Berita Bisnis

Bank Berstrategi Digitalisasi Layanan

Jumat, 29 Oktober 2021 | 07:00 WIB
Bank Berstrategi Digitalisasi Layanan

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Ferrika Sari | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA/DENPASAR. Semua bank di Tanah Air pada akhirnya akan berusaha menjadi bank digital. Saat ini sudah banyak bank kecil dalam proses transformasi jadi bank digital. Bank tradisional besar juga  tidak mau  ketinggalan.Dengan modal yang kuat, bank besar punya opsi mengakuisisi bank kecil dan menjadikannya sebagai bank digital.

Teranyar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sedang dalam proses akuisisi bank kecil yang santer disebutadalah Bank Mayora untuk dikembangkan menjadi bank digital. Perseroan ini juga bakal menggandeng perusahaan teknologi untuk mengembangkan bank digital tersebut. 
 
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sudah punya Bank BCA Digital yang beroperasi lewat aplikasi Blu dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan memasuki persaingan lewat anak usahanya PT Bank Raya Tbk.  
 
Sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) cukup percaya diri dengan bermodalkan Super App Livin' By Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform KOPRA by Mandiri.
 
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, Bank Mandiri mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah. Alhasil, lebih dari 98% transaksi ritel dilakukan secara digital. 
 
"Seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna, laju transaksi finansial nasabah Bank Mandiri melalui Livin' by Mandiri tumbuh 62,5% year on year (yoy)  menjadi 696,2 juta transaksi dengan nilai transaksi Rp 1.152,5 triliun per akhir September 2021 atau tumbuh 55,8% yoy.
 
Bank kecil ikut andil
 
Sedangkan bank kecil yang menggadang-gadang dirinya bertransformasi menjadi bank digital di antaranya ada PT Bank Jago Tbk dan Bank Neo Commerce Tbk. 
 
Bank Jago mengandalkan aplikasi Jago. Namun saat ini baru tahap melayani transaksi funding dan pembayaran. Untuk masuk ke penyaluran kredit, Bank Jago masih butuh waktu.
 
Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Bank Jago, Tjit Siat Fun mengungkapkan, hingga saat ini, pihaknya belum menyalurkan kredit langsung kepada debitur secara digital melalui platformnya. Sebagian besar kredit Bank Jago disalurkan lewat kerjasama parnertship atau channeling. 
 
Ke depan strategi penyaluran kredit Bank Jago tetap lewat kerjasama.  Pasar yang dibidik untuk segmen usaha kecil menengah adalah rantai pasok dari korporasi
 
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah berpendapatan, pemenangnya akan sangat tergantung pada ketahanan dan konsistensi para bank digital ini dalam menjalankan berbagai inovasi.   

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru