Perlu tobin tax juga reverse tobin tax," jelas Bhimna.

Tobin tax adalah pengenaan pajak jika dana itu keluar dari suatu negara. Utamanya melalui instrumen portofolio di pasar uang, pasar modal, dan pasar obligasi. Sedangkan reverse tobin tax adalah insentif pajak untuk aliran modal asing yang disimpan di pasar keuangan domestik.

Pemerintah sudah pernah mengeluarkan rencana kebijakan itu pada awal tahun. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Adrianto menyatakan, masih fokus menyiapkan salah satu kebijakan reverse tobin tax berupa pengurangan tarif pajak bunga deposito untuk devisa hasil ekspor (DHE). "Kami selesaikan dulu aturan turunan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019 tentang devisa hasil ekspor," jelas Adrianto.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyadari pentingnya insentif untuk menahan dana asing. Namun, ia belum bisa menjelaskan rencana kebijakan tersebut. "Sekarang fokusnya (dana asing) meningkat, sesuai kondisi lingkungan investasi, kita harapkan semakin baik (aliran dana asing)," jelas Sri Mulyani.

Bagikan

Berita Terbaru

Menghadirkan Kesempatan Kerja Berkualitas
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:15 WIB

Menghadirkan Kesempatan Kerja Berkualitas

Kebijakan hilirisasi harus disempurnakan dan diperluas, misalnya ke sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

Danantara Pendatang Baru di Panggung Ekonomi
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:05 WIB

Danantara Pendatang Baru di Panggung Ekonomi

Masuk 10 besar SWF bermodal jumbo, Danantara diharapkan bisa menjadi game changer ekonomi Indonesia.

Pameran IIMS 2025 Bisa Menjadi Bahan Bakar Penggerak Bisnis Otomotif Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 04:32 WIB

Pameran IIMS 2025 Bisa Menjadi Bahan Bakar Penggerak Bisnis Otomotif Tahun Ini

Kendaraan konvensional tetap mendominasi penjualan IIMS 2025, kendati banyak mobil listrik baru yang diperkenalkan.

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

INDEKS BERITA

Terpopuler