Bagian dari Rencana Divestasi Aset di AS, Exxon Tawarkan Aset Shale Gas di Ohio

Rabu, 12 Januari 2022 | 16:48 WIB
Bagian dari Rencana Divestasi Aset di AS, Exxon Tawarkan Aset Shale Gas di Ohio
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Exxon Mobil Corp dalam acara Rio Oil and Gas Expo and Conference di Rio de Janeiro, Brazil, 24 September 2018. REUTERS/Sergio Moraes/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Exxon Mobil pada Selasa (11/1) mulai menawarkan aset properti gas serpih yang membentang seluas 27.000 hektare di lembah Appalachian di Ohio. Raksasa minyak Amerika Serikat (AS) itu menyatakan, penawaran tersebut merupakan bagian dari agenda divestasi aset di AS yang sedang berlangsung.

Produsen minyak utama di AS itu memasarkan 61 sumur yang menghasilkan sekitar 81 juta kaki kubik (mmcfd) setara gas alam per hari, menurut dokumen penawaran yang dilihat Reuters. Penjualan itu mencakup 274 sumur lain yang dioperasikan perusahaan berbeda.

Jika mempertimbangkan harga gas alam saat ini serta tingkat produksi sumur yang ditawarkan di saat ini, nilai penjualan bisa mencapai kisaran US$ 200 juta, demikian penuturan seseorang yang mengetahui rencana penjualan itu.

Baca Juga: Indonesia Oil And Gas Lifting Falls For 5th Year Amid Failure To Tap New Sources

"ExxonMobil memberikan informasi kepada pihak ketiga yang mungkin berkepentingan dengan aset tersebut. Tetapi belum ada kesepakatan yang tercapai dan tidak ada pembeli yang diidentifikasi," kata Sarah Nordin, juru bicara Exxon. Ia menambahkan, kegiatan operasi di aset tersebut masih tetap berjalan.

Perusahaan pada tahun 2020 menghapusbukukan aset senilai US$ 20 miliar. Sebagian besar aset ang dihapus itu adalah aset yang dibeli XTO Energy, anak usahanya, satu dekade silam. 

Perusahaan mencoret rencana pengembangan aset gas di Appalachia, Pegunungan Rocky, Oklahoma, Texas dan sejumlah tempat lain, menyusul penghapusbukuan tersebut.

Baca Juga: Sektor Properti Tertekan, Jumlah Surat Berharga China Bermasalah Meningkat

Properti di Ohio menghasilkan sekitar 250 mmcfd gas sepanjang 2017, dan merupakan salah satu aset yang dipasarkan Exxon. Perusahaan itu kini berfokus pada pengembangan asetnya yang berada di Guyana, lepas pantai Brasil, dan ladang serpih Permian Basin Texas.

Kontrak berjangka gas alam di AS bertahan di angka US$ 4,219 pada perdagangan Selasa, naik lebih dari 80% sejak akhir tahun 2020.

Perusahaan tiga tahun lalu menetapkan target pengumpulan dana hingga US$ 15 miliar dari penjualan aset. Tahun lalu, Exxon mempercepat upaya pemasaran asetnya, seiring dengan pemulihan harga komoditas energi dari dampak pandemi.

Bagikan

Berita Terbaru

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

Buih Cuan Multi Bintang (MLBI) di Ujung Tahun Ini
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:00 WIB

Buih Cuan Multi Bintang (MLBI) di Ujung Tahun Ini

Masa libur Nataru menjadi momentum krusial bagi bisnis perusahaan. Oleh karena itu, MLBI menyiapkan sejumlah strategi.

Masa Panen Sektor Konsumer Tiba
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:00 WIB

Masa Panen Sektor Konsumer Tiba

Sejumlah emiten yang bergerak di sektor ritel dan barang konsumsi berpeluang untuk mendapat berkah menjelang momentum Natal dan Tahun Baru. 

Nilai Transaksi Kripto Domestik Turun di November 2025
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:45 WIB

Nilai Transaksi Kripto Domestik Turun di November 2025

Berdasarkan data OJK, nilai transaksi kripto bulan November 2025 turun 24,53% menjadi Rp 37,20 triliun dari Rp 49,29 triliun pada Oktober 2025. 

Penjualan Lahan Industri Bisa Mengerek Kinerja AKRA
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:45 WIB

Penjualan Lahan Industri Bisa Mengerek Kinerja AKRA

AKRA mendapat dorongan dari bisnis lahan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Berharap IPO Bisa Lebih Semarak di Tahun Kuda Api
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:43 WIB

Berharap IPO Bisa Lebih Semarak di Tahun Kuda Api

Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait initial free float berpotensi mempengaruhi tren IPO lantaran dapat mendorong likuiditas.

Kenaikan Rupiah di Akhir Pekan Ini Masih Rapuh
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:30 WIB

Kenaikan Rupiah di Akhir Pekan Ini Masih Rapuh

Rupiah menguat tipis setelah  Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan ketiga kali tahun ini

Indeks Dolar Masih Akan Tertekan di 2026
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:15 WIB

Indeks Dolar Masih Akan Tertekan di 2026

Indeks dolar AS kembali tertekan setelah Federal Reserve memangkas bunga acuan sebesar 25 bps pada Kamis (11/12) dinihari WIB.

Keamanan Tertinggal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:06 WIB

Keamanan Tertinggal

Regulator  perlu mempertimbangkan penetapan rasio minimum belanja keamanan siber dan mewajibkan pengujian penetrasi berkala.

Kontribusi Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO) dari Proyek Anyar
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:00 WIB

Kontribusi Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO) dari Proyek Anyar

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bisa memulihkan kinerja dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih kuat di 2026

INDEKS BERITA

Terpopuler