Bangun Basis Produksi di Dalam Negeri, HM Sampoerna (HMSP) Mulai Ekspor Produk IQOS

Minggu, 15 Januari 2023 | 05:13 WIB
Bangun Basis Produksi di Dalam Negeri, HM Sampoerna (HMSP) Mulai Ekspor Produk IQOS
[ILUSTRASI. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) meresmikan fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap bagi IQOS dengan merek HEETS pada Kamis (12/1) di Karawang, Jawa Barat.]
Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memperkuat diversifikasi produk. Produsen rokok yang dikendalikan Philip Morris International ini meresmikan fasilitas produksi sekaligus melepas ekspor perdana produk tembakau inovatif IQOS dengan merek HEETS di Karawang, Jawa Barat, kemarin.

Fasilitas produksi itu merupakan bagian dari investasi dan penciptaan nilai ekonomi perusahaan di Indonesia. Fasilitas yang mulai beroperasi pada kuartal IV-2022 dibangun sejak akhir 2021 dengan realisasi investasi lebih dari US$ 186 juta. Angka ini melampaui komitmen yang diumumkan HMSP sebelumnya.

Pabrik IQOS di Indonesia difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik. Hal ini sejalan dengan prioritas pemerintah untuk mendorong investasi dan peningkatan ekspor barang jadi. Pabrik HEETS merupakan fasilitas produksi Philip Morris International (PMI) untuk produk tembakau inovatif bebas asap yang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.

Baca Juga: Voksel Electric (VOKS) Rilis Obligasi Rp 100 Miliar, Imbal Hasilnya Sayang Dilewatkan

Presiden Direktur HM Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas iklim investasi yang kondusif, serta komitmen dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.

"Sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama hampir 110 tahun, kami berharap terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia melalui investasi berkelanjutan serta dampak ekonomi bagi mata rantai dan ekosistem industri tembakau nasional," ucap dia.

Di samping membangun pabrik, Vassilis menjelaskan, HMSP berrkomitmen menciptakan nilai tambah ekonomi yang mencakup peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi, serta pembelian pasokan tembakau lokal.

Baca Juga: Hillcon (HILL) Proses IPO Lagi, Valuasi Harga Penawarannya Jadi Lebih Murah?

Lantas, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi dan peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, serta peningkatan kinerja ekspor.

"Investasi jangka panjang Sampoerna merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia. Saya berharap, investasi kami turut memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi dari dalam dan luar negeri," tegas Vassilis.

HMSP Chart by TradingView

HMSP menyebutkan, produk tembakau inovatif bebas asap dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah dengan pendekatan pengurangan bahaya. Selama lebih dari satu dekade, Philip Morris International telah berinvestasi lebih dari US$ 9 miliar untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap.

Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia. "Kami telah mengembangkan ragam produk tembakau inovatif bebas asap tanpa proses pembakaran sebagai upaya memperkenalkan alternatif yang lebih baik bagi para perokok dewasa," imbuh Vassilis.

Saat ini, produk bebas asap Philip Morris sudah tersedia di 70 pasar di dunia. Vassilis mengatakan, berdasarkan data PMI pada September 2022, sekitar 13,5 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke IQOS dan berhenti merokok.

Baca Juga: Siap-Siap Aturan Baru, Imbal Hasil Unitlink Masih Terus Jeblok

Di Indonesia, IQOS diperkenalkan melalui skema uji pasar terbatas sejak tahun 2019 dan tersedia di kota-kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, Samarinda dan kota-kota lainnya.

Adapun dalam persemian pabrik IQOS kemarin, hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Standardisasi Nasional Kukuh S. Achmad, dan Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika.

Bagikan

Berita Terbaru

Daya Beli Turun, PHK Marak, Harga Rumah Melorot, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:54 WIB

Daya Beli Turun, PHK Marak, Harga Rumah Melorot, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Pertumbuhan indeks harga rumah domestik turun, paling kecil sejak 2003. Penyebabnya penurunan daya beli masyarakat dan kenaikan PHK

Rupiah Berpotensi Kembali Menguat Terbatas pada Kamis (7/8)
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Berpotensi Kembali Menguat Terbatas pada Kamis (7/8)

Rupiah bisa melanjutkan penguatan terbatas sejalan ekspektasi pemotongan suku bunga bank sentral AS alias Federal Reserve di September 2025. 

Pendapatan Tumbuh Tipis, Laba Rukun Raharja (RAJA) Terkikis
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Pendapatan Tumbuh Tipis, Laba Rukun Raharja (RAJA) Terkikis

Di semester pertama tahun ini, laba bersih PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tergerus 20,63% secara tahunan menjadi US$ 11,35 juta.

Temuan Barang Impor Ilegal Rp 26,4 Miliar
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:28 WIB

Temuan Barang Impor Ilegal Rp 26,4 Miliar

Sebagian besar barang impor tersebut berasal dari China, Prancis, Vietnam, Arab Saudi, Korea Selatan dan Malaysia,"

Akses Internet Belum Merata di Indonesia
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:25 WIB

Akses Internet Belum Merata di Indonesia

Kontribusi Pulau Jawa masih dominan terhadap nilai agregat penetrasi internet di Indonesia, yakni 58,14%

Penjual di Marketplace  Terkena Biaya Tambahan
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:22 WIB

Penjual di Marketplace Terkena Biaya Tambahan

Kemendag mengingatkan platform e-commerce agar tidak memberatkan mitra penjual UMKM dengan biaya tambahan

Harga Acuan Biodiesel Naik 5% pada Agustus 2025
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:18 WIB

Harga Acuan Biodiesel Naik 5% pada Agustus 2025

HIP BBN digunakan sebagai acuan utama dalam program mandatori pencampuran biodiesel ke dalam bahan bakar minyak jenis solar,

Penjualan Listrik PLN Naik 4,36% di Semester I-2025
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:16 WIB

Penjualan Listrik PLN Naik 4,36% di Semester I-2025

Peningkatan laba seiring dengan naiknya pendapatan yang dibukukan PLN yang mencapai Rp 281,89 triliun per Juni 2025

Laba Emiten Otomotif Tertekan Daya Beli
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Laba Emiten Otomotif Tertekan Daya Beli

Prospek industri otomotif masih menghadapi tantangan hingga akhir 2025.​ Kondisi ini akan memengaruhi kinerja emiten otomotif.

IBC Menyiapkan RUPS Tunjuk Dirut Baru
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:13 WIB

IBC Menyiapkan RUPS Tunjuk Dirut Baru

IBC dan Huayou saat ini berada pada tahap frame agreement atau perjanjian kerangka kerja. Ini adalah perjanjian yang menetapkan ketentuan kontrak

INDEKS BERITA

Terpopuler