Astrindo Nusantara (BIPI) Mulai Menggeber Bisnis Anyar Tahun Ini

Jumat, 12 April 2019 | 06:52 WIB
Astrindo Nusantara (BIPI) Mulai Menggeber Bisnis Anyar Tahun Ini
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mulai merealisasikan restrukturisasi bisnisnya tahun ini. Perusahaan yang dulu bermain di sektor pertambangan minyak ini akan lebih fokus menggarap pengembangan infrastruktur pertambangan, khususnya batubara, di Indonesia.

Direktur Utama PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Ray Anthony mengatakan, fluktuasi harga minyak menjadi alasan perusahaan tidak lagi fokus menggarap minyak. Per hari ini kami sudah lepas unit usaha minyak milik kami, ujar dia saat berkunjung ke Gedung Kontan, Kamis (11/4).

Saat ini, BIPI akan lebih fokus pada penyediaan infrastruktur tambang batubara mulai dari pelabuhan, penghancur batubara, coal preparation plant (CPP) hingga overland conveyor (OC). Unit usaha ini saat ini bahkan sudah tersebar di Sumatra, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. PT Astrindo Mahakarya Indonesia dan PT Mitratama Perkasa, merupakan dua anak usaha BIPI yang mengelola unit tersebut.

Ray menyebut potensi pembangunan infrastruktur tambang, terutama batubara, masih sangat besar. Ia memberikan contoh, Sungai Musi memiliki kapasitas 100 juta ton distribusi batubara bila dimanfaatkan secara maksimal. Sedangkan hingga hari ini belum sampai dua juta ton, papar Ray.

Chief Financial Officer (CFO) BIPI Michael Wong menambahkan, BIPI juga berencana melanjutkan pelunasan utang tahun ini. Hingga akhir 2018, nilai utang BIPI sudah berkurang menjadi sebesar US$ 500 juta dari sebelumnya US$ 1 miliar.

Perusahaan ini juga memastikan akan menahan dividen untuk sementara waktu, meski bisa mencatatkan keuntungan. Sebab, BIPI masih butuh modal untuk mengembangkan bisnisnya.

Perusahaan ini bahkan berencana menggelar rights issue. Namun, Michael belum mau merinci detail aksi korporasi tersebut Nanti akan kami umumkan, yang jelas sudah ada standby buyer," imbuh dia.

Belum berhenti sampai disitu. BIPI juga berencana memperbesar porsi kepemilikannya di joint venture (JV) PT Mega Abadi Jayatama. Ini supaya BIPI bisa mengkonsolidasikan kinerja keuangan perusahaan patungan tersebut ke pembukuan BIPI.

Maklum, kinerja BIPI terbentur oleh ketentuan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK). Aturan ini membuat BIPI tidak bisa menyertakan pendapatan sejumlah anak usahanya.

Itu mengapa BIPI sepanjang 2018 hanya mencatat pendapatan US$ 27,1 juta. Meski lompat lebih dari 700%, tapi ini bukan angka yang sebenarnya.

Selama ini, BIPI hanya bisa mencatatkan kontribusi anak usaha sebagai keuntungan investasi. Restrukturisasi perlu dilakukan supaya pasar tahu jika sebenarnya kinerja keuangan perusahaan sejauh ini cukup baik. "Kalau terkonsolidasi semua, kami bisa mencatatkan pendapatan sebesar US$ 200 juta," terang Michael.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea
| Selasa, 05 November 2024 | 07:15 WIB

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea

Hingga kuartal III-2024, HERO berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 184 miliar, atau meningkat 868,42% 

INDEKS BERITA

Terpopuler