Aturan Makin Ketat, Perusahaan Tercatat yang Keluar dari Sektor Properti Meningkat

Jumat, 03 Desember 2021 | 10:16 WIB
Aturan Makin Ketat, Perusahaan Tercatat yang Keluar dari Sektor Properti Meningkat
[ILUSTRASI. Logo Evergrande Group di kantor pusatnya, di Shenzhen, Provinsi Guangdong province, China September 26, 2021. REUTERS/Aly Song/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Semakin banyak perusahaan tercatat di China yang keluar dari sektor properti, demikian keterangan dari pengajuan dan media pemerintah. Kecenderungan divestasi itu terjadi di saat China memperketat aturan di sektor tersebut.

Selama setahun terakhir, halaman di media China dipenuhi oleh kabar tentang kesulitan keuangan perusahaan properti China, terutama Evergrande Group.

Pengetatan penyaluran pinjaman ke pengembang telah menyeret sejumlah perusahaan properti ke masalah keuangan, dan memicu tekanan likuiditas di seluruh sektor.

Evergrande, yang merupakan salah satu pengembang terbesar di negara itu, telah berjuang untuk melakukan pembayaran obligasi senilai miliaran dolar. Perusahaan properti lain yang berskala lebih kecil juga melewatkan tanggal pembayaran, atau mengalami penurunan peringkat kredit.

Baca Juga: China percepat penelitian dan pengembangan vaksin untuk lawan Omicron

Produsen minuman keras dan daging Beijing Shunxin Agriculture Co Ltd pada Kamis (2/12) mengumumkan rencana penjualan seluruh saham yang dimilikinya di unit properti yang merugi.

Pengumuman itu berselang dua minggu setelah pembuat produk minuman keras Hainan Yedao Group Co Ltd mengatakan akan menjual 40% sahamnya di sebuah perusahaan properti untuk fokus pada bisnis inti dan meningkatkan likuiditas.

Lusinan perusahaan yang terdaftar di China, termasuk Xiamen ITG Group Corp Ltd, Aoyuan Beauty Valley Technology Co dan Zhangtian Financial Group Co Ltd telah mengumumkan rencana untuk melepaskan bisnis properti sepanjang tahun ini, demikian laporan dari Securities Times yang dikelola pemerintah.

Mencerminkan krisis likuiditas yang menghantam sektor real estate di Negeri Tembok Raksasa saat ini, data dari China Trust Association menunjukkan posisi investasi perusahaan perwalian per akhir kuartal ketiga turun ke bawah 2 triliun yuan ($313.66 miliar). Nilai itu lebih rendah 26% dari tahun sebelumnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026
| Sabtu, 29 November 2025 | 05:25 WIB

Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026

WEGE mulai menerapkan pendekatan bisnis dengan menggandeng mitra strategis untuk menggarap sebuah proyek baru.

Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026
| Sabtu, 29 November 2025 | 05:25 WIB

Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026

WEGE mulai menerapkan pendekatan bisnis dengan menggandeng mitra strategis untuk menggarap sebuah proyek baru.

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

INDEKS BERITA