Aturan Main Tak Bertaji, Bisnis PLTS Atap di Indonesia Layu Sebelum Berkembang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gembar-gembor pengembangan energi baru terbarukan (EBT) tak selamanya mulus di lapangan. Sejumlah pelaku usaha pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap mengaku kesulitan mempertahankan bisnis di tengah kebijakan pembatasan pemasangan PLTS atap oleh PLN.
Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa menyatakan, energi surya fotovoltaik atau PLTS sebenarnya mampu menjadi tulang punggung bauran energi terbarukan, tidak hanya sampai 2025 melainkan juga untuk target net-zero emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.